Mohon tunggu...
Anggi Rahmadani Kusumaningtyas
Anggi Rahmadani Kusumaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Anggi mahasiswa S1 Ilmu Kelautan 2018 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Kampanyekan Pengelolaan Sampah Plastik dengan 5R Kepada Masyarakat

8 Agustus 2021   16:49 Diperbarui: 8 Agustus 2021   16:55 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyunting: Anggi Rahmadani K/dokpri

Semarang (08/08/2021) Sampah masih menjadi ancaman serius bagi biota laut hingga saat ini. Biota laut bahkan lebih terdampak buruk sampah dibanding satwa darat. Hal ini dikarenakan sebagian besar hewan laut adalah buta warna dan tidak dapat membedakan antara sampah dan makanan.

Penggunaan sampah plastik di masyarakat pada saat ini sangatlah tinggi, hal ini disebabkan karena plastik memiliki banyak fungsi. Ketergantungan masyarakat terhadap plastik memiliki dampak buruk, membuat plastik berpotensi membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. 

Dilansir dari VOA Indonesia, Dr Nani Hendiarti, pejabat di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi mengatakan bahwa total sampah yang masuk ke laut pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 521.540 ton dan 12.754 ton diantaranya berasal dari laut. 

Dr. Nani mengatakan, "Ini merupakan pertama kalinya Indonesia bisa memperkirakan sampah yang masuk ke laut dan telah melalui perhitungan data kebocoran sampah dari aktivitas di laut dengan pendekatan jumlah trip kapal penumpang dan kapal perikanan".

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mengatakan bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton, atau sekitar 185.753 ton sampah setiap hari yang dihasilkan oleh 270 juta penduduk.

Penggunaan plastik yang tinggi menyebabkan masyarakat terus bergantung pada plastik. Pencemaran sampah plastik di laut disebabkan oleh limbah tempat pembuangan akhir yang tidak dikelola dengan baik di sekitar wilayah pesisir. Dampak buruk terhadap penggunaan plastik disebabkan oleh bahan plastik yang dapat terpecah menjadi bagian-bagian kecil di laut, yang mengakibatkan biota di laut menganggap bagian-bagian kecil dari plastik ini adalah makanan mereka. 

Banyaknya warga yang berprofesi seperti nelayan, buruh pabrik, pemilik warung dan pembudidaya kerang hijau yang ada di RW 15 Tanjung Mas mengakibatkan banyaknya sampah yang tercipta karena daerah tersebut merupakan wilayah pesisir. Kebanyakan sampah yang terdapat pada RW 15 merupakan limbah bekas kerang hijau yang telah dibersihkan yang nantinya akan diberikan ke pengepul, dan juga sampah plastik dan kaleng seperti botol, kantong plastik, kaleng makanan minuman dan bungkus kemasan. 

Menurut Ali Imron, Ketua RT 9 RW 15 Tanjung Mas, sampah plastik dan kaleng yang ada di RW 15 hanya dikumpulkan di salah satu teras rumah kosong yang ada di sana. Saat penulis melakukan survey lokasi, sampah-sampah tersebut tidak dikelola dengan baik, hanya dibiarkan saja di depan rumah kosong tersebut karena warganya memiliki aktivitas sendiri-sendiri. 

"Kebanyakan bapak-bapak disini kerjanya sebagai nelayan kecil, berangkat pagi pulangnya sekitar jam 1-3 sore sudah pulang. Sedangkan ibu-ibu yang masih produktif biasanya bekerja di pabrik, rata-rata pabrik garment. Disini yang budidaya kerang hijau juga banyak, disini kalo satu RT itu ada sekitar 15 orang," katanya. 

Berdasarkan pernyataan Ketua RT 9 RW 15 di atas, Anggi Rahmadani Kusumaningtyas, Mahasiswa Undip yang sedang mengikuti kegiatan KKN Undip Tim II tahun 2020/2021, membantu pemerintah Kelurahan Tanjung Mas untuk mengkampanyekan bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut melalui program "Pengelolaan Sampah Plastik dengan 5R". 

Program ini dilakukan untuk mengkampanyekan bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut kepada masyarakat mengenai bagaimana cara mengelola barang yang ada untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai sehingga masyarakat tergerak untuk mengurangi penggunaan plastik dengan cara menggantinya ke tas belanja ramah lingkungan dan memakai barang yang bisa dipakai berulang kali seperti botol minum dan alat makan untuk melindungi laut dan isinya dengan sampah. 

Dengan mengambil informasi dari sumber yang kredibel dan terpercaya, Anggi menyusun poster berjudul "Pengelolaan Sampah Plastik dengan 5R" yang kemudian digunakan sebagai media edukasi. 

Program "Pengelolaan Sampah Plastik dengan 5R" ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2021 dengan sosialisasi melalui setiap ketua RT yang ada di RW 15 yang nantinya ketua RT akan menyampaikan informasi yang sudah didapat oleh mahasiswa KKN UNDIP ke warganya, mengingat masyarakat RW 15 Kelurahan Tanjung Mas masih kurangnya edukasi mengenai teknologi.  Poster "Pengelolaan Sampah Plastik dengan 5R" ini juga ditempel di beberapa tempat yang sering dilewati warga seperti mading dan pos kamling di setiap RT-nya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penulis: Anggi Rahmadani Kusumaningtyas

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun