Sekitar 7 bulan yang lalu, entah hari apa tepatnya, saya merasakan ada keanehan pada perut saya. Perut saya terasa agak kram dan tiba-tiba ada sedikit tetesan yang saya rasakan juga keluar dari (maaf) kemaluan saya. Setelah saya lihat di kamar mandi ternyata terdapat bercak darah yang berawarna pink kemerah-merahan.
Saya ingat betul saat itu bukan merupakan tanggal atau waktu di mana saya akan segera haid atau datang bulan. Biasanya waktu haid saya yang paling cepat itu datang 1 minggu sebelum tanggal haid yang seharusnya. Namun saat tetesan darah itu keluar harusnya haid saya datang sekitar 2 minggu lagi.
Saya pun merasa aneh, tetesan darah apa ini? Apa saya haid? Saya semakin bertanya-tanya karena darah yang keluar hanya sedikit lalu berhenti. Jika saya haid pasti darah terus keluar dan kram perut pasti semakin terasa sakit (saya selalu merasakan kram yang cukup hebat saat datang menstruasi).
Tanpa pikir panjang lagi saat itu juga saya mencari tahu melalui google dengan keyword 'keluar darah tapi tidak haid'. Dari keyword tersebut banyak jawaban yang saya dapatkan mulai dari stress, ketidakseimbangan hormonal, infeksi radang panggul, akibat pil kontrasepsi, hingga tanda dari terjadinya ovulasi (kehamilan).
Saya pun sedikit cemas dan was-was. Saya terus mencari informasi melalui google untuk memastikan apa yang sedang terjadi pada tubuh saya. Sampai akhirnya saya mencoba untuk membeli test pack keesokan harinya karena saya memang baru menikah 2-3 bulan sebelum bercak darah tersebut muncul. Dan benar saja saya melihat 2 garis merah terlihat di test pack. Alhamdulillah...
Saya bersyukur sekali karena saya mengetahui kehamilan saya tanpa harus menunggu tanda terlambat datang bulan yang biasanya dijadikan acuan para wanita di dunia ini sebagai indikator tanda kehamilan yang paling utama. Mulai saat itu apapun yang saya rasakan sebagai calon ibu selalu saya cari tahu melalui google apalagi saya bukan tipikal orang yang percaya 'katanya'. Katanya kalau lagi hamil nggak boleh makan ini lah, Katanya kalau lagi hamil nggak boleh minum itulah, begini begitu nggak boleh. Apalagi ini merupakan kehamilan pertama saya. Jadi saya benar-benar masih banyak tidak tahu masalah seputar kehamilan.Â
Berkat kemajuan teknologi dan informasi untuk mendapat segala jenis informasi khususnya mengenai kesehatan kini sungguh sangat mudah. Apapun yang saya rasakan terhadap tubuh pasti saya akan googling dulu sebelum pergi ke dokter. Tentunya bukan hanya saya yang memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi khususnya mengenai kesehatan. Namun perlu diperhatikan juga ketika kita mencari informasi melalui Google, jangan langsung percaya dan telan mentah-mentah. Kita perlu juga perlu bersikap 'skeptis' terhadap informasi apapun yang kita baca. Apalagi artikel yang sumbernya belum tertera dengan jelas.
Nah, untuk menghindari membaca berita kesehatan yang hoax atau belum dapat dipastikan kebenarannya, banyak sekali portal layanan kesehatan onlinedalam website dan aplikasi yang menyediakan informasi akurat langsung dari dokter dan parah ahli yang bisa dijadikan acuan, salah satunya adalah guesehat.com. GueSehat baru saja meluncurkan aplikasinya pada 30 September 2017 silam dalam acara Kompasiana Nangkring. Keseruan saat peluncuran aplikasinya terekam dalam gambar berikut ini.Â
Kanal Wanita yang terdapat pada aplikasi Guesehatini sangat memudahkan saya untuk memantau kesehatan khususnya di masa kehamilan seperti sekarang. Apalagi ini merupakan kehamilan pertama saya, jadi masih banyak hal yang saya belum tahu. Dan saya termasuk yang nggak gampang percaya sama kata-kata orang jaman dulu termasuk kata-kata ibu saya sendiri.Â
Jadi, sekarang apapun yang saya rasakan terhadap kehamilan saya, saya hanya perlu membuka aplikasi GueSehat untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Contohnnya saja, semakin bertambahnya usia kehamilan, saya sering sekali merasakan sesak nafas hingga sulit tidur. Saya khawatir sekali jika sesak nafas yang sering saya rasakan dapat berdampak buruk terhadap perkembangan janin saya.Â
Namun, setelah saya membaca sebuah artikel melalui GueSehat saya jadi tahu bahwa sesak nafas pada usia kehamilan yang memasuki trimester ke-2 merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil. Mengapa demikian?Seiring dengan perkembangan kehamilan, ibu hamil akan merasa lebih sulit untuk bernapas karena rahim yang semakin membesar memberikan tekanan pada diafragma. Akibatnya, diafragma akan naik sekitar 4 cm dari posisi normalnya, yaitu sebelum sang ibu hamil.Â
Paru-paru juga akan tertekan sehingga ibu hamil tidak bisa menghirup banyak udara ketika bernapas. Meskipun yang bisa dihirup lebih sedikit, udaranya akan menetap lebih lama di paru-paru, sehingga tubuh ibu hamil akan memastikan oksigen yang ditransfer ke bayi cukup. Semenjak mengetahui hal tersebut, sekarang saya jadi tidak perlu khawatir lagi terhadap kesehatan janin saya.
Fitur Direktori pada aplikasi GueSehat juga menurut saya harus diacungi jempol. Melalui fitur tersebut saya dapat mengetahui lokasi rumah sakit terdekat dari lokasi saya saat ini. Hal ini sangat membantu saya sebagai seorang ibu hamil, misalnya terjadi sesuatu (amit-amit)pada saya saat saya sedang di perjalanan atau di suatu tempat maka dengan mudah saya dapat menemukan rumah sakit terdekat dan segera mendapat pertolongan.Â
Selain memberikan informasi mengenai rumah sakit terdekat, melalui fitur Direktori kita juga bisa mengetahui alamat klinik, gym & health club, spa & massage, hingga praktisi terdekat dari lokasi pengguna.
Secara garis besar aplikasi ini sangat bermanfaat untuk segala usia, dari anak-anak hingga dewasa. Bagi yang membutuhkan informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya seperti GueSehat ini, Kamu bisa download melalui Google Play dan App Store. Aplikasi ini cukup ringan dan tampilannya juga sangat nyaman. Yuk, sehat bareng-bareng bersama GueSehat !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H