Mohon tunggu...
Anggit Supriyanto
Anggit Supriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penimbun literasi

Suka mengumpulkan banyak buku namun belum sempat membacanya. Maafkan 🙏

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenangan Internet, Media Penyimpanan, dan Lagu Pesanan Bapak

4 Oktober 2024   19:03 Diperbarui: 4 Oktober 2024   19:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GSM Arena
GSM Arena

Keterbatasan akses internet pada masa itu menjadikan proses download lagu sebagai kegiatan yang membutuhkan kesabaran luar biasa. Bayangkan saja, satu file lagu MP3 berukuran antara 3 hingga 6 MB, dan dalam sekali kunjungan ke warnet, saya hanya bisa membawa pulang belasan lagu. Lagu-lagu ini kemudian saya pindahkan ke hp Bapak, LG KG300, yang pada masanya sudah dianggap sangat canggih dengan fitur kamera, suara yang jernih, dan layar berwarna yang memukau. Ketika Bapak beralih ke Samsung Galaxy, hp LG itu diwariskan kepada saya.

Hard Disk Eksternal dan Oleh Oleh Digital

Masa kuliah di Jogja (2009-2013) membawa nostalgia digital ini ke tingkat yang lebih tinggi. Tambahan uang saku bulanan dari kantor Bapak, berkisar antara 300 hingga 450 ribu, saya sisihkan sedikit demi sedikit. Tujuannya? Membeli hard disk eksternal Toshiba berkapasitas 500 GB! Sekali lagi, dengan bantuan finansial dari Ibu.

Google Map
Google Map

Di masa kuliah, hard disk ini tidak hanya berfungsi sebagai alat penyimpanan. Setiap kali pulang ke Pekalongan, saya membawa "oleh-oleh digital" untuk Bapak. Video konser band atau penyanyi favorit Bapak, hasil perburuan di warnet langganan saya di Babarsari, Satria Net. Server lokal di sana selalu diupdate, mulai dari MP3, video konser, film, series, hingga episode anime terbaru. Setiap kali saya pulang, Bapak akan asyik menonton video konser terbarunya di pagi atau sore hari, lalu melanjutkan dengan film di malam harinya.

SatriaNet
SatriaNet

Nostalgia dan Kehilangan

Banyak orang mungkin berpikir, "Aduh, ribet amat cuma download lagu atau video konser." Namun bagi saya, semua usaha itu justru menjadi momen kebersamaan yang sangat berharga dengan Bapak, yang tidak akan pernah terlupakan.

Di era streaming saat ini, yang hanya tinggal sekali klik, semua terasa jauh lebih mudah. Tidak perlu lagi repot-repot menghitung berapa ukuran file yang bisa dimasukkan ke dalam hard disk eksternal karena kapasitasnya terbatas.

Tapi, tidak ada lagi yang bertanya, "Nggit, ono film anyar?" atau "Ono video konser Queen?"

Bapak sudah tiada. Dan setiap kali saya mengingat masa-masa itu, saya hanya bisa tersenyum sendiri, membayangkan jika Bapak masih hidup di tahun 2024 ini. Mungkin Ibu akan semakin sering mengomel karena Bapak asyik menonton streaming menggunakan headset sambil tiduran di kursi panjang di ruang tamu, tak mendengar panggilan ibu dari ruang tengah. Ya, kenangan-kenangan sederhana itu ternyata yang sangat berharga.

Ternyata, kebersamaan yang sederhana saat memindahkan lagu dan video konser ke hp Bapak itulah yang paling membekas di hati saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun