Mohon tunggu...
Anggita Vica Salsabilla
Anggita Vica Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswa Komunikasi

Mahasiswi komunikasi sekolah vokasi IPB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menurunnya Minat Kesenian Generasi Muda, Begini Kata Seniman Sukabumi

17 Maret 2022   14:09 Diperbarui: 17 Maret 2022   14:16 4470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukabumi - Menurunnya minat seni di kalangan generasi muda membuat para seniman resah. Rasa bangga dan kepedulian terhadap pelestarian budaya kurang mendarah daging di kalangan generasi muda saat ini. Minat generasi muda untuk mempelajari seni sangat minim. Mereka lebih tertarik mempelajari budaya asing. Siapa lagi yang akan menjaga kesenian tradisional. Generasi muda harus ikut serta dalam pelestarian budaya musik Ngarinding di Jawa Barat, seperti komunitas seni musik Karasukan yang berada di Desa Suka Maju, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawabarat.

"Peminatnya masih ada, tetapi sangat sedikit yang terlibat dalam pelestarian seni di Sukabumi," kata Kang Dimas, salah satu seniman Karasukan, Sukabumi.

Penurunan minat generasi muda terhadap pelestarian seni tradisional yang terjadi selama ini sudah mencapai 50%, kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan generasi muda yang tidak mengenal seni tradisional lokalnya, sebagaimana seharusnya generasi muda saat ini juga mengenalkan budaya daerah masing-masing.

"Sebetulnya sangat ironis, kita yang asli justru dianggap asing di tempat kita sendiri, namun itulah risiko yang harus kita hadapi untuk memperkenalkan sesuatu yang seharusnya merupakan identitas diri sendiri,"ucap Kang Sonny, Sabtu (5/3/2022).

Generasi muda harus menjadi penerus kesenian, kalau dalam istilah budaya di kasundaan itu "Kedah emut karna purwadaksi" maka dari itu harus tau asal muasal kita darimana, Kalau kita tinggalkan tradisi budaya kita sendiri, kita menggunakan budaya orang lain, maka tradisi kita itu akan hilang, bahkan tidak dapat dijangkau oleh generasi berikutnya, Karena jati diri suatu bangsa itu adalah tradisi itu sendiri.

Generasi muda sudah banyak yang kecanduan dengan budaya asing, namun ketertarikan setiap manusia ada titik jenuh, misalkan mereka bermusik dengan lagu-lagu yang memang bukan asli dari daerahnya, para seniman menarik generasi muda dengan cara pengemasan dan penampilan  yang semenarik mungkin, dan memberitahukan bahwa tradisi ini bukan hal yang kuno akan tetapi merupakan peninggalan sejarah atau regenerasi.

Kang Sonny Zulkarnain selaku Salah satu seniman Sukabumi membeberkan Upaya melestarikan Kesenian di Sukabumi, yaitu dengan cara melibatkan diri dan membawa warna tradisi pada tiap kesempatan untuk tampil. Walaupun awalnya terkesan aneh, namun karena berusaha untuk di lirik oleh generasi muda, para seniman mulai mencoba memasukan instrumen tradisional kedalam musik modern menjadi salah satu cara agar menarik perhatian generasi muda. Akhirnya lambat laun generasi muda mulai kenal dengan kesenian, namun cara tersebut belum 100% berhasil karena sejauh ini pun masih terus berjalan untuk selalu mengenalkan kesenian kepada generasi muda.

Generasi muda harus ada ketertarikan yang timbul dari hati, diajarkan bagaimana cara menjaganya, bagaimana bisa memainkannya. Kecintaan kepada tradisi itu tidak hanya dari rasa penasaran saja, namun dari hatinya juga.

"Jikalau generasi muda tidak ada yang meneruskan tradisi dari leluhurnya, maka dia tidak punya jati diri, jadi suatu bangsa itu kalau sudah tidak punya tradisi, maka tidak akan ada jati diri" ucap Kang Sonny.

"Misalkan generasi sekarang tidak tahu dengan alat musik tradisional, mereka tidak akan sadar bahwa mereka terbentuk darimana." Sambung Kang Dimas.

Terkait masalah Melestarikan kesenian tradisional, kita sebagai generasi muda jangan membatasi diri untuk melihat sisi seni, karena setiap seni itu punya historis nya masing-masing, perlu digali historisnya bagaimana agar timbul kecintaan kepada seni itu sendiri yaitu mau seni modern atau seni tradisi. Tetapi kita harus tahu darimana kita berasal, kita juga harus tahu bagaimana orang dahulu berkesenian, Maka dari itu kita harus lebih terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun