Mohon tunggu...
Anggita Rizki Amalia
Anggita Rizki Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pendidikan Indonesia Dalam Menghadapi Era Society 5.0 Untuk Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)

18 September 2023   12:57 Diperbarui: 18 September 2023   21:46 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 (Sumber : https://sman1manggar.sch.id/read/113/ares-faujian-spd-mengenal-society-50)

          Nama : Anggita Rizki Amalia

          NIM    : 202310230311070

            Situasi pandemi covid-19 yang terjadi waktu lalu membawa perubahan dari semua aspek kehidupan manusia, mulai dari aspek sosial, budaya, ekonomi , agama dan pendidikan. Semuanya proses kehidupan tidak berjalan seperti biasanya. Sehingga ada perubahan dalam tatanan kehidupan yang disebut dengan "new normal" atau "era kebiasaan baru".

            Pendidikan merupakan salah satu aspek yang terkena dampak dari pandemi covid-19, sehingga terjadi perubahan yang awal nya proses pembelajaran di Indonesia dilakukan dengan tatap muka tetapi harus bertransformasi menjadi pembelajaran daring atau online yang dapat dilakukan dimanapun dan kapapun. Sudah terlihat jelas perubahan transisi dari masa revolusi industri ke empat menuju era society 5.0.

            Pada tahun 2019 konsep society 5.0 pertama kali di prakasai oleh negara jepang yang merupakan perkembangan dari layanan yang berbasis data di internet. Dengan tujuan memberikan kemudahan bagi ruang fisik dengan dilengkapi artifcial intelegent, sehingga peran manusia dalam kegiatan tidak tergantikan dengan teknologi. 

Society 5.0 menawarkan pemecahan permasalahan sosial untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Walaupun yang memprakarasai pertama kali negara jepang, akan tetapi harus menyesuaikan dengan konsisi negara. Di indonesia langsung berhadapan dengan perubahan ini dengan menguatkan sistem pendidikan dan kebudayaan bersifat nasional sehingga akan membawa perubahan ke arah yang lebih matang dengan sedikit faktor mitigasi yang ditimbulkan.

Gambar 2 (Sumber : https://sman1manggar.sch.id/read/113/ares-faujian-spd-mengenal-society-50)
Gambar 2 (Sumber : https://sman1manggar.sch.id/read/113/ares-faujian-spd-mengenal-society-50)

            Era society 5.0 terjadi banyak tantangan dan perubahan yang harus dilakukan termasuk dalam bidang pendidikan dalam pembelajaran terdapat tahapan tahapan kegiatan pendidik dan peserta didik dalam menjalakan program pembelajaran. Tahapan ini rencananya menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok yang memuat alokasi waktu, indikator pembelajaran, pencapaian hasil belajat, langkah-langlah kegiatan pembelajaran untuk setiap materi pokok. Dengan adanya era society 5.0 diperlukan suatu pembaruan model pembelajaran baru yang inovatif yang menjawab berbagai tantangan pada revolusi ke empat atau society 5.0.

            Dunia pendidikan berperan penting untuk meningkatkan kualitas SDM dengan dibekali dengan keahlihan tertentu seperti : literasi dasar, kompetensi, dan karakter yang seluruhnya terdiri dari 16 keahlihan. 

Dalam hal ini pemerintah Indonesia memunculkan strategi khususnya untuk perguruan tinggi untuk menghadapi era society 5.0 dan pandemi 19 yaitu program merdeka belajar, kampus merdeka dengan harapan agar mahasiswa bisa menambah ketrampilan melalui delapan aktivitas. Bukan hanya itu saja ada beberapa cara yang dilakukan untuk menghadapi society 5.0 yaitu pertama dilihat dari infrastruktur, pemerintah harus berusaha peningkatan pemerataan pembangunan dan perluasan koneksi internet ke semua wilayah indonesia.

            Kedua, sebagai pengajar harus memiliki ketrampilan dibidang digital dan teknologi serta berfikir kreatif agar bisa memikat perhatian murid. Ketiga, pemerintah harus bisa menyinkronkan pendidikan dengan industri dengan tujuan nantinya lulusan perguruan tinggi atau sekolah dapat bekerja sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh indiustri sehingga dapat menurukan angka pengangguran di Indonesia. Keempat, menerapakan teknologi sebagai alat kegiatan belajar-mengajar. Pangkal pembelajaran yang inovatif pada era society 5.0 harus dilakukan perubahan yang mendasar pada Sumber Daya Manusia (SDM) agar menjadi ujung tombak mendukung terciptanya lulusan yang berkualitas dan siap untuk menghadapi tatanan baru dalam dunia pendidikan di era society 5.0.

            Dalam situasi saat ini keberhasilan suatu negara dalam menghadapai era sociaty 5.0  ditentukan dengan kualitas dari pendidik seperti guru atau dosen. Setiap lembaga pendidikan harus mempersiapkan orientasi dan literasi baru yaitu literasi data, teknologi  dan sumber daya manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa, dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Sedangkan, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Kemudian, literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraski dengan baik, humoris, dan berkarakter.

            Seorang pendidik profesional harus mampu menciptakan inovasi pembelajaran digital dalam rangka mengembangkan kreativitas pendidik agar mampu mengemas pelajaran yang menyenangkan serta mengedapankan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Untuk menghadapi era society 5.0 di butuhkan adanya perubahan paradigma pendidikan dengan meminimalkan peran sebagai learning materi provider, menjadi sumber inspirasi, sebagai fasilitator, dan bisa memotivasi peserta didik untuk merdeka belajar.

            Di era yang baru ini ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era 5.0 society antara lain. Internet of things pada dunia pendidika (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan pemanfaatan artifical Inteligence (Al) dalam dunia memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang di butuhkan oleh mahasiswa. Agar siswa dapat diarahkan untuk mencari ruang-ruang yang akan mengasah skil yang menggali potensi dan menjemput era society. Serta aspek pengembangan siswa di era scociety 5.0 ini tentunya menjadi modal utama menghadapi era society 5.0.

            E-learning menjadi platfrom pembelajaran Era Society 5.0. E-learning adalah sebuah pembelajaran yang berbasis elektronik. Dengan adanya E-learning pada era society 5.0 dapat menunjang kegiatan pendidikan sehingga lebih mudah untuk saling mengakses data serta melakukan interaksi antar satu sama lain. Bukan hanya materi saja, pada era society 5.0 siswa harus disiapkan untuk berpikir kritis dan konstruktif sehingga dapat menciptkan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pembaharuan orientasi pembelajaran futuristic yaitu mengenalkan pembelajaran yang tidak pada penugasan materi tetapi juga menghubungkan dengan pemanfaatan teknologi untuk kemajuan masyarakat society 5.0.

            Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan pendidik dapat memotivasi peserta didik agar berpikir kritis. Seperti discoverey learning, project based learning, problem based learning, dan inquire learning. Mengembangkan potensi pendidik, Kompetensi dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pendidik perlu mengembangkan agar bisa beradaptasi dengan era society 5.0 yaitu melalui pembekalan wawasan keilmuan, attitude, dan skill.

            Dunia pendidika  memiliki peranan yang penting dalam menciptakan masa depan. Dunia pendidikan terus mengalami transformasi mengikuti perkembangan zaman pada masanya. Dalam hal ini dimulai dengan perubahan dan inovasi proses pembelajaran agar bisa menghasilkan lulusan yang berkulitas pada era perubahan eradaban manusia dari era 4.0 industri menjadi era societ 5.0.

            Untuk mencapai perubahan tersebut hal yang perlu dievaluasi adalah perbaikan SDM-pendidik yang professional dan penggunaan teknologi informasi di bidang masing-masing. Ini  menjadi suatu keharusan yang dikehendaki society 5.0 adalah berbasis internet menjadikan tenaga pendidik wajib terbiasa dan mengarahkan pendidikan melalui e-learning. Selanjutnya memberikan kesadaran dan pemahaman siswa untuk berinovasi dan menggali pengetahuan diluar aktivitas akademik untuk mencapai pemahaman yang berguna untuk diri sendiri dimasa yang akan mendatang.

References

Astuti, N. K. (2022). Tantangan Implementasi Merdeka Belajar pada Era New Normal Covid-19 dan Era Society 5.0. 164-180.

Nelly Mursyidah, M. (2023). Arah Baru Pembelajaran Pada Mahasiswa Di Era Society 5.0. 5-11.

Universitas PGRI Wiranegara. (2021). Membangun Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul Untuk Menghadapi Society 5.0 dan Menyongsong Era Revolusi 5.0 Dalam Bidang Pendidikan. Pasuruan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun