Mohon tunggu...
Anggitha Rozinah Adani
Anggitha Rozinah Adani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

life is continuing, life is continuing...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam dan Ilmu Pengetahuan

5 Juli 2020   18:25 Diperbarui: 21 Mei 2021   13:41 10688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui tentang Islam dan ilmu pengetahuan (unsplash/inaki del olmo)

Islam dan ilmu pengetahuan sangatlah erat kaitannya. Ilmu pengetahuan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya ilmu pengetahuan membantu kehidupan manusia di dunia, dan begitu juga dengan fungsi ilmu agama untuk membantu manusia di dunia maupun di akhirat.

Dengan demikian ilmu pengetahuan ini tidak dapat terlepas dari ilmu agama, atau dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan tidak bertentangan dengan agama. Islam itu sendiri adalah agama yang menunjang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan sarana manusia untuk lebih mengenal Tuhan nya di dunia.

Baca juga : Taburkan Ilmu Pengetahuan, Semaikan Pendidikan, Kobarkan Api Hardiknas 2021

Islam juga merupakan agama yang menghargai dan meninggikan derajat orang yang berilmu. Ini terdapat dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11 "...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...".

Dalam ilmu pengetahuan haruslah memiliki nilai, dan salah satunya adalah nilai agama. Ilmu agama juga didalamnya mengakui ilmu pengetahuan. Jadi keduanya saling melengkapi dan tidak berat sebelah. Apabila hanya salah satunya yang kita pahami akan menimbulkan kesalahan dalam hidup kita. 

Contohnya apabila orang itu paham betul akan ilmu pengetahuan tetapi ia tidak paham dengan ilmu agama, maka orang tersebut dapat mengatakan bahwa Tuhan hanya sebatas karangan fiksi, padahal pengatahuan mereka tidak terlepas dari campur tangan adanya Tuhan.

Pada hakikatnya semua ilmu datangnya dari Tuhan. Semua ilmu bersumber dari ayat-ayat Allah (wahyu). Namun dalam prosesnya ada ilmu yang langsung manusia dapatkan dari Allah yaitu ilmu dari wahyu, atau dari ilham atau hidayah yang disebut dengan ilmu al-hudluri, dan ilmu yang didapatkan atas usaha pemikiran manusia melalui berbagai macam penelitian dan eksperimen yang disebut ilmu al-hushuli.

Baca juga : Konsep dan Prinsip Integrasi Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan terdiri dari dua kata yaitu kata ilmu dan pengetahuan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia ilmu berarti pengetahuan atau kepandaian (baik tentang segala yang masuk jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan alam dan sekelilingnya). 

Dalam bahasa Arab, kata ilmu jamaknya 'ulum yang diartikan ilmu pengetahuan. Adapun pengetahuan adalah segala sesuatu yang belum diketahui kebenarannya secara ilmiah. Dengan demikian ilmu pengetahuan yaitu pengetahuan yang bersifat ilmiah. 

Dalam sudut pandang Islam sendiri ilmu diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh berdasarkan ijtihad atau hasil pemikiran para ulama dan ilmuwan muslim yang berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Al-Quran dan hadis adalah pedoman hidup umat muslim yang dimana didalamnya berisi ilmu pengetahuan yang bersifat universal.

Kebangkitan Islam juga tidak terlepas dari pengaruh ilmu pengetahuan, terbukti etos pertama kali yang diperintahkan oleh Allah adalah membaca "iqra" sedangkan manusia sendiri mengetahui bahwa kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan ilmiah. 

Artinya dimanapun manusia berada Islam mengajarkan orang untuk bisa membaca. Dan dalam pembacaan kita hrus dapat melibatkan intelektual dan spritual, karena jika kita dapat mengaplikasikannya kita mampu menguasai dunia dan bahagia akhirat.

Masyarakat barat membagi ilmu pengetahuan kedalam tiga cabang ilmu utama, yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan humaniora. Ketiga cabang ilmu tersebut memilki kaitannya dengan Islam. 

Diantaranya Islam dengan ilmu pengetahuan alam, pada hakikatnya ilmu pengetahuan alam ini berfungsi sebagai penjelasan segala sesuatu yang terjadi. Islam tidak terlepas dari ilmu pengetahuan alam dan di dalam Al-Quran juga banyak menjelaskan tentang ilmu dan kejadian ilmu yang menyangkut ilmu fisika dan biologi. 

Salah satunya tertera didalam QS. Al-A'raaf ayat 57 yang artinya "Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. 

Seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." Dalam ayat tersebut menjelaskan bagaimana terjadinya hujan, dan dalam ilmu biologi manusia menjelaskan proses terjadinya hujan secara lebih rinci.

Baca juga : Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Agama

Selanjutnya Islam dan ilmu pengetahuan sosial, dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang cabang ilmu sosial yang dipelajari saat ini. Islam mengenal cabang ilmu ekonomi, sosiologi, politik dan ilmu sosial lainnya. 

Ilmu sosial ini berdasarkan kajian-kajian fenomena sosial yang memberi petunjuk bagaimana membangun sinergitas hubungan yang harmonis, damai, dan aman yang saling menguntungkan sesama manusia. Salah satu contohnya Islam sendiri menwarkan konsep birrul walidain untuk hubungan orang tua dan anak yang harmonis, agar menjadi keluarga yang ideal. 

Birrul walidain diartikan berlapang dalam berbuat kebaikan kepada orang tua. Jadi ilmu sosiologi dan norma-norma sosial merupakan penjelasan lebih rinci dari konsep birrul walidain.

Islam dan ilmu humaniora, ilmu humaniora merupakan ilmu yang menitikberatkan fokusnya kepada manusia, dan menyangkut kehidupan manusia, seperti ilmu filsafat,  seni, kesusateraan, kemiliteran, teknologi dan lain sebagainya. Dalam ilmu filsafat setiap manusia akan mengetahui hakikat segala sesuatu, seperti hakikat manusia, hakikat ilmu, hakikat alam, dan hakikat lainnya. 

Seluruh cabang ilmu tersebut harus membangun sinergitas yang kuat dan memandang ilmu tersebut dalam posisi sejajar dan sederajat, yakni sebagai hasil kajian manusia yang menggunakan fasilitas Tuhan.

Dengan demikian hubungan Islam dan ilmu pengetahuan tidak dapat terpisahkan. Ilmu pengetahuan juga merupakan salah satu pengaruh perkembangan Islam. Dan kita sebagai umat muslim juga harus memiliki pemikiran yang terbuka agar Islam dapat berkembang dengan luas, dan kita dapat menginovasikan ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun