Abstrak
Faktor risiko terjadinya stunting adalah kurangnya pemenuhan vitamin D pada ibu hamil. Dalam mengurangi resiko stunting diperlukan pencegahan terhadap faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Publikasi mengenai pemenuhan vitamin D pada ibu hamil yang berhubungan dengan stunting masih terbatas
penelitian-penelitian menunjukan bahwa pemenuhan vitamin D selama kehamilan masih belum terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh tingkat pengetahuan, pendidikan, dan pekerjaan ibu; kurangnya paparan sinar UV; dan kurangnya pemenuhan suplemen dan makanan yang mengandung vitamin D. Hasil analisis menjelaskan bahwa paparan sinar UV, suplemen dan makanan yang mengandung vitamin D dapat mempengaruhi pemenuhan vitamin D selama kehamilan untuk mencegah resiko terdampak stunting pada tumbuh kembang anak. Kejadian stunting terjadi karena kurangnya pemenuhan nutrisi yang mengandung vitamin D pada ibu hamil.The risk factor for stunting is a lack of vitamin D in pregnant women. To reduce the risk of stunting, it is necessary to prevent factors that can influence a child's growth and development
I PENDAHULUAN
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi pada anak kecil pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) (Kementerian Kesehatan RI, 2018; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas, 2018). Bayi yang mengalami stunting diklasifikasikan berdasarkan tinggi badan terhadap umur (PB/U) dan tinggi badan terhadap umur (TB/U) berdasarkan periode indeks tumbuh kembang dengan menggunakan nilai Z-score kurang dari -2 standar deviasi (SD).(kementerian) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018. Kementerian Kesehatan, Indonesia, 2017). Menurut Kementerian Kesehatan RI (2018), gizi buruk pada ibu hamil dan anak balita merupakan penyebab utama terjadinya stunting. Malnutrisi ibu saat hamil mempunyai dampak yang signifikan terhadap tumbuh kembang janin. Selain itu, postur tubuh ibu (tinggi badan yang pendek) dan jarak antar kehamilan yang pendek juga menjadi  faktor penyebab terhambatnya pertumbuhan. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa kejadian stunting secara global adalah 22,2%.150,8 juta anak di bawah usia lima tahun terkena stunting. Sejak tahun 2000 hingga tahun 2017, angka kejadian stunting meningkat menjadi 32,6% di seluruh dunia, namun pada tahun 2018 angka kejadian stunting menurun menjadi 22%. Prevalensi stunting tertinggi terdapat di benua Asia sebesar 55% dan di Afrika sebesar 39% (WHO et al., 2019).
Pada tahun 2019, prevalensi anak balita (balita) yang menderita stunting sebesar 21,3% atau 144 juta anak di seluruh dunia (UNICEF, 2019). Di Asia, terdapat 81,7 juta anak, atau 22,7% anak-anak, menderita stunting, dengan prevalensi tertinggi di Asia Selatan sebesar 32,7% dan Asia Tenggara sebesar 14,4% pada tahun 2018. Namun di Indonesia, 30,8% anak di bawah usia 5 tahun  mengalami stunting pada tahun  2018 (Survei Kesehatan Dasar, 2018). Prevalensi ini masih cukup tinggi dibandingkan  standar 20% yang  ditetapkan  WHO dan perlu diatasi. Keterbelakangan pertumbuhan disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu hamil selama masa kehamilannya sehingga menyebabkan terganggunya tumbuh kembang janin (Ediyono, 2023). Hal tersebut dapat diatasi dengan mendapatkan nutrisi yang optimal sedini mungkin selama kehamilan, termasuk mengonsumsi vitamin D. (Dewi dkk., 2021).
Nutrisi yang cukup pada masa kehamilan  mempengaruhi kondisi janin selama kehamilan, dan asupan nutrisi yang kurang optimal menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan (Ediyono, 2023; Picauly & Toy, 2013). Informasi mengenai peran vitamin D selama kehamilan sangat penting karena ibu hamil perlu memiliki simpanan vitamin D yang cukup dalam tubuhnya selama masa kehamilan dan menyusui. Wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan status vitamin D pada awal kehamilan untuk mengetahui statusvitamin Dnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur kadar serum 25(OH)D  dalam darah (EFSA Panel on Dietary Products, 2016; Rahmadyana et al., 2020).Salah satu bentuk aktif vitamin D, kalsitriol, berfungsi  membantu pengerasan tulang dengan cara memastikan bahwa kalsium dan fosfor tersedia pada darah sebagai akibatnya bisa diendapkan selama proses pengerasan tulang.
Studi menginfokan bahwa kekurangan vitamin D selama kehamilan beresiko mengganggu pertumbuhan janin & perkembangan neonatal.Ibu hamil yang mengonsumsi tablet vitamin D secara teratur dapat mengurangi kemungkinan kehamilan pre-eklamisa, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur, dengan resiko mengurangi kemungkinan stunting(Camargo et al., 2013; Woo Kinshella et al., 2022).Penelitian yang dilakukan oleh Donel et al.(2023)menemukan bahwa ibu hamil  wajib  mengonsumsi suplemen vitamin D menggunakan takaran 400, 2000, & 4000 IU setiap hari mulai berdasarkan usia kehamilan 12 minggu.Vitamin D pula bisa diperoleh berdasarkan kuliner misalnya sereal, tuna, minyak ikan, susu, kacang-kacangan, jamur, kuning telur, salmon, makarel, susu, keju, & jus jeruk.Ibu hamil dianjurkan buat terpapar sinar matahari  setidaknya 15-30 menit perhari untuk menaikkan produksi vitamin D.Holick et al.(2011)berkata bahwa untuk mencegah terjadinya stunting, terutama dalam bunda hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium sebesar 1500-2000 gr/hari.
Namun, suplemen kalsium karbonat yang paling murah buat bunda hamil memerlukan 3 sampai empat tablet per hari lantaran mengandung 500 mg kalsium per tablet (Omotayo et al., 2015).Pada masa kehamilan terjadi peningkatan metabolisme tenaga dan zat gizi lainnya meningkat, maka berdasarkan itu perlu adanya asupan protein yang baik buat bunda hamil terutama asupan vitamin D (Merryana & Wirjatmadi Bambang, 2016).Vitamin D yang larut pada lemak, merupakan satu jenis vitamin yang paling banyak ditemukan dalam kuliner hewani dan juga ditemukan dengan berjemur.Vitamin menutrisi tulang paling banyak.Vitamin D membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang (Handono et al., 2018).Asupan pemenuhan vitamin D dalam masa kehamilan sebagai sangat krusial menggunakan didasari taraf pengetahuan yg relatif dalam ibu hamil meliputi pemenuhan gizi makro & mikro.
Kekurangan vitamin D selama kehamilan akan berdampak terhadap perkembangan janin dan kesehatan bunda dimulaidari pra-konsepsi misalnya pre-eklampsia, diabetes mellitus, kesehatan tulang, proses persalinan, abortus spontan, kendala pertumbuhan dalam anak, & bayi beratlahir rendah, sebagai akibatnya bayi berisikomengalamistunting(Agarwal et al., 2018).Paparan pada atas memberitahuakn bahwapemenuhan asupan nutrisi selama masa kehamilan sangat krusial buat mencegah stunting.Tingkat pendidikan,
pengetahuan, & perilaku mengenai pentingnya pemenuhan vitamin D selama kehamilan buat mencegah risiko stuntingadalah beberapa faktor yg menghipnotis pemenuhan vitamin D dalam bunda hamil (Elly et al., 2021; Husnah et al., 2022).
Kasus balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi yang banyak menimpa balita di seluruh dunia.Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang lebih kecil dibandingkan usianya.Balita dikatakan stunting apabila hasil pengukuran panjang atau tinggi badan yang dihitung dengan rumus Z score lebih dari minus dua standar deviasi dari median standar tumbuh kembang anak menurut WHO (Kementerian Kesehatan RI, 2018). disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi buruk ibu saat hamil, nyeri pada bayi, dan kurangnya asupan gizi.Apabila tidak diatasi, balita stunting akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal ketika tumbuh dewasa (Kemenkes RI, 2018). Analisis terbaru menunjukkan bahwa beberapa penyebab utama stunting di Asia Selatan adalah pola makan yang buruk pada anak-anak di tahun-tahun awal kehidupan, gizi buruk pada wanita sebelum dan selama kehamilan, dan praktik sanitasi yang buruk di rumah tangga dan masyarakat (Smith dan Haddad, 2015; Black dkk., 2013).
Oleh karena itu, pengetahuan dan sikap ibu hamil berpengaruh terhadap keberhasilan  upaya penurunan angka kejadian stunting melalui pendidikan gizi dan kesehatan  ibu hamil yang optimal tentang pentingnya suplai vitamin D selama kehamilan. Hal ini diperkuat oleh penelitian Sari dan Islamy (2020) yang menjelaskan bahwa  kebutuhan  vitamin D selama kehamilan meningkat dibandingkan dengan jumlah suplementasi vitamin D yang biasanya dianjurkan yaitu 4000 IU/hari selama kehamilan saya. Selain makanan dan suplemen makanan, sumber utama vitamin D  paling efektif diperoleh melalui paparan sinar matahari. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberikan informasi pada trimester pertama tentang pentingnya peran vitamin D selama kehamilan. Ini memberikan landasan yang kuat selama kehamilan. Oleh karena itu, pengetahuan dan sikap yang tepat dan memadai terhadap ibu hamil menjadi dasar tindakan yang tepat untuk memastikan pola makan ibu hamil tercukupi dan mendapat asupan vitamin D selama kehamilan.
 Sebagai tenaga kesehatan,  dapat meningkatkan suplai vitamin D pada ibu hamil dengan memberikan pendidikan kesehatan dan nasihat gizi, karena suplai vitamin D yang optimal sangat penting untuk mengurangi kejadian stunting Oleh karena itu, peneliti menilai penting untuk melakukan studi literatur untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai suplai vitamin D pada ibu hamil untuk mencegah stunting. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat membantu seluruh pemangku kepentingan khususnya tenaga kesehatan untuk menyadari pentingnya asupan vitamin D selama  kehamilan untuk mencegah stunting pada anak.
Pendidikan Gizi
 Pemberian pendidikan gizi merupakan pendekatan pendidikan yang memunculkan tindakan individu atau  masyarakat yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemeliharaan gizi yang baik. Salah satu cara untuk meningkatkan  pengetahuan tentang gizi seimbang dalam suatu kegiatan  adalah dengan memberikan pendidikan gizi dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat dan  menarik agar informasi yang diberikan lebih terserap (Naulia, 2021). Terbentuknya perilaku manusia disebabkan  oleh faktor pengetahuan, dan pengetahuan  memegang peranan  penting dalam menentukan perilaku. Karena pengetahuan  membentuk keyakinan, yang  memberikan perspektif kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi kenyataan dan menjadi dasar  pengambilan keputusan. Menentukan tindakan terhadap objek tertentu (Putra, 2020). Tercapainya  pelatihan  didukung dengan adanya metode, media, dan sumber pelatihan yang tepat (Miko, 2023).
 Dalam proses pelatihan ini digunakan metode ini Fazili dan Mulyani 835 Pencegahan stunting melalui pendidikan gizi dan keterampilan. merupakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi dimana peserta berpartisipasi aktif dalam pelatihan yang sedang berlangsung, dan peserta
kegiatan  melalui media LCD dengan menggunakan teknik yang tepat untuk pendidikan orang dewasa orang.Pandangan 4.444 peserta didengar dan dipertimbangkan. Proses pembelajarannya juga kurang serius. Gunakan bahasa yang sederhana untuk membantu peserta memahami. materi disediakan. Berdasarkan hasil evaluasi keberhasilan  kegiatan pendidikan gizi terlihat bahwa  wawasan peserta meningkat sebelum dan  sesudah pelatihan, serta keahlian pemahaman konten meningkat selama masa pelatihan. Sebagian besar akan menjadi .Sedangkan evaluasi proses kegiatan  dilakukan  dengan melihat antusiasme peserta pelatihan  mengikuti pendidikan gizi melalui penyuluhan. Hasil observasi menunjukkan bahwa respon peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan ini sangat positif, begitu pula dengan dukungan dari desa setempat dan puskesmas yang aktif melibatkan bidan secara langsung dalam proses pelatihan. Untuk berlatih. Proses pemberian  materi berjalan dengan lancar dan peserta aktif menanyakan pertanyaan mengenai materi yang diberikan. Pemberian materi  disertai tanya jawab, diskusi, dan studi kasus dapat memperluas pengetahuan peserta terhadap materi  yang disampaikan.
Pembahasan pentingnya asi bagi pertumbuhan,perkembangan tubuh anak
Stunting adalah konflik tumbuh kembang anak yg semakin poly ditemukan pada negara berkembang, termasuk Indonesia.Menurut data berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan dalam tahun 2016, sebesar 22,9% atau 154,8 juta anak-anak balita mengalami syarat stunting.Oleh lantaran itu, negara sangat berperan buat rakyat pada menurunkan masalah stunting melalui acara pemerintah & aktivitas suplementasi gizi baik & seimbang.gizi buruk terjadi pada saat bayi berada dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan atau pada 1000 hari pertama kehidupan. Namun, ketika anak menginjak usia dua tahun, gejala pertumbuhan terhambat mulai terlihat. Seorang bayi dianggap stunting jika nilai Z-score adalah tinggi badan terhadap usia (PB/U) atau tinggi badan terhadap usia (TB/U). kurang dari -2SD/standar deviasi dan kurang dari -3SD (stunting berat). Pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan catch-up growth akan menyebabkan penurunan pertumbuhan dan masalah stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit, kematian, dan kecacatan. Kemampuan atletik dan pertumbuhan intelektual. Stunting disebabkan oleh stunting (pertumbuhan suboptimal) dan catch-up growth yang tidak memadai, serta kegagalan mencapai pertumbuhan optimal (World Health Organization, 2014).Stunting ditimbulkan oleh faktor,antara lain kurangnya pemahaman ibu hamil tentang kesehatan & gizi yang baik sebelum dan dalam masa kehamilan dan sehabis ibu melahirkan.
Pemberian gizi yang kurang baik, akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin secara maksimal.Usaha yang paling tepat untuk mengurangi persentase stunting perlu dilakukan dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) berdasarkan anak balita.hal yang efektif terkait asupan pada bayi dan asupan gizi buat ibu merupakan asupan  ASI ekslusif pada bayi.ASI adalah asal makanan utama  bayi yang baru lahir.Mereka harus  menerima ASI mengingat nutrisi yang  terkandung pada dalamnya begitu besar.Mengkonsumsi ASI dalam masa  pertumbuhan pula mampu mencegah bayi  terhindar berdasarkan stunting.Stunting adalah suatu penyakit  yang mengakibatkan tubuh pendek atau  juga  dianggap gagal tumbuh.Stunting akan  menggangu pertumbuhan fisik dan  perkembangan kecerdasan dalam seseorang  anak.Untuk itu Salah satu cara buat  mencegah stunting merupakan menggunakan  menaruh ASI tertentu.Rentang bunda  menyusui mulai berdasarkan 0-dua tahun.Memberikan ASI tertentu bisa  menurunkan risiko kematian dampak pneumonia sebanyak 15,1 kali dan risiko  kematian dampak diare 10,lima kali.Selain itu ASI pula bisa  mencegah infeksi, lantaran 8% kalori asi  disajikan pada bentuk Human Milk  Oligosaccharide (HMO) yang bisa dicerna dan berfungsi menjadi prebiotik  buat pertumbuhan tumbuhan normal usus atau  dianggap bifidobacterium longum biovar  infantis buat bayi.
Keterampilan menciptakan pangan bergizi
 Keterampilan merupakan output berdasarkan latihan yg berulang  & bisa diklaim perubahan yg semakin tinggi atau  progresif sang orang yg mengusut keterampilan  menjadi output berdasarkan kegiatan tertentu (Budiarti et al.,  2020).
Subjek aktivitas diberi pembinaan mengenai  pembuatan produk kesehatan berupa nugget  yg berbahan standar ikan mujair.Nugget yg  dibentuk dalam acara ini berbasis ikan lantaran  protein ikan sangat tinggi apalagi ditambah  menggunakan bahan sayur-sayuran, bumbu-bumbu dan tanpa pengawet.Berdasarkan output pembinaan, terjadi  peningkatan signifikan dalam keterampilan peserta  pada cara pembuatan & ciptaan nugget berbahan  standar ikan mujair, ke 2 indikator ini sama-sama  mengalami peningkatan sebanyak 80%.Sebagian  akbar  peserta aktivitas dipercaya bisa  mempraktekkan cara pembuatan &  mengkreasikan nugget berbahan standar ikan mujair,  sedangkan beberapa peserta yg belum bisa  mempraktekkan cara pembuatan & ciptaan nugget  menggunakan baik lebih ditimbulkan sang nir  maksimalnya mereka mengikuti aktivitas lantaran  wajib  ke sawah menjadi petani yg adalah  mata pencaharian mereka.
Hal ini sejalan menggunakan penelitian  Prameswari et al.(2019) yaitu penyuluhan getol  ikan & pembinaan pembuatan kuliner berbahan  dasar ikan (produk output olahan ikan) bisa  mempertinggi pengetahuan & perilaku bunda  mengenai ikan & produk olahannya.Pelatihan ini  diperlukan sanggup menaruh keyakinan  pada bunda balita bahwa pengolahan ikan bisa  dilakukan menggunakan gampang & murah, sebagai akibatnya  bisa mempertinggi motivasi bunda pada  menciptakan produk olahan ikan menjadi konsumsi  bagi anak balita.
KESIMPULAN
stunting merupakan pertumbuhan mengacu pada gangguan pertumbuhan akibat akumulasi kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang  lama sejak kehamilan hingga 24 bulan setelah kelahiran. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tingginya  kejadian stunting pada anak kecil.Secara global, intervensi untuk mengurangi kejadian  stunting difokuskan pada  1000 hari pertama atau yang disebut dengan peningkatan nutrisi.
 Wanita peserta Program Kehamilan memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat  selama kehamilan, memberikan ASI sesegera mungkin, dan memberikan ASI hanya  selama 6 bulan pertama. Intervensi pemerintah dilakukan  sepanjang siklus hidup, baik  di sektor kesehatan maupun non-kesehatan, melalui tindakan  kolektif untuk memperbaiki gizi, baik dalam jangka pendek (intervensi  spesifik) maupun jangka panjang, dan dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat terlibat.
REFRENSI
Fahmida U, Rumawas JSP, Utomo B, Patmonodewo S, Schultink W. Zinc-iron, but not zinc-alone supplementation, increased linear growth of stunted infants with low haemoglobin. Asia Pac J Clin Nutr. 2007; 16(2): 301-309.
Pratiwi IG. Edukasi Tentang Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dalam Pencegahan Dini Stunting. J Pengabdi Masy Sasambo. 2020;1(2):62.
 Unicef Indonesia, 2013. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak, Oktober 2012. Akses www.unicef.org Tanggal 16 Desember 2013.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI). 2018. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI). www.depkes.go.id/
WHO. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. WHO. Geneva: World Health Organization; 2014.
rahayu A, Yulidasari F, Putri AO, Anggraini L. Study Guide - Stunting dan Upaya Pencegahannya. Yogyakarta: CV Mine; 2018.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI