Mohon tunggu...
Sobar Harahap
Sobar Harahap Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebenaran harus disampaikan

Love your story

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Queen of Katwe dan Sebuah Harapan dari Ganjar

8 Maret 2023   11:52 Diperbarui: 8 Maret 2023   12:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: website pemprov jateng

Itu adalah kisah yang sangat menggugah. Saya rasa kepedulian akan pendidikan juga telah dimiliki sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini. Namun kita kemudian justru menaruh pesimis pada pemerintah mengingat sulitnya akses pendidikan, termasuk mahalnya biaya.

Hingga suatu hari Ganjar Pranowo mampu mendobrak rasa pesimis itu. Gubernur Jawa Tengah itu dengan berani menggratiskan biaya SPP sekolah, bahkan menciptakan sekolah asrama gratis dengan semua fasilitias luar biasa. Dari makan, penginapan, seragam, sepatu, buku dan lain-lain semuanya gratis.  

Bahkan belakangan, yang semakin mengejutkan, saya mendapati berita bahwa gubernur rambut putih ini menambah 15 sekolah asrama gratis untuk warga miskin di Jawa Tengah. Bukan semi boarding lagi, namun benar-benar boarding school.

Kepedulian Ganjar pada anak-anak dari keluarga miskin inilah yang kemudian mengingatkan saya pada perjuangan Katende dalam membawa bocah-bocah miskin di kawasan kumuh menjadi punya harapan. Phiona adalah salah satunya.

Tak beda dengan Katende, Ganjar juga meyakini bahwa impian adalah milik semua orang, tak peduli kelas sosial, tak peduli dari manapun kita berasal. Lewat sekolah asrama SMK Jateng inilah Ganjar menaruh harapan bahwa anak-anak miskin juga berhak mendapatkan masa depan yang baik.

Dari sanalah saya kemudian tahu ada Rafli Saputro, anak buruh pemotong filter rokok di Kudus yang bisa bekerja di ITAX, perusahaan Panasonic di Jepang. Ia bukan hanya mampu memberikan uang bulanan untuk keperluan orangtuanya, namun juga sudah bisa membelikan sebidang tanah untuk mereka.

Siapa pula yang menyangka kalau Fajar, anak seorang buruh tenun dengan upah paling-paling hanya Rp. 20 ribu perhari, bisa bekerja di perusahaan tambang di Kalimantan? Dan masih banyak kisah-kisah menggugah lainnya yang datang dari SMK N Jateng.

Daerah-daerah di Jawa Tengah memang tidak separah Katwe. Namun sebelum Ganjar menjabat, provinsi ini boleh dibilang serba begitu tertinggal. Jalan-jalan rusak parah, anak putus sekolah tinggi, kemiskinan juga besar. Di awal-awal Ganjar menjabat, kemiskinannya mencapai 14,44 persen. Namun kini turun menjadi 10,93 persen.

Ganjar memang bukan tipe pemimpin yang doyan menjual angan-angan. Ia lebih suka menyelami langsung persoalan yang ada di masyarakat, kemudian muncul dengan memberikan solusinya.

Seorang pemimpin sejati saya kira memang bukan sekedar memberikan harapan, namun juga bisa mewujudkan harapan itu menjadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun