Saya tidak mau melihat kenyataan terburuk yang saya pikirkan pada masa itu. Memang benar saya masih terus berlatih mengerjakan soal dengan jenis yang serupa, tapi saya tidak ingin meletakkan harapan yang terlalu besar lagi. Saya takut dikecewakan oleh hasil kerja milik saya sendiri.
Selesai. Semuanya sudah terjawab. Kali ini kertas pengumuman itu tidak menyayat hati dan nilai itu tidak menusuk jiwa. Inilah akhir dari neraka sekolah itu. Sekarang, semua terlihat terang dan mudah. Sekarang, semua terlihat indah seperti melihat alam sebagai hadiah setelah mendaki gunung.Â
Lelah. Lelah sekali rasanya. Namun, kini semua telah terbayar oleh perjuangan selama empat bulan. Sebuah perjuangan yang menguatkan setiap semangat saya. Sebuah perjuangan yang membangkitkan hasrat untuk mendapatkan sesuatu. Sebuah perjuangan yang memberikan arti baru terhadap kegagalan.
Kegagalan bukan lagi suatu kutukan. Kegagalan bukan lagi suatu hal yang tabu. Kegagalan bukan lagi menjadi jurang dalam yang tak bercahaya. Kegagalan menjadi hal yang menguatkan semangat, mencerahkan tujuan, pemberi jalan pada ambisi saya. Sepuluh besar bukanlah hal yang mudah. Ambisi yang susah untuk dilaksanakan, namun berhasil saya dapatkan oleh karena kegagalan. Saya telah memenuhi satu dari ribuan ambisi saya.
         And now, I am ready for the other ambitions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H