Mohon tunggu...
Anggita Rahmadanti Putri
Anggita Rahmadanti Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca buku novel, mendengarkan musik dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ancaman terhadap Lingkungan Akibat Pembuangan Sampah yang Salah

20 Desember 2024   11:38 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:37 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber foto: detikNews)

Menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah benda yang tidak digunakan, tidak disukai, atau dibuang sebagai hasil dari aktivitas manusia, dan bukan sesuatu yang terjadi secara alami. Saat ini, sampah menjadi masalah besar yang dihadapi masyarakat. Sampah rumah tangga, yang terdiri dari sampah organik, anorganik, dan sampah B3, merupakan penyumbang utama sampah setiap hari (Yuwana & Adlan, 2021). Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, volume sampah juga turut berkembang. Kenaikan jumlah sampah ini otomatis menambah kebutuhan akan tempat pembuangan. Pembuangan sampah yang dibuang secara tidak benar tanpa pengelolaan yang baik dapat menyebabkan berbagai permasalahan, seperti penyebaran penyakit, bau tidak sedap, dan merusak pemandangan. Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat membuang sampah dengan lebih bijaksana. 

(sumber foto: detikNews)
(sumber foto: detikNews)

Sampah memiliki dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dampak sampah pertama adalah penurunan kualitas kesehatan. Lingkungan yang terkontaminasi sampah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan karena sampah berpotensi menimbulkan pencemaran (Axmalia & Mulasari, 2020). Tempat pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik menjadi sarang bagi berbagai organisme dan menarik binatang pembawa penyakit seperti lalat dan anjing. Penyakit yang bisa menyebar akibat pengelolaan sampah yang buruk antara lain: diare, kolera, dan tifus, yang dapat menyebar dengan cepat melalui virus yang tercampur dalam air minum yang terkontaminasi. Demam berdarah (hemorrhagic fever) juga lebih mudah berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti. 

(sumber foto: Ulasan.co)
(sumber foto: Ulasan.co)

Dampak sampah yang kedua adalah penurunan kualitas lingkungan. Cairan yang merembes dari sampah dan mengalir ke saluran drainase, saluran irigasi, atau sungai dapat mencemari sumber air yang ada (Anum & Pawarangan, 2018). Hal ini mengancam keberadaan berbagai organisme, termasuk ikan, yang dapat punah, sehingga menyebabkan perubahan pada ekosistem perairan. Proses penguraian sampah yang dibuang ke dalam air menghasilkan asam organik serta gas-gas organik cair seperti metana. Selain menimbulkan bau tak sedap, gas ini dapat berbahaya karena berisiko meledak pada konsentrasi tinggi. Selain itu, limbah rumah tangga juga dapat mencemari kualitas air, menjadikannya tidak layak untuk digunakan kembali dalam kegiatan rumah tangga. Hal ini berimplikasi besar karena pemulihan kualitas air memerlukan waktu yang lama, padahal air merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari (Hasibuan, 2016).

Berikut beberapa solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah sampah:

  • Edukasi dan Kampanye Kesadaran Masyarakat: Melakukan kampanye yang berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Kegiatan ini harus melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengedukasi mereka tentang bahaya sampah yang dibuang sembarangan dan keuntungan dari perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

  • Penyediaan Sarana Pembuangan Sampah yang Memadai: Membuat dan merawat fasilitas pembuangan sampah yang memadai dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat pembuangan tersebut harus dirancang agar nyaman, bersih, dan menarik, sehingga masyarakat termotivasi untuk membuang sampah dengan cara yang benar.

  • Penegakan Peraturan dan Sanksi yang Tegas: Memperkuat implementasi peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggar. Pemberian hukuman yang jelas dan konsisten akan menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk mengikuti aturan dalam membuang sampah.

  • Pemanfaatan Teknologi untuk Monitoring: Menggunakan teknologi seperti kamera CCTV atau aplikasi seluler untuk memantau dan mencatat pelanggaran dalam pembuangan sampah. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk menegakkan hukum dan mengoptimalkan pengelolaan sampah.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun