Mohon tunggu...
anggit najib
anggit najib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Strategi Efisien dalam Pengalolaan Biaya untuk Profitabilitas UMKM Ubigo Karanganyar

7 Desember 2024   18:33 Diperbarui: 7 Desember 2024   22:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akuntansi Manajemen merupakan suatu proses dalam suatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk melakukan pencatatan maupun pencatatan non keuangan. Dengan demikian, pemilik usaha bisnis bisa mengetahui hasil laporan yang ada di perusahaan. Untuk kemudian bisa dijadikan alat pengambilan keputusan agar mencapai tujuan perusahaan.

Perekonomian Indonesia mendapatkan produk domestik bruto (PDB) yang ralatif tinggi serta tenaga kerja yang terserap juga cenderung besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga pada UMKM lokal. Artinya, pada hal ini UMKM memiliki peran yang penting dalam menjag rofda perekonomian nasional. Namun, sejumlah UMKM lokal harus menghadapi tantangan dalam hal peningkatan profitabilitas dan efisiensi biaya yang bisa mengganggu kelansungan usaha mereka. Dalam hal ini, peran Akuntansi Manajemen disini untuk membantu pelaku usaha UMKM lokal dalam merancanakan sampai membantu evaluasi kinerja keuangan meraka sehingga menjadi lebih efisien dan lebih tepat untuk membantu mengampil keputusan untuk menigkatkan profitabilitas mereka.

Masalah yang sering kali terjadi pada UMKM lokal merupakan profitabilitas yang didapatkan tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan oleh cara penghitingan biaya yang digunakan masih menggunakan metode yang relatif sederhana dan masih cara yang tradisional. Pada metode ini hanya menentukan harga pokok produksi,serta adanya kekurangan efisiensi dalam produksinya,  biaya yang dialokasikan berdasarkan perubahan kapasitas produk yang akan di produksi saja. Sedangkan dengan menggunakann metode Activity Based Costing semua pemicu pada setiap produksinya akan dapat diketahui dengan lebih rinci dan tepat. Dengan hal ini, para pengusaha UMKM dapat mengetahui biaya apa saja yang kemungkinan bisa dipangkas, untuk kemudian bisa meningkatkan profit pada produk yang akan mereka produksi.

Pada tajuk rencana opini yang saya buat peristiwa ini terjadi di Ubigo Karanganyar ada 2 produk unggulan yang di produksi outlet mereka, salah satunya merupakan produk Strudel pisang keju. Dengan kapasitas produksi yang dapat di hasilkan setiap bulannya dengan 5 hari san menggunakan 5 tenaga kerja, seminggu mencapai 320 box. Dengan biaya bahan baku langsung yang harus dikeluarkan untuk memproduksi Strudel sebesar Rp 9.534.000 , biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.589.145 , biaya overhead pabrik pada produk Strudel sebesar Rp 1.251.912. 

Pada biaya overhead pabrik dihitung menggunakan metode Activity Based Costing biayanya aka dibagi pada setiap aktivitas dan semua pemicu dalam proses produksi dai mulai penggunaan mesin dengan pemicu jam mesin, pengolahan bahan dengan pemicu jumlah tenaga kerja langsung, pengemasan dengan pemicu jumlah unit yang diproduksi, serta yang terakhir pemakaian dengam pemicu jam mesin.

Bicara tentang makanan, banyak sekali pilihan makanan di sekitar kita, mulai dari yang berbahan baku utamanya ubi sampai yang berbahan dasar pisang. Pasti kalian juga sudah mengerti kan makanan dengan bahan dasar seperti diatas. 

Sekedar memberi tahu bahwa UMKM itu berperan penting di sektor perekonomian Indonesia, menurut dari web kemenkeu.go.id sebesar 60% lebih UMKM menyumbang pada Produk Domestik Bruto . 

Nah kali ini saya akan membahas UMKM yang ada di Kota saya Kota Karanganyar. Di Karanganyar sendiri ada banyak usaha kecil menengah yang dengan mudah dijumpai, salah satunya ada Ubigo Karanganyar, disitu memporuksi olahan pisang untuk kemudian dijadikan Strudel. Mengapa hal tersebut dilakukan? Sebab, untuk meningkatkan suatu nilai pada sebuah produk harus perlu adanya inovasi untuk meningkatkannya, seperti yang dilakukan oleh Ubigo Karanganyar mereka membuat oalahan Strudel dengan bahan baku utamanya pisang dan diberikan toping coklat dan keju.

Namun, ada tantangan yang menurut saya bisa dijadikan pertimbangam lagi oleh Ubigo Karanganyar. Yaitu, profil yang dihasilkan dari produk Strudel yang mereka produksi tersebut tidak sampai 25% . Menurut saya, hal tersebut menjadi tantangan utama pada UMKM ini, dengan keuntungan yang relatif kecil dan masih harus menggaji karyawan serta pembayaran operasial untuk produksi angka tersebut merupakan ayang yang masih kecil.

Lalu, langkah apa yang harus di lakukan pada UMKM Ubigo Karanganyar? Menurut opini saya mereka harus melakukan pengefisiensian pengeluaran, misalnya penyesuaian ulang tenaga kerja, mungkin bisa di kurangi 1 pekerja untuk menekan budget operasional. Adapun hal lain yang dapat menekan pengeluaran, bisa menambahkan alat penghemat listrik atau menggantu peralatan listrik dengan konsumsi yang lebih rendah, namun masih dapat mencapai kapasitas produksi. Selain itu, juga bisa meningkatkan targer penjualan. Sehingga, pendapatan yang dihasilkan akan meningkat dan bisa menyesuaikan kembali operasional dalam produksinya. Menurut sumber yang saya dapatkan dari wawancara kepada owner dan karyawan yang bekerja di UMKM tersebut. Dengan hasil diatas, sehingga muncul opini dari penulis dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Ubigo Karanganyar mendapatkan profit dari produk Strudel yang di produksi relatif rendah. Untuk mengatasi hal tersebut mereka harus melakukan tranparansi pengeluaran, menggunakan penghitungan pengelaran metode Activity Based Costing. Serta harus melakukan efisiensi biaya. Setelah melakulan efisiensi hal tersebut UMKM bisa mengambil keputusan untuk kelangsungan perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun