Siswa akan mengamati bahwa cahaya berperilaku berbeda saat bertemu dengan berbagai permukaan dan media. Refleksi cahaya pada cermin menunjukkan bahwa cahaya dapat dipantulkan, sementara refraksi melalui kaca atau air menunjukkan bahwa cahaya dapat dibelokkan.
Dispersi melalui DVD mengungkapkan bahwa cahaya putih sebenarnya terdiri dari berbagai warna. Cahaya dari senter yang diarahkan melalui benda-benda bening seperti gelas yang diisi air mineral dapat terlihat di tembok, menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda yang bening.Â
Pembiasan cahaya pada benda yang melewati dua indeks bias yang berbeda (dari udara ke air) serta perambatan cahaya melewati 3 kardus berlubang yang disusun sejajar menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus.
Praktikum sederhana ini berhasil mengajarkan siswa tentang sifat-sifat cahaya. Dengan eksperimen yang interaktif, siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mengembangkan pemahaman intuitif tentang bagaimana cahaya bekerja.Â
Siswa akan melakukan praktikum dengan bantuan fasilitator dan mendiskusikan hasilnya bersama-sama. Kami sebagai fasilitator, juga memberikan sebuah lagu yang dapat merangsang daya ingat siswa agar lebih mudah dalam menghafal berbagai macam sifat-sifat cahaya. Berikut ini lirik lagu yang diajarkan terkait sifat-sifat cahaya :
Sifat-sifat Cahaya
Nada : Abang Tukang Bakso
Ada enam macam sifatnya cahaya
Satu merambat lurus
Dua dipantulkan
Tiga bisa tembus, benda benda yang bening
Empat dibiaskan, lima diuraikan menjadi pelangi
Jika kena benda membentuk bayangan, itu sifat ke enam
Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, kami juga memberikan beberapa pertanyaan terkait materi sifat-sifat cahaya. Yang nantinya, pertanyaan ini dapat membantu guru dalam menilai sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan dan mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut atau pendekatan pembelajaran yang berbeda.Â
Dari sini terlihat antusias siswa sangat tinggi untuk menjawab dan memberikan  argumen mereka di setiap pertanyaan yang kami berikan. Bukan hanya sekedar pertanyaan, kami juga telah menyiapkan apresiasi berupa hadiah bagi yang berani mengungkapkan pendapatnya sebagai pemacu semangat siswa kedepannya.Â
Namun, agar tidak terkesan seperti membandingkan, kami juga tetap memberikan hadiah kepada siswa yang lain tetapi dengan porsi yang berbeda. Ini membuat siswa merasa dihargai usahanya dan menjadikan mereka tidak takut lagi dalam menyampaikan pendapatnya serta memantik agar lebih aktif lagi kedepannya.
Akan tetapi, dalam pelaksanaanya banyak dijumpai kendala yang sempat kami alami, seperti berkurangnya tingkat kefokusan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran tidak boleh hanya terfokus kepada guru karena hal ini akan menyebabkan siswa terkendala pada komunikasi dan pemahaman materi.Â
Sementara, pembelajaran yang terfokus pada siswa akan membuat kelas terasa hidup dan lebih ceria. Nah, dari sini kami menyadari pentingnya peran seorang guru apalagi sebagai guru SD, agar bisa menciptakan kelas yang kondusif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa cara yang telah kami lakukan seperti bernyanyi bersama dan melakukan ice breaking sebagai selingan.
Berdasarkan bimbel yang telah kami lakukan, pelaksanaan pembelajaran yang variatif dan metode yang interaktif dapat memberikan kontribusi positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini karena siswa cenderung lebih terlibat dan termotivasi ketika pembelajaran disajikan dalam bentuk yang menyenangkan dan berbeda dari kebiasaan sebelumnya.Â