Mohon tunggu...
Anggi Sri Wahyuni
Anggi Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengagumi tiap kalimat dan jatuh cinta pada setiap kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peluh dan Harapan Seorang Ibu

17 Mei 2024   01:12 Diperbarui: 17 Mei 2024   01:25 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di setiap pagi yang dingin,

Ibu bangun dengan tekad membara,

Melangkah menuju medan perjuangan,

Demi masa depan sang buah hati tercinta.

Tangan yang kasar oleh kerja keras,

Mengukir jejak di setiap langkah,

Tak ada keluh, tak ada lelah,

Hanya ada cinta yang terus mengalir deras.

Setiap tetes peluh yang jatuh,

Adalah harapan yang tak pernah pudar,

Meski dunia seakan begitu berat,

Ibu tetap berjuang tanpa gentar.

Malam yang sunyi menjadi saksi,

Doa-doa yang terucap tulus,

Memohon pada Tuhan yang Maha Kasih,

Agar anaknya mencapai sukses tanpa putus.

Di setiap doa yang ia panjatkan,

Terselip harapan yang begitu dalam,

Melihat anaknya di puncak impian,

Menggapai masa depan yang terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun