Komunitas Traveller Ini Dampingi Anak-anak di Lereng Merapi Belajar Bahasa Inggris
The World Arround Us (WAU!Project) merupakan suatu komunitas yang beranggotakan orang-orang yang memiliki hobi jalan-jalan atau travelling. Tidak hanya itu, komunitas ini ternyata juga memiliki rasa kepedulian yang tinggi pada anak-anak di Lereng Merapi dalam bidang Bahasa Inggris khususnya.
 Sejak November 2015 komunitas yang memiliki empat anggota inti, Rio Paulus, Indra Yoga, Fathur Rahman dan seorang warga Belanda yang sudah menetap di Jogja yaitu Femke Oud, Bersama dengan voulenteer (relawan) yang berasal dari berbagai daerah, bahkan tidak jarang ada juga yang berasal dari luar negeri, dengan kesediaan mereka untuk terlibat dalam proses belajar mengajar ini telah rutin mendampingi anak-anak di Huntap Dongkelsari Wukirsari Cangkringan Sleman Yogyakarta dalam belajar Bahasa Inggris. Hari Sabtu minggu kedua adalah waktu yang sudah ditetapkan untuk mengajar Bahasa Inggris di salah satu perkampungan relokasi warga terdampak erupsi merapi 2010 yang berada di Kecamatan Cangkringan ini.
 Bahasa Inggris dipilih bukan tanpa alasan, selain memiliki latar belakang bahasa Inggris, Nuno sapaan akrab Fatur Rahman sadar bahwa potensi wisata di kawasan lereng merapi ini sangat tinggi, namun kemampuan berbahasa Inggris masyarakatnya yang bisa dibilang masih sangat minim itulah yang akhirnya menjadikan sebuah kegelisahan bagi mereka para penggagas komunitas ini. Sehingga timbul keinginan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di kampung ini. Hal ini akan bermanfaat jika ada wisatawan yang berasal dari luar negeri 'bule' yang sedang berkunjung ke kampung mereka, diharapkan anak-anak akan berani menghadapi dan bahkan berkomunikasi dengan bule tersebut.Â
 Dalam pengajaran nya WAU memilih metode permainan dengan dukungan media seperti barang, dan gambar yang dirasa akan lebih memudahkan anak-anak dalam memahami materi, selain itu juga suasana pembelajaran akan lebih mengasikkan. Materi yang disampaikan pun disesuaikan dengan usia mereka, mulai dari usia TK, SD, dan SMP. Tidak hanya memberikan pengajaran tentang bahasa Inggris, setelah kegiatan belajar usai WAU juga memberikan hiburan kepada anak-anak, seperti bermain game dan menonton film. Dengan adanya kegiatan seperti ini selain anak mendapatkan lebih pengetahuan mengenai berbahasa Inggris, kegiatan semacam ini juga dapat mendekatkan hubungan antara satu anak dengan anak yang lain. Orang tua juga turut mendukung untuk kegiatan ini, karena orang tua tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk anaknya kursus bahasa Inggris.Â
 Anak-anak sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran ini, mereka merasa senang dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini, ujar Totok Hartanto Kepala Dusun Huntap Dongkelsari yang merupakan teman dari Nuno yang akhirnya membawa WAU memasuki perkampungannya. Harapan untuk ke depannya, Kepala Dusun, Dusun Gungan Srodokan ini menginginkan kegiatan belajar bersama ini akan terus berlangsung sehingga anak-anak menjadi lebih berani dan lebih percaya diri lagi jika harus menggunakan bahasa Inggris di depan umum, mengingat kampungnya yang pada januari nanti akan dijadikan sebagai dusun percontohan sehingga dengan anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris akan lebih meningkatkan potensi yang ada pada dusun ini.Â
 Selain di Huntap Dongkelsari, WAU!Project sendiri juga melakukan kegiatan yang serupa di 4 Dusun lainnya yang berada di Lereng Merapi, yakni Huntap Gondang 3 Cangkringan, Huntap Pagerjurang Cangkringan, Girpasang Klaten, dan Deles Klaten. Dengan tidak menggunakan sistem yang mengikat anggota-anggota nya, WAU!Project berharap akan lebih banyak lagi traveller-traveller dari berbagai penjuru daerah yang bersedia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris bersama anak-anak di Lereng Merapi. (Anggi Ida Royani Setiawati, PGSD USD'16, Warga Huntap Dongkelsari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H