Mohon tunggu...
Anggita Budi Maharani
Anggita Budi Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meluruskan Akhlak

4 Juli 2024   09:20 Diperbarui: 4 Juli 2024   12:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian akhlak dalam Islam perlu untuk diketahui oleh setiap umat muslim. Pengertian dan perilaku akhlak sendiri tertuang dalam Al-Qur'an. Akhlak berasal dari bahasa arab Khuluqun yang berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat manusia yang melekat pada jiwa manusia. Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan (Ainain, 1985: 186). Kata yang setara maknanya dengan akhlak adalah moral dan etika. 

Kata-kata ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan santun (Faisal Ismail, 1998: 178). Dalam Islam, memiliki akhlak yang mulia sangatlah penting. Menurut Abuddin Nata, minimal ada empat alasan kenapa manusia harus berakhlak kepada Allah. 

Pertama, karena Allah yang telah menciptakan manusia (Q.S. At-Thariq ayat 4-7). Kedua, Karena Allah yang telah memberikan perlengkapan panca indra, berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, di samping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. 

Karena Allah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan sebagainya (Q.S. Al- Jatsiyah: 12- 13). Dan juga seperti dijelaskan dalam salah satu hadist riwayat Ahmad yang artinya : "Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih besar di dalam timbangan Mizan dibandingkan akhlak mulia".

Ajaran yang dibawa oleh Nabi besar sekaligus tokoh yang menjadi teladan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. adalah ajaran islam sebagai agama yang sempurna untuk umat manusia dalam sepanjang sejarah. Nabi Muhammad SAW, adalah nabi terakhir dan menjadi penutup para nabi yang diutus oleh Allah SWT. Misi Nabi Muhammad SAW antara lain adalah menyempurnakan akhlak manusia. Sesuai dalam salah satu hadist dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda : 

Artinya : "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak." (HR. Al-Baihaqi).

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT. saat ia berada di tengah-tengah masyarakat pada zaman jahiliyah. Saat itu, akhlak dan perilaku masyarakat pada zaman ini sangat buruk, penuh dengan penyembahan kepada berhala, perbudakan, penuh dengan permusuhan, penguasa yang menindas, dan perilaku buruk lainnya. 

Maka semua ajaran Nabi Muhammad SAW ketika diutus oleh Allah SWT. mulai dari wahyu yang ia terima termasuk perkataan, pikiran dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik untuk dijadikan pedoman dalam menjalani hidup dan menyiapkan kematian. Kita sebagai umatnya memiliki kewajiban meniru ajaran Nabi Muhammad SAW. sehingga kita dapat meluruskan akhlak menjadi lebih baik lagi. 

Nabi Muhammad SAW. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dan dengan segala usahanya ia berhasil membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti saat ini dengan meluruskan akhlak manusia. Akhlak dicontohkan Nabi Muhammad SAW. adalah untuk terciptanya sebuah ketentraman, kebahagian dan kesejahteraan hidup seluruh makhluk di seluruh dunia hingga akhirat.

Banyak sifat yang dapat ditiru dari Nabi Muhammad SAW. seperti sabar, ikhlas, jujur, dan adil. Dalam kehidupan bersosial, kita juga perlu memiliki sikap ramah dan sopan untuk menjaga hubungan antar sesama tanpa mempunyai perasaan bahwa diri kita lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Kita dapat saling membantu dengan bergotong royong dan membantu orang lain ketika dalam kesulitan. 

Akhlak tidak hanya melakukan kebaikan kepada orang lain, tetapi juga untuk meningkatkan diri sendiri. Akhlak yang baik akan membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk yang lain, serta mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Sedangkan akhlak yang buruk akan membinasakan diri kita, akhlak tercela dapat menimbulkan dosa bagi yang melakukannya, dapat menjauhkan kita dari rezeki, dan lainnya. Ada sepuluh cara Nabi Muhammad dalam memperbaiki akhlak yaitu : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun