Ia juga tidak menyalahkan tim produksi atau studio animasi, tetapi mengkritik isu-isu yang lebih luas dalam industri animasi Jepang.
Mengutip kontroversi dari Jujutsu Kaisen Season 2, Martin mengcatat jika tim produksi hanya mengambil proyek baru untuk keuntungan mereka, dan mengabaikan kondisi buruk yang dialami oleh animator.
Martin lalu mengakhir videonya dan menyatakan jika dia akan mengerjakan lebih banyak episode, seperti yang ia nyatakan sebelumnya ia menawarkan diri untuk mengerjakan 5 episode, tetapi setelah melihat usahanya diubah menjadi panel diam, ia lebih memilih untuk meninggalkan Blue Lock season 2 karena itu bukan sesuatu yang dia dapat banggakan untuk ditunjukkan kepada dunia.
Dengan ingatan segar mengenai adaptasi anime Uzumaki yang memakan waktu hampir 5 tahun dan mirip dengan Blue Lock season 2, industri animasi Jepang mungkin akan mengalami kemunduran.
Insiden MAPPA dengan Jujutsu Kaisen season 2 pada tahun 2023 tampaknya akan terus terjadi lagi dengan semakin banyaknya seri yang mengabaikan kesehatan animator.
Dan mengingatkan kembali pada perkataan Masao Maruyama, pendiri studio MAPPA dan salah satu veteran industri animasi Jepang, yang mengatakan jika Tiongkok akan menyalip Jepang. Ini karena Tiongkok menginvestasikan modalnya untuk para animator sedangkan tradisi ini perlahan menghilang di negara asal anime.
Yoshiyuki Tomino, pelopor seri Gundam juga khawatir dengan kondisi saat ini, dimana Jepang akan kehilangan statusnya sebagai pemimpin pasar animasi jika tidak berhenti memikirkan anime dari perspektif uang.*** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H