Gambaran Singkat Kelurahan
Desa Kebonsari adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Desa Kebonsari adalah salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Sumbersari, lebih tepatnya desa ini berada dalam lingkup wilayah administrasi Kecamatan Sumbersari. Posisi Desa Kebonsari terletak dibagian tengah Kabupaten Jember.
Dengan luas wilayah dengan ketinggian rata – rata tanah 34 meter di atas permukaan laut. Desa Kebonsari berjarak dari pusat Kota Jember, dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari, sebelah timur berbatasan dengam Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates.
Temperatur suhu udara normal di Kelurahan Kebonsari antara dan pada musim hujan berkisar . Untuk rotasi musim di Desa Kebonsari seperti musim hujan berlangsung antara 6 – 8 bulan, sedangkan untuk musim kemarau berlangsung antara 4 – 6 bulan. Dan untuk curah hujan di wilayah Desa Kebonsari berdasarkan data pada tahun 2020 sebesar 1602 /tahun.
Untuk wilayah di Desa Kebonsari memiliki 4 lingkungan, yaitu Lingkungan Krajan, Lingkungan Sadengan, Lingkungan Sumberdandang dang Lingkungan Sumberpakem. Desa Kebonsari memiliki 39 RW dan 163 RT. Perkembangan jumlah penduduk di Desa Kebonsari di Desa Kebonsari terus meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jember tahun 2019 jumlah penduduk di Desa Kebonsari sebanyak 31.295 jiwa, dengan penduduk yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 15.560 jiwa dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 15.735 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak 31.295 jiwa, dan kepadatan penduduk sebesar 7.943 jiwa/.
Di daerah Desa Kebonsari sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai karyawan dan pelaku usaha. Diantaranya seperti usaha kuliner, konveksi, toko hewan, mini market, toko kelontong, furnitur, bahan bangunan, hidroponik, peternak dan jasa. Khusus untuk umkm memang banyak yang masih berjalan, namun kondisi pandemi dan ppkm sangatlah mempengaruhi kondisinya baik dari segi produksi, keuntungan, dan proses transaksi serta market atau toko.
Identifikasi Permasalahan
Sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya kita harus mengabdi dan dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Universitas Jember sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terletak di bagian paling ujung pulau Jawa ini tak luput untuk memfasilitasi mahasiswanya supaya dapat melakukan kegiatan pengabdian kepada lingkungan sekitar yaitu dengan diadakannya program Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut KKN.
Program KKN Universitas Jember yang selama ini diketahui oleh sebagian masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Jember pada suatu daerah tertinggal untuk bergotong royong dan saling bekerja sama untuk dapat memajukan daerah tersebut.
Akan tetapi adanya pandemi Covid-19 membuat program KKN tersebut tidak dapat dilaksanakan karena untuk dapat mencegah dan mengurangi penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, Universitas Jember segera merespon perubahan keadaan tersebut dengan melakukan suatu perubahan sistem KKN agar mahasiswa tetap dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19 yang akhirnya terciptalah KKN Back To Village Universitas Jember.
KKN Back To Village Universitas Jember merupakan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember kepada masyarakat disekitarnya sesuai dengan domisili mahasiswa masing-masing.
KKN Back To Village Universitas Jember ini sudah memasuki edisi ketiga dari awal pelaksanaannya pada tahun 2020 lalu bertepatan dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. KKN Back To Village 3 ini memiliki beberapa tema yang dapat dipilih oleh mahasiswa, beberapa tema yang tersedia ini disesuaikan dengan keadaan sekarang dan diharapkan dapat mengatasi masalah yang sedang terjadi sekarang.
Salah satu tema yang dipilih oleh penulis adalah “Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”, dengan harapan dapat membantu masyarakat sekitar yang memiliki usaha dan terkena dampak pandemi supaya dapat terus berjuang meraih pundi - pundi penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang telah ada di Indonesia sejak awal tahun 2020 memang memberikan banyak sekali dampak kepada masyarakat Indonesia tak terkecuali Bapak Sugiarto, seorang pemilik umkm yang memproduksi kripik pisang dengan merk Oma Grimik. Dalam memulai usahanya sudah berjalan ± 5 tahun dengan pemasukan yang cukup besar, tetapi sekarang berkurang 50% karena efek pandemi serta ppkm.
Pada usaha ini sasaran menggunakan pisang kepok yang didapat dari pasar atau orang langganan untuk memproduksi kripik pisang, karena jika menggunakan pisang jenis lain maka rasa serta kualitas menjadi lebih tidak enak.
Umkm kripik pisang Oma Grimik merupakan usaha industri turunan, yang awal mulanya resep didapat dari saudara Bapak Sugiarto kemudian mereka memiliki keinginan untuk membuat hal ini menjadi sebuah bisnis cemilan.
Sebelumnya Bapak Sugiarto juga pernah menjadi menjual kripik dari bahan baku lain, seperti kripik singkong. Tetapi begitu banyaknya cemilan kripik singkong yang ada, membuat pilihan melanjutkan memproduksi kripik singkong menjadi terhenti. Dikarenakan banyaknya kripik singkong yang tidak laku, serta susahnya bertahan atau bersaing dibeberapa toko. Maka dari itu Bapak Sugiarto lebih berfokus pada kripik pisang.
Untuk pemasaran kripik pisang ini, sudah lumayan banyak pelanggan tetap dan juga menerima pesanan baik secara langsung maupun melalui ponsel yaitu media telpon atau whatsapp.
Melihat ini, maka saya Anggik Muhammad Sahril, mahasiswa jurusan Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Jember saat ini sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 di Desa Kebonsari ini, tertarik untuk membantu sasaran tersebut untuk keluar dari permasalahannya supaya nilai penjualan meningkat dan membuka peluang pasar online.
Maka dari itu dalam rangka kegiatan KKN Back to Village 3 ini, untuk mengajak sasaran lebih mengenal dalam penjualan online dan inovasi promosi lainnya. Dalam kegiatan KKN Back To Village 3 yang kali ini akan dilaksanakan pada 30 hari kedepan, penulis memiliki rencana program kerja yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang dialami oleh Bapak Sugiarto dan dapat bermanfaat untuk beliau.
Program Kerja KKN Back to Village
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 di Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus sampai 10 September 2021. Pada minggu ke-1 peserta akan melakukan survei tempat, observasi masalah dan sosialisasi program kerja yang telah dirancanakan.
Pada minggu ke-2 peserta berupaya untuk meringakan kesusahan dan lebih mensejahterakan Oma Kripik yang dikelola oleh Bapak Sugiarto bersama dengan Istrinya, hal yang peserta lakukan saat itu yaitu mencari market atau toko lainnya yang belum menjadi langganan produk kripik pisan dari Oma Kripik, peserta berkonsultasi dengan Bapak Sugiarto untuk memilih tujuan market atau toko yang cukup besar dan berpengaruh dalam penjualan makanan ringan seperti kripik dsb.
Pada beberapa saat kemudian kami mencoba untuk menawarkan produk ke Toko Slamet Di Jl.Gajah Mada, karena toko tersebut merupakan toko yang cukup terkenal, disamping itu Bapak Sugiarto juga ingin produknya ada disana. Untuk selanjutnya yang peserta lakukan dikemudian hari yaitu memperbaharui merk logo pada kemasan kripik pisang Oma Grimik.
Diskusi dan konsultasi dengan Bapak Sugiarto serta Istri berjalan dengan lancar, sehingga peserta tidak kerepotan untuk memperbaharui merk logo pada produk kripik pisang Oma Grimik. Proses yang dilakukan cukup mudah, yaitu penyesuaian warna seperti yang diinginkan oleh Bapak Sugiarto dan tambahan gambar pisang sebagai ciri khas yang terlihat bahwa buah tersebut merupakan komoditas utama dalam industri Bapak Sugiarto.
Pada minggu ke-3 peserta berupaya membuat online shop melalui media instagram dan shopee untuk membuka peluang bisnis online yang cukup mudah dijalankan. Online shop yang pertama peserta coba, yaitu instagram.
Peserta memilih instagram karena merupakan media sosial yang cukup banyak digunakan oleh berbagai kalangan, setelah selesai dalam instagram selanjutnya peserta akan membuat akun shopee. Untuk selanjutnya peserta memberikan sedikit informasi dan maupun cara menggunakan online shop tersebut, selain itu kami juga membantu jika beliau mengalami kesulitan apalagi sedang mencoba atau tidak mengerti.
Pada minggu ke-4 peserta melakukan pembuatan banner dengan desain sekreatif mungkin untuk lebih mengenalkan umkm kripik pisang Oma Grimik yang dimiliki oleh Bapak Sugiarto bersama Istrinya, karena lokasi atau tempat industri yang cukup sulit ditemukan dan tidak berikan tanda maupun tulisan ditempat serta gang pada depan jalan tersebut. Selain itu tujuan peserta membuat banner juga berguna dalam pengalamatan ketika ada reseller baru yang ingin membeli produk secara langsung.
Peserta berharap bahwa program kerja KKN Back to Village 3 yang dilaksanakan dapat berjalan lancar. Selain itu peserta juga berharap bahwa seluruh program kerja yang diberikan kepada Bapak Sugiarto dapat memberikan manfaat dan dampak positif untuk usaha kripik pisang tersebut, tentunya dalam waktu yang berkelanjutan dan tidak hanya berhenti ketika kegiatan KKN Back to Village 3 ini berakhir. Semoga pandemi ini cepat berakhir dan segala aspek kehidupan dapat normal seperti biasanya.
Identitikasi Masalah di Lingkup Usaha UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Terkait dengan program kerja pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 di Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember ini, dapat dicermati pada: (1) Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Kebonsari, dan juga (2) Road Map Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Kebonsari. (Anggik Muhammad Sahril / KKN BTV-3 UNEJ / Kelompok 34 / Kebonsari / Sumbersari / Winda Amilia, S.Tp.,M.Sc)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H