Mohon tunggu...
Nur Anggi Istiya Devi
Nur Anggi Istiya Devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PWK UNEJ

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Ekonomi Wilayah-Permasalahan Penggusuran PKL

5 September 2023   11:20 Diperbarui: 5 September 2023   11:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu ekonomi regional atau yang biasa disebut ekonomi wilayah merupakan salah satu bagian dari ilmu ekonomi  yang menjelaskan aspek perbedaan potensi sumber daya satu wilayah dengan sumber daya wilayah lain (Robinson Tarigan, 2005). Ilmu ekonomi memiliki cabang, yakni makro dan mikro yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik memadukan unsur lokasi serta ruang dengan ilmu ekonomi. Dua unsur tersebut dapat berpengaruh kepada teori serta metodologi analisis pada ilmu ekonomi. 

Ilmu ekonomi regional atau wilayah ini muncul dari adanya beberapa kritik terhadap ilmu ekonomi sendiri sehingga pada masa tersebut teori terkait ekonomi terlalu dianggap sebagai permasalahan yang sederhana. Hal tersebut dikarenakan hanya dilihat melalui dua sisi, yakni penawaran atau supply dan permintaan atau demand. 

Ilmu ekonomi wilayah dan kota atau regional ini muncul untuk memberi pemahaman yang memiliki sifat lebih operasional dan lebih realistis. Jadi, sebenarnya ilmu ekonomi wilayah ini merupakan cabang dari ilmu ekonomi tradisional, yakni memuat aspek mikro dan aspek makro yang menghadirkan unsur ruang dan lokasi pada proses dalam analisanya. 

Terdapat beberapa aspek utama dalam ilmu ekonomi wilayah atau regional ini, yakni memuat aspek investasi, upah, harga, pajak yang diasumsikan seragam, suku bunga, tenaga kerja, dan perdagangan. Dalam ilmu ekonomi ini, dapat dilihat dari perilaku terhadap usaha yang dikerjakan, adanya konsumen baik dari sisi suatu negara maupun internasional. Aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya akan dipertimbangkan dengan aspek lainnya, seperti aspek lokal, wilayah, kota, desa, serta lokasi. Ilmu ekonomi wilayah atau ekonomi regional ini membahas sedalam apa pengaturan serta dimensi spasial yang dapat mempengaruhi perilaku perusahaan, konsumen, serta lembaga secara real atau nyata.

Apabila dilihat dari sejarah ekonomi, sangat jauh sebelum ekonomi wilayah ini lahir sudah terdapat ilmu ekonomi tradisional atau ekonomi klasik yang diperkenalkan sebelumnya oleh Adam Smith tahun 1776 lalu di dalam bukunya dengan judul "Wealth of Nation". Ekonomi wilayah atau ekonomi regional ini muncul ketika terdapat pertanyaan dasar, yakni dimana seharusnya melakukan kegiatan ekonomi. Masalah ekonomi muncul ketika adanya kebutuhan manusia yang sangat banyak atau bahkan tidak terbatas dan akan menghadapi sumberdaya maupun beberapa faktor dari produksi yang jumlahnya terbatas. Tanpa kiasan, ilmu ekonomi wilayah atau regional ini dipandang sebagai ilmu yang membahas aspek serta kaidah dari pembahasan wilayah serta mencari bagaimana cara yang efektif untuk mempertimbangkan ke dalam perencanaan pembangunan kehidupan. Ilmu ekonomi wilayah atau ekonomi regional ini tidak diartikan tentang ilmu yang di dalamnya mempelajari perencanaan pembangunan di suatu wilayah. Jadi, ilmu ekonomi wilayah yang dimaksud, yakni ilmu yang termasuk kepada golongan ilmu sosial. Akan tetapi, dilihat pada kenyataannya ilmu ekonomi wilayah atau ekonomi regional ini tidak hanya tentang aspek sosial. Intinya ilmu ekonomi wilayah atau ekonomi regional ini adalah ilmu interdisiplin.

Komposisi dari jumlah penduduk yang bermukim di perkotaan dan pedesaan dapat menjadi gambaran bahwa ruang serta lokasi dapat menjadi suatu dimensi yang wajib untuk diperhatikan ketika menganalisis ekonomi pada suatu wilayah. Pada hal seperti ini, pengaturan lokasi serta tata ruang dalam efisiensi penggunaan lahan atau land use menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Analisis ilmu ekonomi wilayah ini dapat menjadi lebih konkret apabila unsur lokasi serta unsur ruang dimasukkan yang pastinya telah sesuai dengan kodisi georafis wilayah yang bermacam-macam. Kedua aspek tersebut dapat menjadi kunci dalam besaran pendapatan keuntungan serta besaran adanya kerugian yang muncul dari suatu lokasi yang kemudian dapat menjadi penentu dari pengambilan suatu keputusan.

Adapun beberapa aspek lokasi yang dianggap penting dalam ilmu ekonomi ini, yakni bervariasinya produk dari pertanian, misalnya pertanian ini dapat menghasilkan bahan pangan yang kemudian akan dipasarkan ke perkotaan. Selain itu, adanya lokasi yang menumpuk, seperti lokasi industri yang hanya ada di pusat-pusat saja tidak bersifat menyebar secara merata serta secara menyeluruh. Dalam ilmu ekonomi regional atau ekonomi wilayah ini terdapat beberapa pokok masalah, yakni bebrapa pertanyaan pokok, seperti apa dan bagaimana barang akan diproduksi, siapa yang nantinya menggunakan hasil dari produksi tersebut, kapan seharusnya barang akan diproduksi, dimana produksi akan dilakukan.

Pembahasan selanjutnya, yakni berupa contoh ekonomi reional pada pedagang kaki lima. Ruang publik tentunya menjadi hal yang sangat bermakna bagi para pedagang kaki lima. Akan tetpai, mereka ini belum pernah dengan resmi memiliki izin dari pemerintah untuk dapat dengan bebas berjualan pada ruang publik setempat, maka dari itu mereka akan terus diancam oleh penggusuran dari ruang publik yang mereka gunakan untuk berjualan. Sebenarnya dari adanya pedagang kaki lima ini banyak yang merasa diuntungkan tetapi tidak sedikit juga yang merasa bahwa adanya pedagang kaki lima ini mengganggu beberapa orang. Keberadaan lokasi pedagang kaki lima ini berbeda-beda yang tersebar di lingkungan yang berbeda juga. Umumnya mereka berada di sekitar lingkungan industri, pusat perdagangan, serta kawasan permukiman. 

Pemerintah yang merasa bahwa dengan adanya pedagang kaki lima ini mengganggu mereka, merekapun tidak segan untuk merelokasi ataupun penggusuran untuk para pedagang kaki lima tersebut. Kejadian ini pernah terjadi di kawasan atau lingkungan Roxy Jember. Sebelumnya, pedagang kaki lima ini berada di sekitar ointu masuk menuju parkiran mobil di Roxy. Terdapat kurang lebih 6 pedagang kaki lima yang berjualan pada area tersebut. Selain itu, di sekitar situ juga ada warung-warung kecil yang berjualan. Pasalnya pada tahun 2022, penggusuran pedagang kaki lima ini terjadi saat mereka mulai mengganggu kenyamanan  keluar masuk bagi para pengunjung. 

Setelah terjadinya penggusuran ada beberapa pedagang yang tidak berjualan lagi dan aja yang tetap melanjutkan berjualan di sekitar tempat penggusuran. Akan tetapi, para pedagang kaki lima ini masih takut karena konsemen dari pengunjung Roxy mengalami penurunan. Pasalnya, mereka digusur karena dianggap juga telah menghalangi kereta untuk lewat.

Pedagang kaki lima ini tidak pernah memiliki tempat yang menetap dan resmi untuk mereka berdagang karena sewaktu-waktu mereka bisa digusur kembali. Menurut sumber, tempat yang diperuntukkan untuk berdagang sebelumnya merupakan tempat yang strategis. Kemudian saat setelah penggusuran dan berpindah tempat mereka merasa bahwa penjualan mereka tidak seramai di tempat yang sebelumya. Saat setelah penggusuran, kini para pedagang kaki lima itu menaati peraturan serta menjaga kenyamanan pengunjun Roxy dengan tetap menjaga kebersihan pada area tersebut. Hal tersebut mereka lakukan supaya mengantisipasi adanya penggusuran kembali. Banyyak dari para pedagang kaki lima merasa sangat merugi stetlah adanya penggusuran. Mereka terpaksa harus mencaru ruang publik lain untuk berjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun