Mohon tunggu...
Anggi Pratama
Anggi Pratama Mohon Tunggu... Editor - Blog

Ordinary

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa sih Peran Sinterklas dalam Perayaan Natal?

1 November 2021   14:06 Diperbarui: 1 November 2021   14:30 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah anda merasa asing dengan kata 'sinterklas'? Tentu tidak, sinterklas seperti yang kita tahu adalah seseorang yang memakai kostum berwarna merah dan tidak lupa topi serta janggutnya yang khas. 

Di film barat, sinterklas hadir pada malam hari sebelum perayaan natal dengan kereta saljunya yang ditarik oleh sekawanan rusa menuju rumah-rumah untuk membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak. Dia akan memberikan hadiah dengan mengucapkan ‘Merry Christmas!” yang artinya selamat hari natal. 

Natal sendiri merupakan hari raya umat kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus yang dirayakan setiap tahunnya tepatnya pada tanggal 25 Desember.

Pertama-tama, mari kita mengenal lebih dalam tentang kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat. Di kandang domba, Yesus dilahirkan oleh seorang perawan yang bernama Maria tepatnya di Betlehem, tanah Yudea. 

Mengapa dikatakan perawan? Karena Maria sendiri belum mempunyai suami, oleh karena itu, Maria memperoleh kasih karunia di hadapan Allah, dan Ia akan mengandung dari kuasa Roh Kudus. Ditemani oleh Yusuf suaminya, tepat pada tanggal 25 Desember, lahirlah seorang bayi laki-laki yang dinamai Yesus, anak Allah yang Maha tinggi.

“Setiap warga negara wajib memberikan penghormatan bagi setiap umat Nasrani di dalam mengekspresikan kehendaknya untuk memuji, menghormati, dan mengabdi Tuhan dengan cara-cara kebudayaan. 

PDI Perjuangan menyadari bahwa Ketika nilai spiritualitas dipahami dalam seluruh dimensi kebudayaan Indonesia, maka semangat merawat alam dan lingkungan, mewayuhayuning bawana, akan menjadi bagian dari ekspresi keagamaan agar semua makhluk berbahagia. PDIP mengucapkan selamat natal bagi seluruh rakyat kristiani yang merayakan.

 Natal, menurut dia, penuh semangat solidaritas, keberpihakan bagi yang miskin, dan penghormatan terhadap aspek kemanusiaan”, ucap Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan. (JPNN.com)

Selain Sinterklas, ada beberapa tradisi lain yang populer di negara bagian Barat, diantaranya pohon natal yang dihias sedemikian rupa kemudian diletakkan di rumah-rumah atau di gereja, lalu ada kartu ucapan natal yang biasanya memiliki hubungan dengan kelahiran Yesus Kristus serta kalimat yang berisi “selamat hari natal dan tahun baru” dikarenakan hari natal yang berdekatan dengan pegantian tahun, dan tidak lupa saling bertukar hadiah dengan keluarga maupun teman. 

Di dalam gereja, kita merayakan natal yang dimulai dengan beribadah dan mengucap syukur sebab Tuhan Yesus telah lahir dan mati hanya untuk kita manusia yang berdosa. Hendaklah kita mengungkapkan rasa berterimakasih kepada Dia yang rela mati untuk menebus dosa setiap umat manusia.

Lantas, ada apa dengan Sinterklas? Menurut sumber yang terpercaya, Sinterklas atau yang biasa dikenal dengan nama Santa Claus (atau dengan Saint Nikolas) adalah seseorang yang mengunjungi rumah-rumah pada waktu malam hari, ia akan datang dengan kereta saljunya yang terbang ditarik oleh sekawanan rusa-rusa kutub lalu membagi-bagikan hadiah.

 Saint Nikolas terkenal karena kebaikan yang dia lakukan karena memberi hadiah kepada orang miskin pada saat itu. Sehingga, symbol Sinterklas lebih dikenal dan berkembang serta populer di kalangan orang-orang di tempat itu. 

Padahal, seperti yang kita ketahui Natal adalah perayaan hari kelahiran Yesus Kristus, dan bukan semata-mata hanya untuk menunggu kehadiran Sinterklas dalam membagikan hadiah. 

Apalagi di jaman sekarang, kita harus bisa memberi pemikiran kepada orang lain terutama anak-anak dalam memandang hal ini agar Natal bisa sepenuhnya berfokus untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat.

Sinterklas merupakan tokoh dari budaya Barat. Di Indonesia peran Sinterklas tidak terlalu membumi seperti di luar negeri terutama di negara-negara barat. 

Jika ditanya apa peran Sinterklas dalam perayaan natal di dewasa ini, terutama dalam mind set anak-anak bahwa Sinterklas suka membagi-bagikan hadiah, seharusnya kita bisa mengarahkan pemikiran anak-anak tersebut dengan menceritakan bahwa Sinterklas adalah wujud dari pribadi Kristus yang kita rayakan kelahirannya setiap hari Natal, yaitu kristus datang ke dunia untuk memberikan setiap orang dan anak-anak kado hadiah yang terbaik yang telah diberikan Tuhan kepada setiap manusia yaitu pengampunan atas dosa-disanya, sehingga hubungan manusia dengan Tuhan menjadi pulih, dan bahkan banyak bonus-bonusnya apabila anak-anak menerima kado tersebut, seperti hati dan hidup yang penuh damai sejahtera, tubuh jasmani yang sehat, serta berkat-berkat kehidupan lainnya. Natal adalah hari dimana kita para umatnya memperingati hari lahirnya Juruselamat kita. 

Dia lahir untuk kita para orang berdosa dan juga rela mati di atas kayu salib untuk menebus seluruh dosa manusia. Dan kenapa natal dirayakan setiap tahunnya karena kita memperingati hari yang begitu damai dan sukacita karena dengan adanya Yesus, kita diselamatkan. Tidak usah menunggu kehadiran Sinterklas membagikan hadiah, karena Yesus sendiri adalah hadiah yang paling sempurna yang pernah kita alami.

(Sumber JPNN.com, Pendeta dan jemaat GBI Parittiga)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun