Orang tua harus mengetahui semua tentang kelainan-kelainan yang terjadi pada sang anak. Cegah progres dari gangguan yang akan terjadi, seperti gangguan pada komunikasi anak, kesulitan belajar, dan autisme.Â
Permaasalahan pada komunikasi tidak mudah untuk dideteksi juga tidak mudah dalam melakukan terapi. Sehingga dalam proses penyembuhannya sangat membutuhkan peran para profesi yang memiliki ilmu terkait gangguan komunikasi.Â
Profesi ini antara lian dokter, dokter saraf (neurologist), fisioterapi, terapi berbicara dan guru sekolah khusus. Karena, jika terjadi gangguan pada komunikasi maka yang paling menonjol di tuduh adalah organ otak manusia.
Otak adalah salah satu organ vital manusia yang memiliki peran yang sangat penting. Otak sangat rentan dengan gangguan fungsi dan kerusakan yang terjadi tidak bisa dikompromikan. Hal itu disebabkan karena otak adalah pengatur seluruh kinerja dalam tubuh. Pada otak, ada istilah yang harus kita pahami yaitu hemisfer.Â
Hemisfer adalah belahan otak, otak memiliki dua hemisfer yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Setiap hemisfer tersebut mencakup serabut-serabut yang berwarna putih dengan tugas menghubungkan ke daerah kortek. Kedua sisi hemisfer ini berada pada bagian otak utama yang menghubungkan anggota tubuh manusia ke spinal cord.Â
Dua hemisfer ini memiliki karakteristik, fungsi dan strukturnya masing-masing. Setiap hemisfer juga memiliki kapasitas dan fungsi unik namun tetap bekerja sama antara satu dan lainnya pada situasi normal. Â
Bahasa dan kemampuan berkomunikasi sangat penting untuk di pantau dari masa anak-anak karena hal itu merupakan aspek kognitif. Kemampuan kognitif seseorang sangat depengaruhi oleh kondisi otaknya baik itu hemisfer kanan maupun hemisfer kiri. Apabila terjadi permasalahan pada setiap hemisfer, maka akan menimbulkan pola defisit dan kemampuan sisa yang unik ya para ibu.
Orang dewasa khususnya orang tua harus memperhatikan dan melakukan penanganan dari awal terhadap emosi, kognitif atau masalah lain pada anak. Karena, mengenali sejak dini faktor resiko pada sang anak sangat menjamin bahwa mereka ditempatkan dalam bentuk pemrograman yang tepat untuk meminimalkan dampak dan faktor resiko yang akan terjadi.Â
Nah, pada tulisan saya kali ini akan membahas dua area penting di otak yang memiliki implikasi dalam berbahasa dan gerak tubuh sang anak. Area ini disebut hemisfer kanan dan hemisfer kiri.
Hemisfer kanan?
Hemisfer kanan adalah bagian pada otak sebelah kanan lebih aktif pada saat seseorang sedang melakukan aktivitas yang ada kaitannya dengan kreativitas, seperti kesenian, dan musik. Nah, oleh sebab itu orang yang sering menggunakan otak bagian kanannya lebih memiliki kreatifitas yang tinggi dibandingkan orang yang menggunakan otak kirinya.Â
Seseorang yang menggunakan otak kanan juga memiliki kebebasan dan keluasan dalam berfikir. Hemisfer kanan merupakan bagian khusus dalam kemampuan spasial dan pengenalan pola, memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dengan menuntut kemampuan visual spasial. Selain itu, bagian ini juga berperan dalam penggalian kata secara tepat dan cepat sehingga menghasilkan individu yang mampu berbahasa dengan baik.Â
Jika dipantau dari proses belajar, peran hemisfer ini lebih menonjol ke arah non verbal. Karakteristik pada hemisfer kanan ini adalah lebih banyak terlibat pada aktivitas formal seperti emosi dan perasaan, dan tidak teratur. Seperti yang sudah dibahas di atas, berbahasa merupakan suatu kemampuan kognitif yang mencakup ingatan, fungsi eksekutif, visuo spasial dan pengambilan keputusan. Â
Orang yang mengalami gangguan ini bermula dari gangguan leksiko-semantik, gangguan persepsi tidak seperti aphasia, karena kerusakan hemisfer dominan. Gangguan ini bisa jadi seperti kesulitan dalam pemahaman sebuah kata, memberi penilaian dari sedikit perbedaan.
Salah satu yang penting dari fungsi bahasa hemisfer kanan adalah tingkat bercerita. Orang yang terkena gangguan ini umumnya akan mengalami kesulitan untuk memahami tema pokok suatu cerita, serta saat membuat kesimpulan.Â
Tidak hanya itu, orang yang memiliki permasalahan ini tidak mampu mengidentifikasikan perasaaan orang lain, serta tidak mengerti makna konotasi suatu kata. Sulit memahami perasaan orang lain dapat dilihat dari apa yang tergambar di wajahnya, secara umum mereka juga susah berkonsentrasi terhadap suatu obyek, permasalahan pada pendengaran.
Hemisfer kiri
Hemisfer kiri adalah bagian kiri pada otak yang lebih aktif apabila seseorang menghadapi tugas yang simbolik, nah simbolik disini dapat berupa tugas matematika dan perhitungan lainnya. Bagian ini lebih mendalami dan memahami materi yang memiliki sifat teknis. Jika hemisfer kanan tadi lebih ke non verbal, maka sebaliknya hemisfer ini lebih ke verbal, rasional, logis dan lebih rinci dalam berfikir dibandingkan hemisfer kanan.Â
Mayoritas, hemisfer kiri ini lebih khusus untuk berbicara, berpikir, menulis, berhitung dan kemampuan spasial maupun pengenalan pola lainnya. Hemisfer ini sangat berperan penting dalam pemprosesan bahasa karena lobus temporal berperan sebagai pengontrol pemahamam dan penampilan bahasa. hemisfer kiri menerangkan bahwa karakteristik berpikir yang dilakukan bagian kiri otak bersifat lebih logis. Â Cara berpikir sesuai dengan tugas yang teratur dengan ekspresi verbal.
Banyak orang menganggap kemampuan seseorang tergantung otak kanan atau otak kirinya. Padahal, dapat kita tarik kesimpulan dari penjelasan di atas bahwasanya fungsi hemisfer kanan dan hemisfer kiri dominan dalam beberapa hal namun saling mempengaruhi satu sama lainnya agar menghasilkan integrasi yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H