Mohon tunggu...
Anggit Supriyanto
Anggit Supriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penimbun literasi

Suka mengumpulkan banyak buku namun belum sempat membacanya. Maafkan 🙏

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Saya Lebih Memilih Sewa Rumah dan Nabung Saham daripada Ambil KPR

26 September 2024   12:04 Diperbarui: 26 September 2024   12:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, biaya hidup di lingkungan yang santai dan jauh dari pusat kota biasanya lebih rendah. Jadi, dengan menunggu sampai pensiun buat beli rumah, kamu bisa menekan pengeluaran dan menikmati hidup dengan tenang.

Beban Psikologis: KPR vs. Kebebasan Finansial

Kalau ngomongin KPR, kita juga perlu bahas beban psikologis yang menyertainya. Membeli rumah dengan KPR bisa jadi bikin kamu merasa "aman" karena punya properti sendiri. Tapi di sisi lain, tiap bulan ada cicilan yang harus dibayar selama bertahun-tahun---20 tahun, 25 tahun, bahkan 30 tahun. Bayangin, baru bangun tidur aja udah harus mikirin bayar cicilan.

Menurut saya, kondisi tanpa hutang memberikan rasa kebebasan dalam setiap keputusan finansial. Kalau ada kesempatan bisnis yang menarik, ingin berlibur, atau mungkin mau ambil cuti panjang dari pekerjaan, semua itu lebih mudah dilakukan kalau gak ada beban cicilan yang mengintai setiap bulan.

Nasihat Bapak dan Filosofi "Kucing Jadi Harimau"

Bapak saya pernah bilang, "Kalau bapak cuma kucing, kamu harus jadi harimau." Maknanya sederhana, generasi berikutnya harus jadi lebih baik dari generasi sebelumnya. Nah, orang tua saya beli rumah pakai KPR---dan itu adalah keputusan terbaik pada zamannya. Tapi saya ingin meningkatkan cara hidup ini menjadi lebih baik, baik dari segi finansial maupun psikologis.

Dari buku Rich Dad Poor Dad saya belajar pentingnya mengelola keuangan dengan cerdas. Sedangkan dari The Psychology of Money, saya paham betapa pentingnya memiliki kebebasan dan kendali atas uang kita. Kebebasan inilah yang ingin saya capai dengan cara lebih fleksibel: ngontrak, menabung saham, dan tetap menikmati hidup tanpa harus terkunci pada satu tempat.

Akhir Kata: Hidup Bebas, Beli Rumah di Waktu yang Tepat

Mungkin gaya hidup seperti ini gak cocok untuk semua orang. Banyak yang merasa lebih tenang punya rumah sendiri daripada ngontrak. Tapi bagi saya, lebih penting untuk bisa punya fleksibilitas, gak terbebani oleh cicilan panjang, dan tetap bisa menabung untuk tujuan jangka panjang.

Sekarang giliran kamu, nih. Apakah kamu lebih suka punya rumah dengan KPR secepat mungkin, atau lebih memilih fleksibel dengan ngontrak dan menabung dulu? Bagaimana cara pandang kamu terhadap kebebasan finansial dan kenyamanan hidup? Yuk, share pendapatmu di kolom komentar!

Selamat memilih jalan hidup, dan semoga apa pun yang kamu pilih, selalu membawa kebahagiaan dan ketenangan batin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun