Begitu syair di bagian awal lagu yang Mardiyono ciptakan. Dengan irama yang semarak, seolah mewakili rasa gembira mereka akan bangkitnya kembali kesenian lokal.
Mereka pun terus berlatih untuk menyelaraskan tembang tersebut agar semakin sempurna. Sebab nanti mereka ingin menampilkannya di depan Gubernur Ganjar Pranowo.
Â
Jika tak punya kesempatan bertemu gubernur, ia bakal merekam penampilannya, paling tidak agar Ganjar tetap bisa mendengar tembangnya.
Setelah adanya gamelan itu, kini tak hanya orangtua yang ikut bermain, anak-anak SD juga mulai mau diajak berlatih. Bahkan sekarang anak-anak itu tengah dipersiapkan untuk turut memeriahkan tempat wisata di desanya.
Memberi bantuan memang bukan sesuatu yang istimewa bagi pemerintah. Namun yang membuat Mardiyino dan teman-temannya tersanjung, rupanya Ganjar juga peduli dan memikirkan nasib para pegiat seni tradisi macam dirinya.
Kegembiraan Mardiyono tentu saja juga dirasakan banyak seniman lain di banyak daerah di Jawa Tengah.
Tercatat untuk di Temanggung saja, ada sekitar 80 desa yang telah menerima bantuan tersebut. Nilainya macam-macam, mulai dari Rp75 juta sampai Rp200 juta. Kesenian tradisi adalah sebuah identitas, kalau bukan kita siapa lagi yang mau menjaga--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H