Saint Nikolas terkenal karena kebaikan yang dia lakukan karena memberi hadiah kepada orang miskin pada saat itu. Sehingga, symbol Sinterklas lebih dikenal dan berkembang serta populer di kalangan orang-orang di tempat itu.Â
Padahal, seperti yang kita ketahui Natal adalah perayaan hari kelahiran Yesus Kristus, dan bukan semata-mata hanya untuk menunggu kehadiran Sinterklas dalam membagikan hadiah.Â
Apalagi di jaman sekarang, kita harus bisa memberi pemikiran kepada orang lain terutama anak-anak dalam memandang hal ini agar Natal bisa sepenuhnya berfokus untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat.
Sinterklas merupakan tokoh dari budaya Barat. Di Indonesia peran Sinterklas tidak terlalu membumi seperti di luar negeri terutama di negara-negara barat.Â
Jika ditanya apa peran Sinterklas dalam perayaan natal di dewasa ini, terutama dalam mind set anak-anak bahwa Sinterklas suka membagi-bagikan hadiah, seharusnya kita bisa mengarahkan pemikiran anak-anak tersebut dengan menceritakan bahwa Sinterklas adalah wujud dari pribadi Kristus yang kita rayakan kelahirannya setiap hari Natal, yaitu kristus datang ke dunia untuk memberikan setiap orang dan anak-anak kado hadiah yang terbaik yang telah diberikan Tuhan kepada setiap manusia yaitu pengampunan atas dosa-disanya, sehingga hubungan manusia dengan Tuhan menjadi pulih, dan bahkan banyak bonus-bonusnya apabila anak-anak menerima kado tersebut, seperti hati dan hidup yang penuh damai sejahtera, tubuh jasmani yang sehat, serta berkat-berkat kehidupan lainnya. Natal adalah hari dimana kita para umatnya memperingati hari lahirnya Juruselamat kita.Â
Dia lahir untuk kita para orang berdosa dan juga rela mati di atas kayu salib untuk menebus seluruh dosa manusia. Dan kenapa natal dirayakan setiap tahunnya karena kita memperingati hari yang begitu damai dan sukacita karena dengan adanya Yesus, kita diselamatkan. Tidak usah menunggu kehadiran Sinterklas membagikan hadiah, karena Yesus sendiri adalah hadiah yang paling sempurna yang pernah kita alami.
(Sumber JPNN.com, Pendeta dan jemaat GBI Parittiga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H