Mohon tunggu...
Anggita Kumala
Anggita Kumala Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bumingnya Rokok Elektrik (VAPE) Mempunyai Dampak terhadap Kesehatan

25 April 2019   22:00 Diperbarui: 26 April 2019   13:37 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahaya rokok tradisional yang mengancam membuat orang-orang meninggalkan kebiasaan merokok dengan beralih ke vape atau rokok elektrik. Banyak yang percaya bahwa vape lebih aman vape dan dianggap lebih ringan dibanding rokok tembakau biasa. Apalagi, belakangan ini tren rokok elektrik di Indonesia membuat semua perokok dari kalangan anak muda maupun usia dewasa  menggunakannya vape sebagai satu-satunya alat untuk berenti Merokok.

Apa itu vape?

Vape atau rokok elektrik adalah salah satu jenis dari penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok.

Rokok jenis ini terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran, tetapi terdapat tiga komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisi cairan (cartridge). Cairan dalam tabung ini mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa, seperti rasa buah-buahan dan cokelat. Beberapa rokok elektrik memiliki baterai dan cartridge yang dapat diisi ulang.

Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai zat kimia. Pengguna mengisap zat kimia ini langsung dari corongnya.

Apa yang terkandung dalam rokok elektrik (vape)?

Dalam cairan rokok elektrik mengandung propilen glikol atau gliserin, nikotin, dan penambah rasa.

  • Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
  • Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
  • Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan, dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam setiap hisapannya.
  • Komponen lainnya yaitu tobacco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamin dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel, dan timah.

Meskipun harganya jauh lebih mahal dibanding rokok biasa, sebenarnya vape tidak benar-benar jauh dari zat kimia berbahaya yang mengancam kesehatan jiwa dan raga. Berikut beberapa bahaya vape yang perlu diwaspadai :

1.  Menurunkan sistem kekebalan tubuh

2.  Kandungan kimia di dalam vape menyebabkan bronchiolitis obliterans atau "popcorn      

     lung"

3.  Vape dapat meledak karena pemanasan berlebih

4.  Bisa kecanduan, meskipun pada katrid tertulis "nicotin-free"

5.  Berbagai kasus keracunan anak terjadi karena vape

6.  Kandungan logam dalam asap vape sama besar bahkan lebih dari asap rokok tradisional

7.  Sebagian besar bahan Vape juga mengandung formaldehid, bahan pengawet di kamar   

     jenazah

8.  Risiko terkena penyakit pneumonia lipoid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun