Mohon tunggu...
Anggita Septania
Anggita Septania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

If you're looking for that one person who will change your life, take a look in the mirror

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Emosi dalam Psikologi Pendidikan

21 Desember 2022   08:48 Diperbarui: 21 Desember 2022   08:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang memiliki emosi , berbagai hal di kehidupan kita ada berbagai lingkungan dan keadaan yang mempengaruhi kita untuk memunculkan emosi . misalnya saja ada yang menyinggung perasaan kita sehingga kita merasa kesal , bisa juga kita sedang merasakan senang karena terpenuhinya dukungan dari orang orang sekitar, emosi yang kita rasakan bisa melibatkan ekpresi fisik, misalnya ketika kita sedang sedih kita bisa sampai menangis atau ketika kita sedang marah kita bisa menaikkan nada suara kita lebih keras dengan wajah yang memerah hingga bisa sampai memukul meja dan membanting barang . emosi ini mengacu pada perasaan kita . emosi mempunyai komponen yaitu respons internal dari tubuh, ekspresi wajah dan reaksi terhadap emosi tersebut. 

Emosi sendiri sebenarnya terpusat pada ketergugahan fisiologis, ciri ciri yang merupakan reaksi dari fisiologis yaitu pernafasan menjadi lebih cepat,denyut jantung berdebar lebih cepat.

Emosi bisa bersifat positif maupun negative , emosi positif sangat berperan penting dalam kesejahteraan hidup seseorang melalui pertumbuhan, adaptasi,hubungan social,. Sedangkan emosi negative pasti mengindikasikan dengan sesuatu ytang tidak tepat atau perlu tindakan yang perlu dilakukan.

Perkembangan emosi di masa pubertas atau remaja menurut saya sangatlah labil dikarenakan anak anak seusia mereka mulai membangun kemampuan untuk menghadapi realita dan bagaimana mereka dapat mengelola emosi di saat mereka merasakan tekanan tekanan yang sedang dihadapi.

Sebagai remaja , mereka perlu mengenali dahulu perasaan yang sedang dialami, mereka perlu memiliki kesadaran diri mengenai emosinya, karena dengan mengenali emosinya , mereka bisa menetapkan pilihan solusi untuk mengatasinya.

Selanjutnya ada mengembangkan empati untuk kesediaan memahami kondisi atau perasaan . kita bisa berlatih untuk memahami perasaan orang lain juga .

Kemudian kita bisa belajar menyelesaikan konflik secara konstruktif dengan memahami betul emosi dan menyadari pokok permasalahannya sehingga bisa menentukan solusi yang dapat memecahkan pokok masalah agar tidak berlarut larut .

Sebenarnya adapun peran emosi bagi kesehatan , seperti emosi positif bisa mengurangi penyakit dan meningkatkan kesehatan , sedangkan dampak emosi yang negative bisa menjadi kemarahan dengan penyakit.

Di usia remaja sangat rentan mengelola emosi dengan baik bagi laki laki maupun perempuan , di umur pubertas tersebut sedang berontak berontaknya dengan "mengapa semua ini terjadi kepada ku" , "mengapa semua ini terjadi secara bersamaan" , maka dari itu adanya teori emosi di mata kuliah psikologi pendidikan ini agar kita bisa mengenali perasaan emosi yang kita miliki dan cara menangani nya sehingga kita bisa mengelola emosi negative maupun emosi positif dengan baik dan bijak .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun