Mohon tunggu...
Anggi Nirvana
Anggi Nirvana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertanian dan Bisnis UKSW

Memiliki hobi bermusik, disambi dengan bertani juga bisa

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pesona Alam Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng

3 Maret 2023   18:17 Diperbarui: 3 Maret 2023   18:19 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi, 2022.

Halo teman-teman pembaca, kalian pasti sudah tidak asing lagi kan mendengar kata "Dieng". Yap, Dieng merupakan dataran yang paling tinggi di Jawa Tengah, yang berada di dua wilayah kabupaten kota, yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Namun, wilayah ini sering dikenal di kota Wonosobo, karena kota Wonosobo merupakan akses atau jalur yang paling mudah untuk menjangkau dataran tinggi Dieng. Dieng juga memiliki beberapa sebutan yang unik loh, seperti "Tanahnya Para Dewa" dan "Negeri di atas awan".

Sebutan-sebutan ini tentu ada atas dasar tersendiri, bukan hanya sembarang sebutan, seperti "Tanahnya Para Dewa", menurut Ketua Pam Swakarsa Pariwisata Dieng Irhamto, yang menyebutkan bahwa Dieng dulunya merupakan pusat peradaban agama Hindu sekitar abad ke-7, dimana kepercayaan agama Hindu meyakini bahwa tempat yang lebih tinggi itu dekat dengan Sang Hyang Widhi, yang konon katanya Dieng digunakan sebagai tempat para dewa bersemayam. Berbeda dengan "Negeri di atas awan", ini merupakan sebutan yang diberikan oleh anak muda zaman now yang terpanah akan indahnya gumpalan lautan awan yang bisa dinikmati di Bukit Sikunir ataupun di sepanjang perjalanan menuju Dieng dari kota Wonosobo. Tidak ketinggalan juga nih, ada keunikan lainnya tentang anak berambut gimbal. Jadi guys, konon katanya bahwa anak yang berambut gimbal akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah Dieng dan sekitarnya, serta anak berambut gimbal juga dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.

Omong-omong wisatanya nih, selain "cuci mata" selama perjalanan menuju Dieng dari kota Wonosobo, wisata alam yang ada di Dieng tak kalah cantiknya dengan wisata luar negeri. Teman-teman percaya gak? Di jamin deh, banyak yang bisa di eskplor dari segi keindahan, keunikan, sejarah, serta ada juga yang dijadikan sebagai sumber energi. Beberapa ikon wisata Dieng, seperti Telaga Warna dengan ciri khas warna air nya dapat berubah, Candi Arjuna yang merupakan komplek candi terbesar di Dieng, dan Kawah Sikidang yang merupakan kawah aktif terbesar yang ada di Dieng. Menarik ya, ada sebuah kawah aktif di dataran tinggi ini, apakah lokasi ini berbahaya untuk dikunjungi? Yuk, saatnya lebih mengenal tentang Kawah Sikidang.

Kawah Sikidang berlokasi di Bakal Buntu, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Banyak juga nih, legenda yang simpang-siur tentang terbentuknya Kawah Sikidang. Ada yang mengatakan bahwa terbentuknya kawah ini akibat perjodohan Ratu Sinta Dewi dengan Parengan Kidang Garungan. Ratu Sinta Dewi meminta kepada Pangeran Kidang untuk membuatkan sumur yang sangat dalam sebagai pembuktian cintanya kepada sang ratu. Pangeran Kidang pun menuruti permintaan Ratu Sinta Dewi, namun permintaan itu hanyalah stategi sang ratu agar tidak jadi menikah dengan Pangeran Kidang.

Sang ratu dan pengawalnya justu mengubur hidup-hidup Pangeran Kidang, saat sang pangeran tengah menggali sumur. Pangeran Kidang berusaha keluar dari lubang namun tidak bisa, amarah dari sang pangeran membuat air tanah di lubang tersebut kemudian mendidih, yang sekarang disebut Kawah Sikidang. Cerita lainnya tentang disekitar kawasan ini masih terdapat beberapa kawah kecil yang diprediksi suatu saat nanti akan menjadi kawah utama, menggantikan kawah utama saat ini. Penyebab letak kawah utama yang berpindah-pindah, kawasan ini diberi nama "sikidang", yang berasal dari "kidang" (kijang). Kawah utama yang kerap berpindah-pindah ini disamakan dengan sifat kijang yang senang melompat ke sana-ke mari.

Eits, sebelum melangkah lebih jauh kita mengulik kawah ini, ada baiknya kita tahu dulu nih, berapa sih tiket masuk kawasan Kawah Sikidang? Sesuai pengalaman saya saat menyambangi kawah ini, per orang dikenakan biaya sebesar Rp 20.000, dengan biaya lain untuk parkir motor Rp 3.000 dan parkir mobil Rp 5.000. Lanjut ke dalam kawasan Kawah Sikidang, dari kejauhan pun sudah tercium aroma belerang yang cukup kuat. Jadi disarankan untuk para pembaca nih, yang ingin berkunjung kesini jangan lupa bawa masker ya. Tidak lupa juga untuk membawa jaket, meskipun saat berada di dekat kawah utama sedikit merasakan hangat dari air panas yang menggelegak, tetapi tetap saja suhu di dataran tinggi ini dingin.

Dokumen pribadi, 2022.
Dokumen pribadi, 2022.

Nah, foto tersebut merupakan akses untuk menuju kawah utama. Saat diperjalanan pun, mata ini tertuju pada sebuah bangunan industri yang jaraknya sekitar 2-4 km dari pusat kawah utama. Ternyata oh ternyata guys, setelah aku cari tahu bangunan industri itu adalah PT Geo Dipa Energi, yang merupakan salah satu perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Dieng.

Secara komesial pun, perusahaan ini baru akan beroperasi pada akhir tahun 2020, dengan beberapa konflik yang terjadi, seperti petani Dieng yang gigih menolak proyek tersebut. Sebab, petani merasa dirugikan dari segi pertanian maupun ekonomi, karena petani kehilangan lahan untuk mereka bercocok tanam, dan berkurangnya pemasokan dari hasil pertanian untuk dijual. Lanjut nih, di bagian kawah utama. Terlihat adanya air panas yang menggelegak disertai uap panas yang beraroma belerang. 

Dokumen pribadi, 2022.
Dokumen pribadi, 2022.

Pada kunjungan saya tahun 2015, disekitar kawah utama banyak pegadang yang menjual serbuk belerang, dan telur rebus yang direbus dalam kawah, unik ya. Namun, semakin kesini semakin sedikit yang menjual di kawasan kawah utama, karena pengelola Kawah Sikidang telah menyediakan tempat pusat oleh-oleh yang berada di arah pintu keluar kawasan kawah. Di kawah utama ini para pengunjung bisa menikmati indahnya kawah yang menggelegak disertai kumpulan uap panas yang keluar dari kawah. Berswafoto ria bersama keluarga, mengabadikan momen disaat uap panas mulai naik, dan memandang bukit-bukit batuan pasir disekitar kawah.

Setelah dirasa cukup menikmati kawah ini, mulai berjalan pulang melewati tangga-tangga yang tersedia untuk kembali ke parkiran. Seperti yang saya ceritakan di awal, sebelum keluar kawasan kawah, ada beberapa sentral oleh-oleh khas Dieng, seperti serbuk belerang, kerajinan tangan, kentang kecil, manisan carica, aneka macam kripik, serta olahan masakan yang siap dimakan. Terakhir guys, kalian wajib banget untuk menyambangi destinasi Kawah Sikidang, kalian bisa mendapatkan pengalaman yang seru juga mengasikan, dan jangan lupa untuk membeli oleh-olehnya ya guys.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun