Mohon tunggu...
Anggi Valensya
Anggi Valensya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Third-year student majoring in accounting

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

2 Sisi Borderless World

19 September 2021   11:48 Diperbarui: 19 September 2021   11:56 3118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh lainnya seperti meningkatnya jumlah pengangguran lokal yang ada di dalam suatu negara dikarenakan banyak perusahaan yang lebih memilih untuk menggunakan tenaga asing dibandingkan dengan lokal. Ketidakmampuan para tenaga kerja lokal untuk bisa bersaing dan bertahanlah yang akan meningkatkan jumlah pengangguran ini. 

Selain itu, banyak tenaga kerja lokal yang berkualitas justru memilih untuk berkarir di luar negeri karena lapangan kerja di negara sendiri yang kurang memadai dan masih belum mendukung. Oleh karena itu, penting bagi suatu negara untuk bisa mengembangkan sumber daya manusianya sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia sehingga tidak kalah saing, serta mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja. 

Fort Worth Business Press
Fort Worth Business Press

Adanya Borderless World ini juga bisa memberikan kesempatan bagi suatu negara untuk bisa memperluas pangsa pasarnya. Akan tetapi, hal ini juga dapat memberikan ancaman bagi negara tersebut. Contoh nyatanya sendiri adalah banyaknya masyarakat Indonesia yang lebih tertarik belanja online di toko-toko luar negeri terutama China dibanding lokal. Hal ini sendiri terjadi bukan tanpa alasan. Adanya gap harga yang jauh antara kedua negara, membuat masyarakat cenderung membeli produk dari luar karena lebih murah. Selain harganya yang lebih murah, kualitasnya juga tidak kalah baiknya. 

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tergiur dengan produk luar karena dirasa lebih menguntungkan. Selain itu, ongkos kirim dari luar negeri pun terbialng cukup murah bahkan jika dibandingkan dengan wilayah domestik sendiri. hal ini dikarenakan adanya subsidi dari pemerintah China kepada masyarakatnya untuk mendorong peningkatan ekspor di negara tersebut. Seperti yang kita ketahui juga di Q2 2021 kemarin, salah satu e-commerce terkenal di Indonesia yaitu Shopee mengkaji ulang kebijakan terkait penjualan barang-barang impor yang dilakukan oleh pelapak asing. 

Hal ini menyebabkan hilangnya beberapa produk dari luar negeri dan tidak bisa lagi dibeli oleh masyarakat lokal. Pembatasan akses penjualan ini dipicu oleh timbulnya kekhawatiran oleh UMKM lokal akan keberlanjutan  usahanya dan menurunnya target pasar mereka. Oleh karena itu, menurut saya UMKM ataupun perusahaan-perusahaan yang ada perlu memilih strategi baik itu product leadership ataupun product differentiation yang akan membuat mereka bisa bersaing dan bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun