Mohon tunggu...
Anggi Tiffany
Anggi Tiffany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Enjoy!!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Satu Langkah Mengenal Varian Terbaru Virus Covid-19

12 Juli 2021   09:44 Diperbarui: 12 Juli 2021   20:06 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi varian baru virus corona. sumber : (iStockphoto/koto_feja)

Pada akhir Desember 2019, virus jenis baru muncul dan mulai menarik perhatian masyarakat dunia yang dikenal dengan nama “Covid-19” (Coronavirus Disease 2019). Virus ini pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan, karena orang pertama yang terinfeksi virus ini adalah salah satu pedagang di pasar tersebut, kemudian virus ini menyebar ke negara-negara di seluruh dunia. 

Melihat angka penyebaran yang terus meningkat setiap harinya dan banyaknya kasus kematian, membuat pemerintah Indonesia terpaksa menerapkan beberapa kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 yaitu penerapan sistem lockdown hingga penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan secara rutin, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas (5M). Selain itu, masyarakat diharapkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengikuti program vaksinasi.

Munculnya Covid-19 Varian Baru 

Sudah satu tahun lamanya masyarakat di belahan dunia hidup berdampingan dengan virus Covid-19, khususnya Indonesia. Mengutip World o Meter, “Indonesia dengan 2,1 juta kasus infeksi dan 57.561 kematian, menempati posisi ke-4 dengan kasus Covid-19 terbesar dunia”. Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurang menjaga protokol kesehatan, efek mudik, hingga kemunculan varian-varian baru. Varian baru virus Covid-19 yaitu Alpha atau B.117 asal Inggris, Beta atau B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda Delta atau B.1617 asal India.

Varian Covid-19 Alpha (B.117)

Di penghujung tahun 2020, tepatnya pada September 2020, Covid-19 Genomics UK Consortium (Cog-UK) telah menemukan varian baru dari Covid-19 yang berasal dari Inggris yaitu B.117 atau varian Alpha yang bermutasi N501Y di strain Inggris yang disebut "VOC-202012/01". Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa menurut informasi yang diberikan oleh pejabat Inggris, varian baru ini menyebar lebih cepat dari versi virus aslinya, tetapi diyakini tidak lebih mematikan. 

Menurut catatan WHO, varian tersebut telah menyebar ke setidaknya 60 negara, sedangkan di Indonesia sendiri Wakil Menteri Kesehatan, Dr. Dante Saksono mengumumkan dua kasus varian B.117 ini ditemukan bertepatan dengan setahun pandemi di Indonesia. 

Namun, ditemukan gejala pasien yang terkena varian B.117 berbeda dari biasanya, yaitu kelelahan dan mengantuk, mual hingga pusing, nyeri otot, dan dikutip dari Express UK, “Layanan Kesehatan Inggris (NHS) menemukan gejala varian B.117 yaitu radang tenggorokan, ruam pada kulit, diare, sakit kepala, konjungtivitis (mata merah), dan perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki”.

Varian Covid-19 Beta (B.1351) 

Selain varian Alpha yang muncul pada akhir tahun 2020, varian Beta telah ditemukan di Afrika Selatan pada Desember 2020. Pada 18 Desember 2020, Afrika Selatan memberitahukan bahwa mutasi baru yaitu N501Y ditemukan dan menyebar begitu cepat di tiga provinsi yaitu provinsi Eastern Cape, Western Cape, dan KwaZulu-Natal. 

WHO mencatat, meskipun kedua varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan berbagi mutasi N501Y, secara fundamental mereka berbeda karena pada varian Beta membawa dua mutasi lain yaitu E484K dan K417N yang tidak terdapat di strain Inggris. Kementerian Kesehatan menyatakan kasus pertama varian Beta di Indonesia ditemukan di Bali pada 25 Januari 2021. Gejala varian Beta tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya. Namun, varian Beta lebih berbahaya karena dapat menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.

Varian Covid-19 Delta (B.1617.2)

Hingga akhir tahun 2020 telah ditemukan tiga varian baru Covid-19 dan saat ini sedang menyebar di Indonesia, salah satunya varian Delta atau B.1617.2 yang ditemukan pada Oktober 2020 di India. Dikutip dari Times of India, “Varian pertama yang diidentifikasi di India adalah varian B.1.617 yang dibagi menjadi varian kappa atau B.1.617.1 dan varian Delta atau B.1.617.2”. 

Penelitian dari Public Health England memperkirakan varian Delta memiliki nilai reproduksi 6,0 sedangkan varian lainnya memiliki nilai reproduksi 2-3, artinya jika satu orang terinfeksi varian Delta maka enam orang lainnya akan tertular virus tersebut. Di Indonesia sendiri, virus Covid-19 varian Delta ini ditemukan telah menginfeksi banyak orang di Kudus, Jawa Tengah, pada Juni 2021. Menurut NBC Miami, “Gejala virus varian Delta mirip dengan virus aslinya, tetapi dianggap lebih serius dan sulit untuk ditangani”.

Sebenarnya varian baru Covid-19 yang menjadi perhatian ilmuwan ada 4 varian yaitu Alpha, Beta, Delta, dan Gamma. Gamma yaitu varian baru Covid-19 dari Brazil, yang sampai pada 4 Juli 2021 belum teridentifikasi di Indonesia. Setelah lebih mengenal varian baru Covid-19, mari kita sebagai warga negara Indonesia menerapkan protokol kesehatan pada diri kita masing-masing, karena ini untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga orang lain. Selain itu, untuk yang terinfeksi virus Covid-19 varian baru ataupun bukan, diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri, berjemur di bawah sinar matahari pada jam-jam yang dianjurkan, rajin minum air hangat dan jangan lupa untuk rutin minum obat sesuai resep dokter.

Penulis : Anggi Tiffany

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun