Mohon tunggu...
Anggitya Ramadhani
Anggitya Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Dream Warriors

Make good intentions because of Allah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KKN Mandiri Mahasiswi UNS Jadi Relawan Covid-19

1 Juli 2020   22:23 Diperbarui: 1 Juli 2020   22:35 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pacitan, berbagai negara di dunia tengah dikejutkan dengan wabah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus bernama corona atau lebih dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Wabah virus ini penularannya sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Sehingga oleh World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai pandemi dunia saat ini. 

Penyebaran virus covid-19 menjadi penyebab angka kematian yang paling tinggi di berbagai negara dunia saat ini. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh dunia saat ini, untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk di negara Indonesia sendiri. Indonesia pun juga merasakan akan dampak penyebaran virus ini. Semakin hari semakin cepat menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia. 

15 Mei 2020, Universitas Sebelas Maret menerjunkan sekitar seribu lebih mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai Relawan UNS Tanggap Wabah Covid-19 dalam rangka membantu pemerintah memutus  rantai persebaran Covid-19. KKN dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing selama 32 hari dengan  beberapa program kerja yang bertujuan untuk menyelesaikan problematika dan memberikan edukasi bagi masyarakat guna mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19. 

Salah satu mahasiswi Universtas Sebelas Maret (UNS)  yang melaksanakan program KKN Covid 19 adalah Anggi Tiya Ramadhani melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat RT 02 RW 08 Dusun Wati, Desa Gawang , Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan terkait Bahaya Wabah melalui Pendampingan Masyarakat guna Pencegahan Penularan Covid-19 untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 sebagai Relawan UNS tanggap wabah  Covid-19 Batch II dibawah bimbingan Bapak Sahirul Alim Tri Bawono, S.Kom., M.Eng. 

Anggitya (30/6) menjelaskan, meskipun pemerintah daerah Kabupaten Pacitan telah memberlakukan kebijakan sesuai dengan anjuran pemerintah pusat, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum memahami dengan jelas maksud dari kebijakan yang ada sehingga tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Salah satunya yakni masyarakat di lingkungan RT 02 RW 08 Dusun Wati, Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Terbukti masih ada warga yang tidak mendukung pemutusan mata rantai penularan virus Covid-19 ditunjukkan dengan masih banyak warga yang belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Melihat situasi di lingkungan tempat tinggal, pendampingan masyarakat tentang PHBS sangat diperlukan. Terdapat beberapa program kerja yang dilaksanakan untuk menyelesaikan problematika dan memberikan edukasi bagi masyarakat guna mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 salah satunya yaitu Program Wijik Resik. 

Program Wijik Resik yang berarti cuci tangan biar bersih ini berupa pendampingan warga melalui edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sesudah bermain dan membagikan tempat cuci tangan dan sabun kepada beberapa warga yang belum memiliki tempat cuci tangan di rumah serta menyediakan tempat cuci tangan di musholla. 

"Pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga Lingkungan RT02/RW08 Dusun Wati Desa Gawang mengenai pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun sebelum dan sesudah berkativitas di luar rumah, serta melatih anak-anak agar membiasakan diri Cuci Tangan Pakai Sabun setelah bermain. Kebiasaan mencuci tangan memang terlihat sepele, namun memiliki manfaat besar untuk kesehatan salah satunya bisa mencegah penyakit seperti virus Corona." Jelas Anggitya (30/6/2020)

Tidak hanya mengedukasi masyarakat lingkungan RT 02 RW 08 untuk membiasakan diri Cuci Tangan Pakai Sabun, Anggitya juga mengajak beberapa warga untuk mengisi aktivitas di rumah  dengan bercocok tanam tanaman obat keluarga (toga) atau empon-empon. Penanaman empon-empon dilakukan bersama beberapa warga dan anak-anak dengan menggunakan media tanam polybag. 

Kegiatan dilakukan mulai dari mengisi polybag dengan tanah lalu menanam bibit jahe dan kunyit. Kemudian membagikan tanaman tersebut ke warga untuk dirawat dirumah masing-masing. Dengan ini diharapkan sambil mengisi waktu luang untuk hal positif, warga juga bisa memanfaatkan hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk menjaga kesehatan tubuh dengan dibuat jamu tradhisional. 

Anggitya berharap dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa membantu menciptakan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat bisa lebih peduli menjaga lingkungan, bahkan kesehatannya secara bersama-sama di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun