Mohon tunggu...
Sobar Harahap
Sobar Harahap Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebenaran harus disampaikan

Love your story

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wadas dan Agenda Menjatuhkan Ganjar

12 Februari 2022   16:33 Diperbarui: 12 Februari 2022   16:36 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar cuitan @apadenwkwk

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sosok paling banyak disinggung dengan peristiwa kericuhan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.

Saya pribadi tidak kaget dengan situasi ini. Ganjar adalah politikus paling bersinar saat ini, program-programnya langsung menyentuh rakyat, jadi memang sudah sepatutnya ia diserang dan dihabisi oleh kubu-kubu yang bersebrangan.

Awal mula kehadiran polisi di Wadas sebetulnya adalah untuk menetralisir konflik internal antara warga yang pro lahannya dijadikan quarry pembangunan Bendungan Bener, dengan yang kontra.

Kondisi ini berlangsung hingga saat pengukuran lahan yang dilakukan oleh petugas BPN, Dinas Pertanian, Tim Apraisal (penentu nilai jual lahan), pemilik tanah serta saksi.

Saat pengukuran, mereka banyak menemui hambatan karena dihalang-halangi oleh masyarakat yang kontra. Padahal pengukuran sebetulnya dilakukan hanya pada tanah warga yang telah setuju dan sudah diserahkan SPPT-nya.

Karena situasi makin memanas, polisi kemudian mendampingi proses itu sampai akhirnya menangkap orang-orang yang dianggap sebagai provokator.

Tapi kondisi inilah yang memang diharapkan oleh kubu-kubu lawan politik untuk menjatuhkan Ganjar Pranowo. Mereka serempak menyebar narasi mencekam yang dialamatkan ke Ganjar Pranowo.

Muncullah tagar #WadasMelawan dengan nama Ganjar Pranowo yang paling banyak dicuitkan di Twitter.

Bukti bahwa peristiwa Wadas sudah tak netral dan jorok, adalah sebuah cuitan dari akun @apadenwkwk, dia bilang begini: "Pulang dari koordinasi dengan beberapa elemen. Kita sepakat isu wadas jadi momentum untuk gempur si rambut putih songong. Mari teman-teman satukan barisan, konsolidasi sudah dirapikan sejak kemarin, semua siap jatuhkan genjer-genjer."

Jadi dari awal, mereka, orang-orang ini memang hanya punya satu tujuan;  menghabisi Ganjar.

Alhasil, beberapa fakta soal Proyek Strategis Nasional Bendungan Bener pun  seakan-akan lenyap dari jangkauan publik. Hanya serangan dan hasutan yang terus digaungkan.

Fakta pertama adalah Bendungan Bener sudah mulai berjalan tahun 2013, di era Susilo Bambang Yudhoyono. Prosesnya diawali dengan penyusunan Amdal dengan melibatkan masyarakat.

Pada 8 Juni 2013 berlangsung pembahasan di kantor Kecamatan Kepi Kabupaten Wonosobo, dan Balaidesa Guntur Kecamatan Bener Purworejo.

Lalu pada 11 September 2015, kembali diadakan pembahasan di Balaidesa Wadas. Selanjutnya pada 25 Mei 2016 di Balaidesa Burat Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo.

Fakta kedua, dari 617 bidang total tanah yang akan dijadikan quarry di Desa Wadas, sebanyak 346 bidang sudah disetujui pemiliknya. Sedangkan yang menolak hanya 98, dan sisanya 173 bidang belum memutuskan.

Fakta selanjutnya, penangkapan warga yang dianggap perusuh sudah langsung dibebaskan justru atas perintah dan inisiatif Ganjar Pranowo.

Dan kalau mau ditambah lagi Bendungan Bener sebetulnya juga proyek nasional Kementerian PU-PR. Lagipula, Purworejo juga ada bupati kok bisa sampai ada kericuhan di daerahnya? Terus yang menangkap dan menyeret-nyeret warga itu juga polisi. Tapi karena memang agenda ini sudah terencana, semua kesalahan-kesalahan itu seolah dilimpahkan ke Ganjar Pranowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun