My Hero Academia chapter 425 lalu memperlihatkan Mirio yang mengatakan jika semuanya telah hilang dan tidak ada lagi yang diperoleh. Pahlawan selalu berusaha untuk mengubah hal negatif menjadi nol.
Bahkan siswa yang berasal dari semua fakultas menggunakan semua yang mereka pelajari di UA untuk dapat membantu perang, tetapi mereka masih tidak dapat kembali ke awal.
Mereka telah berlajar selama tiga tahun dan tinggal untuk dapat mempersiapkan apa yang akan terjadi mendatang, dan garis finisnya bukan hari ini. Tidak akan ada masa depan yang cerah tanpa humor, jadi tujuannya adalah dengan menciptakan dunia dimana semua orang dapat tersenyum.
Miri kemudian mengaktifkan kemampuannya dan kendaraan bulu mta rasaka Kenrazaki Bibimi jatuh ke atas panggung. Semuannya pun tertawa dan Mirio mengucapkan selamat tinggal pada tahun ke-2 dan ke 3.
Aizawa lalu mengundang Aoyama ke dalam kelas dan mengumumkan jika dia akan pergi dari U.A
Jirou lalu bertanya mengapa Aoyama berubah pikiran, Aoyama sendiri mengaku jika bergabung dengan U.A adalah permintaan dari  AFO, jadi dia merasa tak nyaman jika harus disana dan dia juga tidak merasa berhak untuk menghadiri wisuda tahun ke-3.
Aoyama pun mengambil keputusannya dengan mengikuti jalan kepahlawanannya. Pada akhrinya dia pun menangis dan tertawa sambil memberikkan sepotong keju pada Deku. Aoyama memberi tahu Aizawa jika suatu hari nanti, dia akan berada disamping teman-temannya.
Para siswa pun lantas tersentuh dengan siap dari Aoyama dan untuk menghentikan mereka menangis, dia mulai menembakan laser kke segala arah dan mengungkapkan sebuah kejutan dimana Shino akan segera bergabung dengan Kelas 2-A. Para siswa pun tampak bersemangat hingga Aoyama malah merasa tersisih dalam tembakan lasernya.
Sinar laser Aoyama pun menyebabkan Hagakure muncul dan Mineta pun terkejut, Mawata Fuwa kemudian pergi ke ruang kelas untuk mengatakan pada siswa tahun kedua mengenai apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Pada tahun ke-2 dan ke-3 akan melakukan perjalan kelilin negeri untuk menjaga keamanan semua orang dan membantu rekonstruksi di bawah komando Fuwa. Selanjutnya dalam buku-buku sejarah akan membahas waktu setelah pensiunnya All Migh dan setelah pertempuran Jaku, tetapi mungkin sebagin besar kekacauan ini tak tercatat.
