Pemberdayaan Siswa:
*Program pencegahan perundungan: Sekolah dapat mengadakan program pencegahan perundungan yang melibatkan siswa dalam kegiatan seperti lokakarya, kelompok diskusi, atau kampanye anti-perundungan.
*Peran siswa: Siswa dapat dilibatkan untuk menjadi bagian dari solusi dengan mendukung teman-teman mereka yang menjadi korban perundungan dan melaporkan insiden perundungan kepada pihak berwenang.
Dukungan Psikologis:
*Konseling: Sekolah dapat menyediakan layanan konseling untuk korban perundungan dan pelaku perundungan. Konselor dapat membantu siswa mengatasi dampak emosional dari perundungan.
Pengawasan:
*Pengawasan di lingkungan sekolah: Guru dan staf sekolah perlu lebih memperhatikan interaksi antar siswa dan mengintervensi jika diperlukan.
*Pengawasan online: Orangtua dan sekolah harus memantau perilaku online siswa, karena perundungan sering terjadi di platform media sosial.
Hukuman yang Tegas:
*Pelaku perundungan harus dihukum sesuai dengan kebijakan sekolah dan undang-undang yang berlaku. Ini dapat mencakup sanksi seperti hukuman sosial, teguran, atau pembekuan privillegi.
Kolaborasi dengan Pihak Eksternal:
*Bekerja sama dengan lembaga penegak hukum jika perundungan melibatkan tindakan pidana.
*Mendapatkan bantuan dari psikolog, konselor, atau organisasi non-pemerintah yang berfokus pada pencegahan perundungan.
Evaluasi dan Pemantauan:
*Sekolah harus secara teratur mengevaluasi keefektifan program anti-perundungan mereka dan melakukan perubahan jika diperlukan.
*Mengatasi perundungan memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak terlibat. Melalui pendidikan, pencegahan, dan penegakan hukum yang tepat, kita dapat mengubah budaya sekolah menjadi lingkungan yang lebih aman dan mendukung untuk semua siswa.
Kasus perundungan ini harus menjadi panggilan bagi masyarakat Indonesia untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melindungi anak-anak dan remaja dari ancaman perundungan.Â
Selain penegakan hukum yang tegas, pendidikan karakter, pemahaman empati, dan peningkatan kesadaran sosial tentang dampak perundungan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Semoga kasus ini menginspirasi perubahan positif dalam masyarakat dan menghapuskan perundungan di kalangan pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H