Pendekatan alternatif ialah model wacana publik. Model ini berusaha memasukkan siswa ke dalam bahasa, konsep, bentuk-bentuk argumen, dan keterampilan yang diperlukan untuk berpikir dan berbicara tentang kehidupan dari sudut pandang politik, menekankan baik proses maupun produk. Pengetahuan faktual memang penting, tetapi tetap harus terkait dengan aspek-aspek lain yang penting secara sentral bagi literasi politik siswa.
Oleh karenanya, pengembangan kurikulum sekolah hendaknya dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang menyusun pemikiran tentang bidang-bidang tertentu dalam kehidupan sosial-politik. Penelitian terbaru menunjukkan tekad untuk membuat siswa terlibat dalam perdebatan aktif dalam isu-isu politik umumnya dianggap sangat tepat untuk pengembangan konsep-konsep penting, seperti demokrasi dan autokrasi, kerja sama dan konflik, serta kesetaraan dan keragaman.
Sekolah dapat menjadi laboratorium untuk mempraktikkan nilai-nilai demokrasi sejak dini. Memang, sekolah yang memodelkan praktik demokrasi paling efektif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterlibatan politik sipil.
(Anggito Abimayu )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H