Mohon tunggu...
Anggita Junda Arnowi
Anggita Junda Arnowi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ciri Kebiasaan Warga +62 Sarapan GEMAS Bikin Diabetes!?

3 Juni 2024   15:46 Diperbarui: 3 Juni 2024   17:24 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hello sobat GEMAS! 

Kebiasaan buruk seperti makan makanan manis dan tinggi karbohidrat masih sering kali menjadi kebiasaan warga +62 nih sobat. Indonesia adalah negara maritim sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani padi dan pengahasil tebu. Siapa yang disini tak heran jika orang Indonesia lebih suka memilih sarapan yang mengandung tinggi karbohidrat, karna kandungan kalori dan energi yang dihasilkan lebih besar, mereka juga menyebutkan bahwa sarapan dengan tinggi karbohitdrat dapat mengenyangkan perut lebih lama di banding sarapan tinggi vitamin, serat dan protein. Padahal faktanya mengonsumsi karbohidrat yang berlebih dapat meningkatkan resiko obesitas, kandungan kadar gula yang tinggi di dalam karbohidrat juga menyebabkan Diabetes loh!

Orang Indonesia juga memiliki kebiasaan buruk yang sudah menjadi budaya dan tradisi yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Kebiasaan ini bukan menjadi rahasia umum lagi contohnya mengonsumsi minum minuman manis seperti teh dan kopi di pagi hari. Bahkan hal tersebut tanpa di sadari menjadi pemicu baru munculnya resiko kencing manis atau Diabetes. Mengutip laman BPS Jatim, Senin (29/1/2024), pada tahun 2022, Jawa Timur mampu menyumbang 49,63 persen dari seluruh produksi tebu nasional. Hal ini diperkuat dengan jumlah pabrik gula yang ada, dari total 58 pabrik gula yang ada di Indonesia, sekitar 53,45 persennya berada di Jawa Timur.

Menurut Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation menyebutkan Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia)  pada 2019 yaitu sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk, prevelensi Diabetes meningkat dari 9,19% pada tahun 2020 (18,69 juta kasus). Hal ini menjadi perhatian yang sagat penting untuk sobat GEMAS, karna kesadaran diri harus di mulai sejak dini sebagai GenZ harus bisa mengatur pola makan dan lakukan cek up berkala. Menurut International Diabetes Federation (IDF) Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.

Kenali Resiko penyakit Diabetes Melitus?

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa meningkat dalam tubuh tidak tepat. Glukosa merupakan salah satu sumber utama bagi sel tubuh manusia untuk menghasilkan energi, Diabetes diakibatkan oleh sel Beta pankres tidak bisa menghasilkan hormon Insuline karena lebih banyak glukosa dalam darah. Diabetes Melitus dibagi menjadi 2 tipe.

Diabetes tipe 1, suatu kondisi kronis diman sel Beta pankreas memproduksi sedikit atau tidak ada insuline, biasanya Diabetes ini beresiko pada masa remaja yang menghindap obesitas. DM1 ini dapat mengindap sobat GenZ yang memiliki kebiasaan buruk seperti kurang berolahraga, Suka makan Junk Food, Tidur selepas makan berat.

Diabetes tipe 2, merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi effek tubuh memproses gula dalam darah (glukosa). Pada DM2 tubuh tidak dapat memproduksi hormon Insuline yang cukup atau menolak Insuline. Insuline tidak berkerja dengan cukup baik, insuline ada yang dapat masuk kedalam sel Beta pankreas namun ada pula yang tidak bisa, hal ini akan menyebabkan tingginnya kadar glukosa dalam darah. Contoh gejala Diabetes, biasanya penderita akan selalu merasa lapar, mudah Lelah, Pusing yang diakibatkan kebanyakan glukosa dalam darah, Poliurine (sering kencing), Sering merasa haus, Mengalami Gangguan Seksual, Rabun (biasa terjadi di Retina), Mengalami Kesemutan, Berat Badan naik, Luka Sulit Sembuh.

Kenali Sarapan Sobat GEMAS bikin Ganas !?

            Hello Sobat GEMAS? Sudahkah kalian mengenal beberapa sarapan yang mengandung tinggi karbohidrat dan Glukosa, atau yang kalian konsumsi setiap hari tanpa kalian sadari?

Karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi saat sarapan adalah yang berasal dari biji-bijian utuh, seperti nasi merah dan buah-buahan, serta sayur-sayuran. Sarapan yang baik dikonnsumsi dipagi hari harus dilengkapi dengan makanan yang mengandung vitamin,serat, dan protein yang cukup. Kenali beberapa sarapan yang mengandung karbohidrat tinggi dan minuman manis yang menimbulkan kadar glukosa tinggi sangat tidak baik jika di konsusmsi setiap hari.

  • Nasi Goreng

Orang Indonesia tidak jarang bahkan sering, mengonsumsi nasi goreng sebagai sarapan dengan predikat pertama. Selain nasi goreng enak dan mengenyangkan, dibalik itu juga terdapat lemak jenuh yang terdapat di Margarin atau minyak pada nasi goreng. Jika hal tersebut masih menjadi kebiasaan setiap hari untuk dikonsumsi akan menimbulkan obesitas dan resiko Diabetes Melitus.

  • Nasi Campur

Sebagian besar warga Surabaya dan Warga UNAIR sangat menyukai nasi campur untuk dikonsumsi sebagai Sarapan. Selain harganya murah dan biasanya praktis untuk sarapan anak kost sebelum berangkat kekampus, nasi campur juga memiliki kandungan yang lebih berat mengandung lemak.  Oleh karenanya, hindari makanan yang tinggi kandungan lemak dan karbohidrat agar terhindar Diabetes Melitus.

  • Mie Goreng

Salah satu makan yang menjadi favorit orang Indonesia adalah mie goreng/ mie instan untuk dikonsumsi sebagai sarapan diapagi hari. Pastinya selain praktis dan enak mie goreng memiliki kandungan lemak jahat jika di konsumsi setiap hari. Satu bungkus mie instan biasanya besar porsinya bervariasi, yaitu sekitar 75 – 90 gram. Jumlah kalori sebungkus mie pun akan berbeda-beda, sekitar 350 – 500 kalori. Oleh karena itu pentingnya membatasi makan mie instan setiap hari.

  • Nasi dan Mie

Salah satu kebiasaan buruk lagi yang muncul dari warga +62 adalah makan mie yang dijadikan sebagai lauk dalam nasi. Hal tersebut akan menjadikan penumpukan karbohitdrat yang memicu tingginya glukosa dan mengakibatkan effek ngantuk. Kandungan kalori pada mie instan 470 kkal, setara dengan 20 sendok makan nasi putih. Untuk mie  570 kkal, setara dengan 24-25 sendok makan nasi.

  • Teh dan Kopi

Kebiasaan buruk warga Indonesia adalah mengonsumsi minuman tinggi glukosa selepas mamakan, makanan berat. Atau bahkan salah dalam mengonsumsi sarapan seperti mengonsumsi kopi terlebih dahulu baru sarapan di jam yang tidak teratur. Teh dan kopi tidak baik jika dikonsumsi untuk setiap hari, tinggi glukosan dan kafein tidak baik untuk tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun