Mohon tunggu...
Anggi Aulia Sitompul
Anggi Aulia Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya melalui literasi

Sebaik-baik nya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Semangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Sistem Saraf di Tahun Pertama Kelahiran

6 April 2022   22:01 Diperbarui: 6 April 2022   22:06 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak jauh lebih signifikan jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi pada tahap dewasa. Pertumbuhan anak-anak akan sempurna jika didampingi dengan faktor yang mampu meningkatkan tingkat kemajuan tumbuh kembang anak yang terjadi. Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembnag pada anak, tidak hanya pada perubahan fisik seperti tinggi badan dan postur tubuh.

 Perkembangan sendiri memiliki makna yang luas dalam pengaruh kemampuan dari struktur dan juga fungsi tubuh. Pertumbuhan organ yang sempurna akan meningkatkan perkembangan fungsi dari masing-masing organ itu sendiri. Anak akan mengalami masa tumbuh kembang nya sendiri. Masa tumbuh kembang yang terjadi pada anak terbagi menjadi beberapa tahap yang berlangsung secara simultan dan beberapa tahap ini saling tumpang tindih.

            Tahap awal sering disebut tahap prenatal, yaitu perkembangan yang terjadi pada anak semasa ia masih didalam kandungan ibunya. Masa ini biasanya terjadi selama kurang lebih 40 minggu  pada kehamilan. Di masa ini terjadi pembentukan jaringan dan struktur tubuh hingga terbentuk menjadi manusia.

            Tahap kedua yaitu tahap postnatal, tahap ini terdiri dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi, masa pra sekolah, masa sekolah, dan masa remaja. Nah, untuk kali ini kita akan bahas rinci perkembnagan yang terjadi pada masa bayi (Post Natal). Masa bayi adalah periode perkembangan yang berlangsung dari anak lahir hingga usia nya menginjak 1 tahun. Masa bayi yaitu masa dimana anak masih sangat bergantung terhadap orang dewasa. Pada masa ini banyak kegiatan psikologis yang terjadi sebagai permulaan seperti bahasa pada anak, koordinasi sensorimotor, dan perkembangan sosial nya. bayi yang baru lahir juga mengalami perkembangan terhadap sistem sarafnya.

 Pada bayi yang baru lahir, otak sudah terbagi menjadi 4 bagian yaitu otak besar, otak kecil, batang otak, dan diensefalon. Di dalam otak bayi ini terdapat sekirat 100 miliar sel saraf yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan akson. Ketiganya memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Akan tetapi, sel saraf pada bayi yang baru lahir itu masih belum sempurna tidak seperti layaknya orang dewasa. 

Ukuran otak pada bayi hanya mencapai sekitar 60 % dari ukuran otak dewasa. Ukuran ini akan membesar sekitar 3 kali lipat dalam 3 bulan pertama setelah ia lahir. Otak bayi juga hanya memiliki sedikit mielin sehingga proses informasi dalam otak bayi masih lambat. Namun, tidak perlu khawatir karena mielin ini masih akan terus berkembang. Pada saat kelahiran, zat berlemak yang mengisolasi akson otak untuk membantu sinyal bergerak lebih cepat berada di dekat sumsum tulang belakang. Dimana area otak ini memiliki tanggung jawab terhadap fungsi-fungsi dasar anak seperti makan, bernafas, serta pengendalian detak jantung. 

Di usia 6 bulan anak, sel-sel saraf bayi masih berkembang. Sel saraf ini bisa matang apabila akson sudah terbentuk dan ada pada setiap bagian tubuh. Setiap akson yang terbentuk diikuti oleh sinaps yang ikut terbentuk juga. Antara sel yang satu dengan yang lainnya saling berkomunikasi dengan otak sehingga nantinya anak akan mampu mengontrok semua gerakan yang terjadi pada tubuhnya.

Di kehidupan ini, setiap orang tua pasti menginginkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya berlangsung dengan baik. Untuk bekal anak di masa depan, peran orang tua sangat berpengaruh disini. Tidak hanya anak, kita sebagai orang tua juga harus berusaha agar anak memiliki keterampilan yang mampu membuatnya hidup mandiri di kesehariannya. Orang tua dapat memberikan stimulasi berupa kegiatan kecil seperti bermain, dan lainnya.

 Di usia anak yang masih setahun ini, kita dapat memberikan berbagai stimulus  yang mampu meransang indera mereka dan membantu mereka belajar dan berkembang. Di tahun awal ini, otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Oleh karena itu, stimulasi membantu melibatkan mereka secara mental. Apabila orang tua gagal dalam memberikan stimulasi sensorik yang memadai akan beresiko tinggi pada keterlambatan perkembangan dan kognitifnya. Beberapa stimulasi saraf bayi yaitu:

  • Stimulasi multisensori, karena apa yang bayi rasakan, lihat, dengar cium, dapat membantu keberadaan koneksi sinaptik dalam jangka panjang selama proses perkembangan otak. Stimulasi ini juga dapat meningkatkan perkembangan otak, membantu perkembangan kesehatan bayi. Stimulasi pada berbagai indera bayi mengirimkan sinyal ke otak yang mampu mendorong proses pembelajaran pada saraf.
  • Beri anak akses terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya, perlu diperhatikan barang disini adalah barang yang aman bagi bayi (tidak membahayakan), biarkan mereka memainkan barang seiring ia belajar dengan begitu otak anak akan mengalami perkembangan karena sering terlatih.

Selain yang telah disebutkan di atas, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan saraf otak bayi. Oleh karena itu, tempatkan anak anda di lingkungan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun