Sekolah yang menjadi sasaran Program Kampus Mengajar Angkatan II (KM 2) adalah Sekolah Dasar yang memiliki akreditasi paling tinggi B dan juga Sekolah Menengah Pertama yang memiliki akreditasi paling tinggi A. Program ini dilakukan secara Daring maupun Luring sesuai dengan kondisi sekolah masing masing. Â Adapun salah satu Sekolah Menengah Pertama yang menjadi tempat penulis menjalankan Program Kampus Mengajar Angkatan II (KM 2) adalah di SMP Negeri 11 Kota Cimahi.
SMP Negeri 11 Cimahi merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Kepala sekolah dan guru-guru SMP Negeri 11 Cimahi menyambut dengan baik adanya Program Kampus Mengajar Angkatan 2 ini. Guru-guru di SMP Negeri 11 Cimahi secara keseluruhan telah menguasai penggunaan teknologi untuk pembelajaran daring, seperti penggunaan Whatsapp dan Google Meet. Kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 11 Cimahi sendiri telah dilaksanakan secara luring atau tatap muka sehingga mahasiswa dapat membantu guru mengajar tatap muka dikelas, membantu adaptasi teknologi, dan membantu bagian administrasi.
Beberapa program kerja yang penulis lakukan dan tentunya menjadi sorotan penting pada Kampus Mengajar 2 ini yaitu program Penguatan Literasi dan Numerasi. Membantu guru dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, yang terangkum dalam program:
- Membantu sekolah dalam melaksanakan pembelajaran literasi dan numerasi dalam rangka mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum, yang terangkum dalam program Persiapan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi siswa kelas VIII.
- Melaksanakan pembelajaran luring untuk membantu siswa yang terkendala teknologi dalam melaksanakan pembelajaran secara daring untuk kelas VIII.
- Melaksanakan program Pengembangan Literasi dan Numerasi untuk meningkatkan kemampuan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika bagi beberapa siswa dari kelas VII dan IX.
- Mengadakan program kegiatan Lomba Mengulas Buku untuk meningkatkan minat siswa dalam berliterasi bagi seluruh siswa/i SMP Negeri 11 Cimahi.
Pada program persiapan Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) dilakukan dengan cara mencari soal-soal latihan AKM dari berbagai sumber yang nantinya akan dikerjakan oleh siswa serta dibahas bersama-sama, baik secara daring maupun luring. Program ini ditujukan kepada siswa-siswi yang terpilih secara acak untuk melaksanakan AKM. Siswa-siswi tersebut terdiri dari 50 siswa utama dan 5 siswa cadangan yang seluruhnya berasal dari kelas VIII. Program ini penulis dan tim laksanakan dari tanggal 16 Agustus-30 September 2021 secara luring dan daring. Pembelajaran daring dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis, pada hari Senin penulis dan tim memberikan soal-soal latihan AKM Literasi dan Numerasi dengan batas waktu pengerjaan 3 hari, dan pada hari Kamis penulis dan tim membahas soal-soal tersebut bersama-sama melalui zoom meeting. Sedangkan pada pembelajaran luring hanya diadakan dalam satu hari yaitu pada hari Rabu, para siswa diminta untuk mengerjakan soal tersebut pada jam pertama, dan penulis dan tim juga membahas di hari yang sama.
Lalu untuk program pembelajaran Luring/Home Visit untuk Kelas VIII, penulis dan tim melakukan home visit terlebih dahulu agar mengetahui kendala yang terjadi pada siswa setelah itu penulis dan tim merekap siapa saja yang benar benar membutuhkan program luring ini supaya saat menyusun LKPD tidak ada yang kurang. Pada program luring ini dilaksanakan hanya untuk kelas VIII saja yang dilaksanakan pada hari selasa dan kamis.Â
Hasil yang sudah penulis dan tim rekap dari kelas VIII A - D terdapat 18 peserta yang akan mengikuti program luring ini yang didalamnya terdapat siswa dan siswi yang memiliki kendala. program ini dibagi menjadi 2 hari di karnakaan sedikitnya ruangan dan juga pengajar di harinya maka penulis dan tim bagi menjadi 2 hari saja yaitu hari senin kelas VIII A dan B sedangkan hari kamis Kelas  VIII C dan D yang di mulai pukul 8 pagi hingga pukul 11 siang.
Sedangkan pada program selanjutnya, yaitu program Pengembangan Literasi dan Numerasi untuk Kelas VII dan IX penulis dan tim meminta data siswa yang akan mengikuti program ini terlebih dahulu kepada para wali kelas dan setelah itu penulis dan tim meminta para siswa untuk mengisi lembar analisis secara online melalui google form, agar penulis dan tim dapat mengetahui kendala siswa pada mata pelajaran Matematika maupun Bahasa Indonesia.
Pada program Pengembangan Literasi dan Numerasi dilaksanakan untuk 2 tingkatan kelas yaitu untuk kelas VII dan IX sebanyak 2 pertemuan. Pengembangan Literasi dan Numerasi kelas VII dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober dan 2 November 2021 untuk para siswa yang memiliki nomor absen genap, sedangkan pada tanggal 27 Oktober dan 3 November 2021 untuk para siswa yang memiliki nomor absen ganjil. Total siswa dari wali kelas yang mengikuti program ini sebanyak 27 siswa. Siswa yang menghadiri program ini dengan penuh selama 2 pertemuan yaitu sebanyak 10 siswa, sedangkan siswa yang menghadiri program ini selama 1 pertemuan saja sebanyak 9 siswa, dan terdapat 8 siswa yang tidak menghadiri program ini sama sekali.
Pada pelaksanaan program ini untuk kelas IX dilaksanakan pada tanggal 24 dan 29 November 2021 untuk siswa yang memiliki nomor absen genap, dan pada tanggal 25 dan 30 November 2021 untuk siswa yang memiliki nomor absen ganjil. Total siswa dari wali kelas yang mengikuti program ini sebanyak 24 siswa. Siswa yang menghadiri program ini dengan penuh selama 2 pertemuan yaitu sebanyak 12 siswa, sedangkan siswa yang menghadiri program ini selama 1 pertemuan saja sebanyak 9 siswa, dan terdapat 3 siswa yang tidak menghadiri program ini sama sekali.Â
Berdasarkan hasil survei online yang dilakukan sebelumnya, penulis dan tim pun memutuskan untuk memilih materi cerita rakyat serta materi persamaan dan fungsi kuadrat pada tiap pertemuan. Pelaksanaan program ini untuk kelas IX berjalan dengan sangat baik. Pada proses pembelajaran ini dilakukan dengan teknik diskusi. Para siswa sangat antusias dan aktif dalam proses pembelajaran dan langsung bertanya jika ada yang tidak dimengerti oleh para siswa tersebut. Penulis dan tim pun menjelaskan materi dengan sangat detail agar para siswa dapat lebih mudah memahami materi ini. Pada proses pembelajaran pun tidak hanya berisi penyampaian materi saja, namun terdapat ice breaking dan games agar para siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran.
Pada program ini memiliki hasil yang cukup memuaskan. Para siswa menjadi lebih memahami materi-materi yang telah disampaikan, dan kendala para siswa dalam belajar pun dapat berkurang, terlihat dari hasil pre-test dan post-test beberapa siswa yang mengalami peningkatan. Namun, masih terdapat beberapa siswa kelas VII yang masih belum hafal perkalian, sehingga saat pengerjaan membutuhkan waktu yang lama untuk menghitung perkalian karena siswa menghitung secara manual melalui jari tangan ataupun membuat gambar.Â