Mohon tunggu...
Anggi Hafiz Al Hakam
Anggi Hafiz Al Hakam Mohon Tunggu... Pustakawan - Eksisto Ergo Sum

Saya membaca maka saya menulis | literature enthusiast | Bee Gees | selendangwarna.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mencoba Sukses: Bacaan Wajib (calon) Orang Sukses

30 September 2012   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:27 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa harus klep jantung yang gua ambil?" "Karena gua gak punya klep bajaj." Sutradara gusar. Sebagai sebuah komedi horor, "Mencoba Sukses" harus dipahami dalam konteks yang disampaikan dalam bagian pengantarnya. Bagaimana buku ini harus dibuat seringkas, ringan, dan sekomedik mungkin. Demi tercapainya tujuan-tujuan yang disebutkan dalam pengantarnya. Disini, pembaca tidak akan repot dipusingkan soal karakterisasi. Karena, pada umumnya pembaca sudah lebih dulu akrab dengan tokoh-tokoh seperti Pocong, Babi Ngepet (belakangan ganti nama jadi Babi Nge-Pad setelah punya iPad), Genderuwo, Suster Ngesot, Kuntilanak, dan sahabat mereka lainnya.

Personifikasi pada berbagai karakter tadi turut menyumbang sebuah pemaknaan baru. Mereka dibiarkan bermain dan hidup dalam alam imajinasi pembaca. Dari situlah sebuah komedi tampil menampakkan wujudnya. Permainan antara jalan cerita dengan imajinasi pembaca. Bersiaplah untuk tertawa sepuasnya dengan dialog-dialog yang mengocok perut. Ditambah dengan ilustrasi yang anti mainstream dan cenderung jadi parodi. Belum lagi, fenomena urban yang dirangkum "Mencoba Sukses" jadi bumbu tawa tersendiri. "Mencoba Sukses" (versi saya) dimulai dengan sebuah email dari Pocong yang jobless usai akting terakhirnya. Untuk pembaca yang belum tamat 'Empat Musim Cinta' tentu saja ini adalah hal baru. Jadi, harus baca dari awal.

Pocong yang baru join di mailing list hantuindonesiaunite mencoba peruntungannya kembali dengan mencari info soal job yang mungkin bisa didapatkannya. Pernah bayangin memedi yang tadi disebutkan saling kirim pesan di milis? Nah, jawabannya ada disini. Mana sampai ada guyon soal Hantu Indonesia Perjuangan, akibat isu keretakan di milis hantuindonesia unite. Singkat cerita, Pocong bertemu dengan Babi Ngepet dan mulai merencanakan sebuah aksi agar mereka berdua bisa main film. Untuk itu, mereka mencoba segalanya, mulai dari minta tips dari Kuntilanak hingga mendatangi produser yang desperate ingin membuat tiruan film Ayat-Ayat Cinta.

Namun, ketika peluang itu datang, Pocong seakan lupa pada nasib Babi Ngepet. Karena terlalu jumawa mendapatkan peran utama. setelah itu, Babi Ngepet pun serasa kehilangan. Maka, ia pun kembali menikmati facebook dengan iPad barunya. Penasaran kenapa sampai Babi Ngepet bisa punya iPad? Proses syuting pun berjalan. Ternyata, sebagai pemeran utama akting Pocong tidak seperti yang diharapkan. Diam-diam, Kuntilanak dan Suster Ngesot merencanakan Pocong untuk diganti dengan Jin Tomang. Hal ini juga yang menyebabkan judul film ikut diganti: Ayat-Ayat Jin Tomang. Dengan harga diri yang berceceran Pocong harus meninggalkan proyek film yang prestisius itu. Apapun alasannya, Pocong tetap tersingkir. Sampai suatu ketika, Pocong kembali mengaktifkan dirinya di milis hantuindonesiaunite dan menemukan sesuatu yang aneh. Babi Ngepet segera menghubungi Pocong. Babi Ngepet kembali menemui Pocong untuk memberikan sebuah penjelasan. Tak lama, terkuaklah semuanya. Dengan bantuan Toni a.k.a Syaitonirojim, Babi Ngepet berhasil membubarkan syuting film itu. Penjelasan Babi Ngepet itu memang berharga mahal karena membuat mereka berhutang pada Toni.

Adakah solusi untuk membayar hutang itu? Menyadari bakatnya, Babi Ngepet pun menjelaskan idenya pada Pocong. Dengan segera, disaksikan kerlingan bintang kejora, Pocong pun mengumpulan seluruh kepercayaan dirinya, demi satu judul: Pocong Cenat Cenut. Catatan Seorang Kolumnis Dadakan Menyenangkan rasanya melihat penulis favorit kita menulis lagi. Melihat judulnya sepintas 'Mencoba Sukses' membuat saya teringat judul album The Changcuters 'Mencoba Sukses Kembali'. Apa ada hubungannya? Saya tidak tahu pasti. Yang jelas, @adhityamulya penulis "Mencoba Sukses" yang saya kenal itu tergolong penggemar girlband @Princess_Ind. Tapi, kalau dipikir lebih lanjut, soal judul tadi mungkin ada hubungannya dengan buku-buku @adhityamulya sebelumnya: Gege Mengejar Cinta dan Jomblo. Dua judul dengan predikat bestseller dan terbaik dimasanya (if i may add). Pemilihan nama "Mencoba Sukses" barangkali ada hubungannya dengan dua buku itu tadi. Sebagai representasi sebuah harapan bahwa buku yang baru terbit setelah Catatan Mahasiswa Gila ini meraih kesuksesan yang setara dengan pendahulunya, #GMC dan #Jomblo. Sungguh sebuah kejutan karena "Mencoba Sukses" adalah sekuel lanjutan dari cerpen "Scene 40 Yang Bermasalah Itu" yang dimuat dalam antologi 'Empat Musim Cinta' (GagasMedia,2010). Ide yang disampaikan dalam "Mencoba Sukses" termasuk sederhana. Justru, dalam kesederhanaannya buku ini malah bisa bercerita banyak. Walau tidak se'berat' #GMC dan #Jomblo. "Mencoba Sukses" sebagai sebuah bentuk novel ringan bergenre komedi horor mampu berperan ganda. Selain sebagai antitesis mainstream untuk film komedi horo esek-esek juga sebagai penangkap beberapa fenomena yang lazim terjadi di zaman media sosial seperti sekarang ini. "Mencoba Sukses" adalah novel yang berkonteks kekinian yang dipadukan dengan unsur-unsur klenik. Paduan keduanya menghasilkan komposisi jalan cerita yaang ringan, menghibur, walau sedikit absurd. Dengan demikian, agaknya tujuan @adhityamulya sudah tercapai. Mencoba sukses untuk mendidik Alde dan Arza dan sukses menghibur pembaca yang setia menunggu karya terbarunya. Judul              : Mencoba Sukses; Sebuah Komedi Horor Penulis           : Adhitya Mulya Penerbit         : GagasMedia Tahun             : 2012 Tebal             : 192 hal. Genre             : Novel Komedi Pharmindo, 11 Agustus 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun