Mohon tunggu...
Anggi Saeful Majid
Anggi Saeful Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa administrasi publik di universitas islam negeri sunan gunung djati, yang mana saya merupakan salah satu mahasiswa yang memang hobi menulis. Saya berasal dari keluarga yang berlatar belakang petani, kehidupan yang sederhana telah membuat saya tumbuh menjadi orang yang selalu bersyukur disetiap keadaan. Adapun Moto hidup saya "Gebyarkan minatmu, tekuni hobimu dan jangan lupakan kewajibanmu".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Publik dan Etika Publik Perspektif Sri Mulyani sebagai Ahli Ekonomi dan Keuangan

7 Maret 2023   12:35 Diperbarui: 7 Maret 2023   12:46 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ceramah Sri Mulyani dalam kuliah umum

Dari perkataan diatas dapat kita simpulkan bahwa etika publik merujuk pada nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengambilan keputusan dan perilaku pemerintah yang mana hal ini berikatan dengan terciptanya rambu-rambu atau pengawasan terhadap pemutusan atau pembentukan suatu kebijakan publik. 

Ada beberapa permasalahan yang dapat muncul pada kebijakan publik dan etika publik, di antaranya:

  1. Konflik antara kepentingan publik dan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu: Kebijakan publik harus mengutamakan kepentingan publik secara keseluruhan, namun seringkali ada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh kebijakan tersebut dan berusaha untuk mempengaruhi atau bahkan melawan kebijakan tersebut.

  2. Ketidakadilan atau diskriminasi: Kebijakan publik yang tidak merata atau membeda-bedakan perlakuan terhadap kelompok atau individu tertentu dapat melanggar prinsip etika publik yang mengutamakan kesetaraan dan keadilan.

  3. Korupsi: Korupsi dapat terjadi dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik, dan melanggar prinsip etika publik yang mengutamakan integritas dan transparansi.

  4. Pengambilan keputusan yang tidak berdasarkan bukti atau data yang akurat: Kebijakan publik harus didasarkan pada bukti atau data yang akurat dan terpercaya, namun seringkali keputusan dibuat berdasarkan pertimbangan politik atau kepentingan tertentu yang mengabaikan bukti atau data yang tersedia.

  5. Ketidakpatuhan terhadap aturan atau hukum: Pelanggaran terhadap aturan atau hukum dapat terjadi dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik, dan melanggar prinsip etika publik yang mengutamakan kepatuhan terhadap aturan dan hukum yang berlaku.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, integritas, dan partisipasi masyarakat dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. Selain itu, diperlukan juga penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran etika publik dan korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun