Berikut ini sinopsis dari anime Dead Dead Demons Dededede Destruction yang didasarkan pada manga dengan judul yang ditulis dan diilustrasikan oleh Inio Asano, yang diserialisasikan di majalah Big Comic Spirits sejak 28 April 2014 hingga 28 Februari 2022, dengan total 101 chapter dan 12 volume buku.
Adapun adaptasi anime Dead Dead Demons Dededede Destruction diproduksi oleh studio Production +h. dan diproduseri oleh GAGA dengan format film yang tayang pertama kali di Jepang untuk bagian pertama pada 22 Maret 2024 dan 24 Mei 2024 untuk bagian keduanya, dengan durasi masing-masing filmnya yaitu 2 jam.
Selain itu, film ini juga dipecah kembali dalam format per episode dengan durasi sekitar 20-24 menit per episode dalam 18 episode yang dijadwalkan akan mulai tayang pada Jumat, 24 Mei 2024 di platform streaming Crunchyroll, dan setiap minggunya akan tayang pada hari dan jam yang sama.
Dead Dead Demons Dededede Destruction mempunyai genre drama, sci-fi dengan tema school, dan demografi seinen.
Adapun pemeran dari Dead Dead Demons Dededede Destruction di antaranya Ano sebagai Ouran Nakagawa, Lilas "Ikura" Ikuta (Vokalis YOASOBI) sebagai Kadode Koyama, Miyu Irino sebagai Keita Ooba, Junichi Suwabe sebagai Hiroshi Nakagawa, dan Ryouko Shiraishi sebagai Makoto Tainuma.
Lalu ada Tomozaku Sugita sebagai Isobeyan, Taito Ban sebagai Naoki Watarase, Saeko Ooki sebagai Rin Hirama, Atsumi Tanezaki sebagai Kiho Kurihara, dan Miyuri Shimabukuro sebagai Ai Demoto.
Dead Dead Demons Dededede Destruction menceritakan saat kamu melihat ke langit, apa yang kamu lihat? langit berwarna biru? kebebasan? atau mungkin masa depan yang penuh dengan harapan? Penduduk Tokyo tidak dapat melihat semua ini. Sebaliknya, sebuah kapal induk alien yang tidak menyenangkan muncul di atas kepala menyelimuti pemandangan langit kota.
Tiga tahun yang lalu, mereka datang. Kedatangan para "Penjajah" yang memicu adanya perang besar yang pernah dihadapi umat manusia perang yang mengancam akan mengakhiri dunia. Pemerintah Jepang dengan cepatnya bergegas melawan Penjajah. Dengan senjata yang diproduksi secara masa, dan memicu adanya kontroversi dan gerakan pasifis.
Hari itu pun beruha. Namun, tidak ada yang berubah. Kadode Koyama dan Ouran Nakagawa yang menjalani hari-hari terakhir mereka seperti biasanya, seperti pergi ke sekolah, bermain game, hingga melakukan apa saja seperti gadis sekolah menengah pada umumnya.
Saat mereka tumbuh dewasa, mereka mulai belajar apa artinya menjadi orang dewasa, di dunia dimana orang dewasa tampak seperti iblis yang hanya menipu serta menghancurkan. Mereka lalu menyadari jika ancaman sebenarnya terhadap umat manusia bukanlah dari Penjajah melain umat manusia itu sendiri.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H