Mohon tunggu...
angginingrum
angginingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Nature

Biodekomposer: Inovasi dalam meningkat kan keterampilan pembuatan pembersih alami di wonokoyo

18 Januari 2025   13:21 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama DPL dan narasumber di desa Wonokoyo/sumber:pribadi

Candiwatu, 18 Januari 2025 -- Biodekomposer di dusun wonokoyo, merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pengelolaan sampah dan mendaur ulang limbah organik dari sisa-sisa sampah dapur. Salah satu Langkah strategis yang diambil oleh sub kelompok penerapan model adalah "Biodekomposer: Inovasi Mahasiswa dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan dan Keterampilan Pembuatan Pembersih Alami di Wonokoyo"

Menyikapi kondisi tersebut, mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengambil inisiatif untuk memperkenalkan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan melalui pengembangan biodekomposer sebagai bahan pembersih alami. Program ini tidak hanya sekadar memberikan edukasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan keterampilan praktis dalam mengolah sampah organik menjadi produk yang bernilai guna. Salah satu penerima manfaat dari inovasi ini adalah Biodekomposer, yang merupakan hasil fermentasi bahan organik, terbukti efektif sebagai pembersih alami sekaligus aman bagi kesehatan dan lingkungan.

Keunggulan biodekomposer tidak hanya terletak pada aspek keamanannya, tetapi juga pada potensinya dalam mendukung ekonomi circular. Melalui pemanfaatan sampah organik sebagai bahan baku, program ini secara tidak langsung juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah dan pengurangan limbah. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang saat ini menjadi fokus global dalam upaya pelestarian lingkungan.

Foto bersama DPL dan narasumber di desa Wonokoyo/sumber:pribadi
Foto bersama DPL dan narasumber di desa Wonokoyo/sumber:pribadi

Respons positif dari warga Desa Candiwatu terhadap program ini menunjukkan bahwa masyarakat sebenarnya memiliki kesadaran dan kemauan untuk beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. Mereka mulai memahami bahwa solusi sederhana seperti biodekomposer dapat memberikan dampak signifikan bagi kesehatan lingkungan dan kehidupan mereka. Inisiatif mahasiswa KKN UNTAG Surabaya ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain dalam mengembangkan produk ramah lingkungan berbasis kearifan lokal.

Melalui program pengembangan biodekomposer ini, mahasiswa dapat memberikan kontribusi aktif  dalam menghadirkan solusi konkret bagi permasalahan lingkungan di masyarakat. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat seperti ini perlu terus didorong untuk menciptakan lebih banyak inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Semoga inisiatif ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak komunitas untuk beralih ke solusi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun