Mohon tunggu...
Pesona Cikarawang
Pesona Cikarawang Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKNT IPB University 2024

Live Report Kegiatan Program Kerja KKNT IPB University Desa Cikarawang 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aleppo dan Sejarah Majunya Perekonomian Islam

26 Agustus 2022   19:19 Diperbarui: 26 Agustus 2022   19:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aleppo merupakan sebuah kota yang terletak di Negara Suriah. Kota ini merupakan kota kedua terbesar yang menjadi pusat industri dan keuangan paling penting bagi Negara Suriah. 

Dalam bahasa Arab, nama Aleppo disebut sebagai Halab (salah satu kota tertua di dunia yang sudah berumur ribuan tahun). Kota ini sudah ada sejak tahun 2000 SM bahkan beberapa sumber menyebutkan Kota Aleppo telah berdiri sejak 5000 SM. Kota Aleppo memiliki letak yang cukup strategis. 

Pada masa kejayaannya, Aleppo menjadi sebuah kota penting yang menjadi pusat transit perdagangan antara Negara-negara Timur dengan Eropa. Kota Aleppo terletak di Negara Suriah, salah satu Negara besar di wilayah Negeri Syam. 

Kota ini memiliki luas wilayah 190 km^2. Walaupun jarak Kota Aleppo dekat dengan Damaskus, namun Aleppo sangat berbeda dalam hal identitas, arsitektur dan budaya. Semuanya ditandai dengan sejarah dan geografi yang berbeda.

Perekonomian Aleppo di zaman dulu terutama pada pertengahan abad ke-16, Aleppo menggantikan Damaskus sebagai pasar utama barang yang datang ke kawasan Mediterania dari timur. Aleppo termasuk kota terkaya dibanding wilayah-wilayah Daulah Utsmani lainnya. Bahkan kota terkaya di dunia di era itu. 

Aktivitas ekonomi begitu menggeliat. Pasar begitu semarak. Dan terdapat puluhan Qaysarriet (pasar dengan komoditi internasional). Kota ini dilabuhi oleh pedagang dari penjuru timur dan barat.

Hal ini tercermin dari fakta bahwa Perusahaan Levant of London yang merupakan sebuah perusahaan bersama yang didirikan pada 1581 untuk memonopoli perdagangan Inggris dengan Kekaisaran Ottoman tidak pernah berusaha mendirikan pabrik atau agen di Damaskus, meskipun telah memiliki izin untuk melakukannya. 

Aleppo menjadi kantor pusat perusahaan tersebut hingga akhir abad 18. Dampak perkembangan ekonomi yang terjadi yaitu banyak negara Eropa yang membuka konsulat di Aleppo selama abad ke-16 dan 17, seperti konsulat Republik Venesia pada 1548, konsulat Prancis 1562, konsulat Inggris 1583 dan konsulat Belanda pada 1613.

Kembali ke masa sekarang, kini Aleppo sedang dilanda perang saudara, Aleppo menjadi markas kelompok pemberontak anti Presiden Bashar al-Assad. 

Dampak buruk terhadap perekonomian negara Suriah Program Pangan Dunia PBB mengatakan, sekitar 6,5 juta orang di Suriah tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan mereka. 

Dengan pengangguran, pemadaman listrik, dan kekurangan gas, menurut PBB, lebih dari 80 persen warga Suriah hidup di bawah garis kemiskinan, dibandingkan dengan 28 persen sebelum adanya perang. 

Selain itu, menurut pihak berwenang Suriah, sektor minyak dan gas sejak 2011 kehilangan sekitar US$ 74 miliar (Rp 1,014 triliun). Lebih lanjut PBB memperkirakan biaya kerusakan keseluruhan hampir US$ 400 miliar (Rp 5,482 triliun).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun