Mohon tunggu...
KKN 201 SUMBERANYAR
KKN 201 SUMBERANYAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

KKN UMD 201 UNEJ - Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo 2023/2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UNEJ Sulap Limbah jadi Pupuk Organik, Terapkan Konsep Zero Waste Agriculture

26 Agustus 2024   22:55 Diperbarui: 26 Agustus 2024   23:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumberanyar, Mlandingan, Kabupaten Situbondo - Mlandingan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Situbondo yang memiliki potensi di bidang pertanian. Salah satu komoditas pertanian di kecamatan Mlandingan yaitu tanaman jagung. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo tahun 2019, luas lahan jagung di Kecamatan Mlandingan adalah  3.218,17 Ha dengan produktivitas 15.941,74 kwintal/panen. Desa Sumberanyar merupakan salah satu desa di Kecamatan Mlandingan dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Di musim panen jagung ini, banyak sekali limbah pertanian, salah satunya bonggol jagung. Bukan hanya itu, limbah dari peternakan seperti kotoran hewan sapi juga menumpuk tanpa adanya pemanfaatan dan pengolahan lebih lanjut. Melihat fenomena tersebut, Mahasiswa KKN UMD 201 Universitas Jember menggandeng Penyuluh Pertanian Lapangan dan 6 kelompok tani di Desa Sumberanyar untuk ikut serta dalam kegiatan sosialisasi pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan. Koordinator desa, Pambuko Romadhon Aji Nugroho mengungkapkan, kegiatan sosialisasi pemanfaatan limbah bonggol jagung dan kohe sapi tersebut bertujuan untuk memanfaatkan dan memaksimalkan limbah pertanian sebagai pengaplikasian konsep Zero Waste Agriculture. 

Materi Pembuatan Pupuk Organik Padat/dok. pri
Materi Pembuatan Pupuk Organik Padat/dok. pri

Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan pemberian materi mengenai kompos, manfaat arang bonggol jagung pada pupuk, dan manfaat pupuk organik pada tanaman serta lingkungan. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2024 ini dihadiri oleh perangkat desa, ketua kelompok tani, dan Penyuluh Pertanian Lapangan. Di dalam sosialisasi tersebut petani dan peternak juga diajak berdiskusi mengenai isu seputar pertanian dan praktek pembuatan pupuk organik yang dipandu langsung oleh mahasiswa KKN 201 Universitas Jember. Kegiatan ini mendapatkan respon positif, peserta antusias mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik. 

Materi oleh PPL Dinas Pertanian/dok. pri
Materi oleh PPL Dinas Pertanian/dok. pri

"Menurut hemat kami, kegiatan yang diinisiasi oleh teman-teman KKN ini keren dan cukup inovatif, dilihat dari antusias petani yang turut hadir dalam sosialisasi pembuatan pupuk organik", ujar saudara Ahmad Zulkifli, PPL Dinas Pertanian.

Ia menambahkan, salah satu inovasi yang coba teman-teman KKN tawarkan yakni pemanfaatan arang bonggol jagung. Diharapkan, dengan sosialisasi yang telah dilaksanakan dapat menggugah para petani untuk mengaplikasikan pupuk organik sehingga produktivitas tanaman budidaya dan kesejahteraan petani turut meningkat.

Demo Pembuatan Pupuk Organik Padat/dok. pri
Demo Pembuatan Pupuk Organik Padat/dok. pri

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh ketua kelompok tani Desa Sumberanyar, Bapak Toha. Beliau mengatakan, "Kegiatan ini adalah program kerja yang sangat baik. Inovasi yang dibawakan sesuai dengan potensi yang ada di sini, masyarakatnya bermata pencaharian petani & peternak. Harapan saya, program ini dapat berlanjut secara mandiri. Para petani dapat mengolah limbah menjadi pupuk untuk lahannya,".

Dengan berakhirnya kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa KKN UMD 201 Universitas Jember berharap program ini tidak hanya berhenti pada tahap sosialisasi semata, namun dapat menjadi langkah awal bagi petani dan peternak di Desa Sumberanyar untuk terus mengembangkan inovasi dalam pengelolaan limbah pertanian dan peternakan. Upaya pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik tidak hanya mendukung produktivitas pertanian, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menerapkan konsep Zero Waste Agriculture, menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun