Mohon tunggu...
Anggih Fidianti
Anggih Fidianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia

seseorang yang mencoba menuangkan gagasannya ke dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Telepon

2 Januari 2024   22:39 Diperbarui: 2 Januari 2024   23:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Annie Spratt with Unsplash

malam itu, udara terasa gigil, 

hari yang cukup ganjil

nyanyian jangkrik, jarum jam yang berdetik, hujan  rintik-rintik,

dan debar ikut senyap, sesaat

rindu yang kuyakini impas, 

perlahan mereda setelah tawamu berjejak di kasurku dan di tembok bisu

suara perempuan terdengar nyaring di balik telepon, 

seakan tumpul, melesat jauh menembus jarak

memecah senyumku dalam waktu singkat

bola mataku perih, meredam air mata yang sudah mendidih

di balik telepon, 

kalian bersama sembari beradu tawa

memberiku jawaban yang belum sempat kutanya; "ini kekasih baruku"

bibirku kelu, 

selamatku padamu pun palsu

kucukupkan rinda-rindu malam itu,

jangkrik melanjutkan nyanyiannya,

jarum jam berdetik semestinya,

hujan merintik dengan derasnya,

dia sudah bahagia,

aku tidak apa-apa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun