Mohon tunggu...
Anggi Hafiz Al Hakam
Anggi Hafiz Al Hakam Mohon Tunggu... Pustakawan - Eksisto Ergo Sum

Saya membaca maka saya menulis | literature enthusiast | Bee Gees | selendangwarna.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

FF7: O'Connor's Last Ride

29 Juli 2015   10:47 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

It’s been a long night, without you my friend

And I'll tell you all about it when I see you again

We've come a long way from where we began

Oh, I'll tell you all about it when I see you again

Finally, i came to this great movie. The magnificent seven, they said. ‘Furious 7’ serial teranyar ini menyuguhkan petualangan yang menegangkan sekaligus emosional. Ada aroma balas dendam dan nuansa kekeluargaan. Barangkali, ini berawal dari kejadian meninggalnya Paul Walker pada 2013 lalu. Tanpa Paul, memang ada yang hilang dan takkan terganti. Namun, film ini tetap memiliki jiwa Brian O’ Connor dengan segala ciri khasnya sejak seri The Fast and The Furious jilid pertama.

Saya menangkap pola alur yang sama antara film ini dengan serial The Ocean’s (Eleven, Twelve, and Thirteen). Mengapa? Pertama, ada aroma balas dendam. Deckard Shaw (Jason Statham) muncul untuk menuntut balas atas perlakuan Torreto kepada Owen Shaw, adiknya. Kedua, Torreto direkrut kembali untuk menjalankan sebuah misi. Mirip dengan Ocean’s Twelve, selain dituntut untuk menjalankan misi, mereka juga punya alasan tersendiri alias keuntungan ganda bila menerima tawaran itu.

‘Furious 7’ seharusnya menjadi serial Fast and Furious yang paling sukses, mengingat seri terakhir ini sarat muatan sentuhan emosional. Brian kini bukan lagi seorang mantan polisi yang jadi dipercaya Torreto. Ia kini sudah berkeluarga dan akan segera memiliki anak kedua dari pernikahannya dengan Mia. Torreto sendiri masih yakin bahwa suatu saat Letty akan kembali mengingat semuanya, semua yang pernah terjadi diantara mereka. Termasuk, pernikahan mereka di Puerto Rico.

Letty      : Why didn't you tell me we were married?
Dom      : You can't tell someone they love you.

Bila pada serial sebelumnya, FF6, ketegangan dimulai ketika berlangsung perkelahian antara Dom’s Team dengan Owen Shaw’s team, dimana Joe Taslim muncul menghajar Tyrese Gibson dengan mutlak. Kali ini, Dominic Torreto harus berhadapan dengan seorang Deckard Shaw, agen MI6 yang terlatih namun sudah dibebastugaskan dan bersekutu dengan tentara bayaran dari Somalia.

Saya mencatat dua kali Dom dan Deckard berduel. Sementara, Brian dan rekan yang lain mengerjakan tugas mereka untuk mengamankan God’s Eye. Menurut saya, inilah pencapaian dan penghormatan tertinggi untuk seorang Dominic Torreto. Ia mengerjakan tugas yang menjadi bagiannya. Ia menghadapi langsung seorang antagonis. That’s what leader did.

Walau penonton sudah bakal tahu bagaimana ending dari film ini, setidaknya mereka harus menunggu dengan intensitas ketegangan yang tinggi untuk melihat Brian dan Dom melakukan “one last ride” mereka dan berpisah di jalur Nagreg Garut-Tasik (Just kidding :D). Jason Statham tampil memukau sebagaimana karakternya pada serial The Transporter. Dengan gayanya seperti itu, ia harus menghadapi Dominic Torreto sebagai ‘The Real Street Fighter’.

Anyway, rasanya tidak sia-sia menghabiskan waktu 137 menit hanya untuk menyaksikan sebuah happy ending. Alamat dedikasi pada screen penutup untuk Paul Walker mengisyaratkan semua alasan bagi penciptaan #FF7. Pemilihan lagu sebagai soundtrack utama dari Wiz Khalifa feat. Charlie Puth, See You Again, agaknya memang beralasan. Nuansa emosional kembali terasa kala soundtrack film ini diputar. The lyric tells you everything. How can we not talk about family when family's all that we got?

Judul           : Furious 7
Sutradara    : James Wan
Cast            :Vin Diesel, Paul Walker, Tyrese Gibson, Dwayne Johnson, Jordana Brewster, Michelle Rodriguez, Ludacris, Gal Gadot
Durasi        : 137 menit
Tahun         : 2015
Produksi     : Universal Pictures
Genre         : Action-Thriller

Dharmawangsa – Sentul, 29 Juli 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun