Mohon tunggu...
Anggita Prameswari
Anggita Prameswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Diponegoro

Halo. Aku Anggita. Aku suka membaca dan membagikan informasi tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Bahaya Penggunaan Minyak Jelantah untuk Kesehatan dan Cara Pengolahannya

12 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 12 Februari 2023   16:05 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Brebes, 12/02/2023) Minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng sebanyak 4 kali dikategorikan sebagai minyak jelantah. Mahalnya harga minyak goreng menyebabkan penggunaan minyak jelantah ini menjadi hal yang wajar. Padahal, penggunaan minyak jelantah dapat berbahaya bagi kesehatan. Bahaya minyak jelantah bagi kesehatan, di antaranya :

*Dapat mengurangi nilai gizi pada bahan yang digoreng di mana suhu pemanasan menggunakan minyak jelantah sangat tinggi (lebih dari 120 oC) yang dapat merusak protein dan vitamin.

*Mengandung 70% asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan resiko penyakit seperti kolesterol, darah tinggi, dan penyakit lainnya.

*Mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik sehingga meningkatkan resiko penyakit kanker.

Selain itu, akhir - akhir ini perdebatan mengenai harga minyak goreng mulai ramai dibicarakan sehingga muncul berbagai inovasi untuk membuat penggunaan minyak goreng menjadi lebih efektif lagi. Salah satu inovasi yang dihasilkan adalah pengolahan minyak goreng yang sudah menjadi minyak jelantah (digunakan 4 kali atau lebih) menjadi sabun cuci. Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Dewi Atika Puji Astuti (S1-Teknik Kimia), mencoba menyebarkanluaskan informasi mengenai pengolahan ini kepada ibu - ibu Kader Posyandu di Desa Pulogading.

dokpri
dokpri
Alat yang diperlukan untuk membuat sabun cuci dari minyak jelantah sangat sederhana, yaitu timbangan, wadah, pengaduk, dan APD (sarung tangan plastik & masker). Sedangkan bahan yang diperlukan adalah minyak jelantah, arang, air, dan soda api. Jika ingin menambahkan wangi menggunakan air dengan campuran kopi, sereh, pandan, dan sebagainya.

Sebelum digunakan, minyak jelantah dicampurkan dengan arang yang telah ditumbuk dan didiamkan selamalam. Kemudian tambahkan soda api ke dalam air (jangan terbalik) dan aduk hingga larut. Saat mencampurkan soda api dengan air, gunakan wadah yang selain aluminium dan kenakan APD. Tambahkan minyak jelantah yang telah disaring dan aduk hingga mengental lalu diamkan. Setelah 14 hari, sabun cuci minyak jelantah siap digunakan.

Sabun cuci minyak jelantah efektif untuk menghilangkan noda membandel, seperti minyak, darah, dan kotoran tanpa melunturkan warna. Sabun cuci minyak jelantah ini memiliki banyak kegunaan, seperti mencuci tangan, mencuci pakaian (kerah dan lengan baju, handuk dekil, lap dapur, kaos kaki), alat dapur (kerak panci), kendaraan (sepeda, motor, mobil), dan kamar mandi.

Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pengolahan minyak jelantah di Desa Pulogading ini mendapatkan respon yang sangat positif dari ibu - ibu Kader Posyandu dan juga masyarakat di Desa Pulogading. Bukan hanya bisa menyebarkan informasi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah untuk kesehatan, namun juga memberi solusi untuk pengolahan lebih lanjut terhadap minyak jelantah yang jika dibuang bisa membahayakan lingkungan sekitar.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun