Kepiting laba-laba Jepang bersifat omnivora dalam mencari makanan. Di habitat aslinya ia memakan kerang dan hewan mati. Mereka bisa makan ganggang, tanaman, moluska dan ikan kecil, menangkap dan merobek daging di penjepit kuat mereka. Kaki panjang mereka memungkinkan mereka untuk bergerak cukup cepat dan mengintai mangsanya.
SISTEM PENGELIHATAN BURUK
Karena kepiting laba-laba Jepang bukan pemburu aktif, hiduplah di kedalaman yang dalam dan tidak punya banyak pemangsa, sistem indera mereka tidak sekuat yang banyak dekapoda lainnya
TEKNIK REPRODUKSI
Perkawinan terjadi dengan permukaan perut kepiting yang saling berseberangan dan terjadi segera setelah betina menyelesaikan ganti kulitnya. Pemupukan bersifat internal. Perut betina lebih lebar dari jantan untuk memberikan ruang bagi massa telur yang merenung, sampai mereka menetas dalam larva planktonik menit.
HOBI BERSEMBUNYI
Kepiting laba-laba ini lebih suka wilayah laut yang lebih dalam, mereka ditemukan pada kedalaman rata-rata 344-984 kaki (105-300 m), tetapi telah ditemukan sedalam 1.000 kaki (305 m). Pemijahan terjadi di perairan dangkal; kedalaman rata-rata 164 kaki (50 m). Mereka mendiami dasar berpasir dan berbatu di Samudera Pasifik di sekitar Jepang.
REFERENSI
Paul F. Clark & W. Richard Webber (2019) A redescription of Macrocheira kaempferi zoeas with a discussion of the classification of the Majoidea Samouelle, (Crustacea: Brachyura) Â Journal of Natural History, 25:5, 1259-1279
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H