Satu drama lagi setelah Emergency Couple yang menemani malam saya di Incheon adalah The Joseon Shooter. Drama ini juga dikenal dengan judul Gunman in Joseon. Selama di Incheon saya menghabiskan dua episode awal drama sepanjang 22 episode ini. Yang saya ingat pada akhir episode kedua, Park Yoon Kang tertembak pasukan kerajaan yang mengejarnya. Dari preview episode ketiga, Park Yoon Kang kembali ke tanah airnya dengan penampilan dan identitas yang berbeda. Ia terlihat mahir menggunakan pistol. Park Yoon Kang diperankan oleh Lee Joon Ki, yang sebelumnya juga bermain dalam drama romantis bercorak kolosal “Ahrang and The Magistrate” bersama Shin Min Ah. Sedangkan, Nam Sang Mi yang jadi lawan main Lee Joon Ki, memerankan Jeong Soo In. Pada konferensi pers saat drama ini dirilis, Lee Joon Ki mengaku tidak mengalami kesulitan berarti selama proses pengambilan gambar. Ia mengaku tidak dibebani karena harus mengenakan hanbok selama waktu shooting. Berbeda dengan Nam Sang Mi yang agak kesulitan karena harus menggunakan hanbok setiap saat. “Ahrang and The Magistrate” kiranya membuat Lee Joon Ki lebih mudah beradaptasi. Apalagi, tempat shooting yang sama dengan The Joseon Shooter semakin membuatnya leluasa.
The Joseon Shooter mengangkat cerita pada satu linimasa di Korea (Joseon) dimana penggunaan pedang sebagai alat peperangan dan pertahanan diri sudah mulai ditinggalkan. Pengaruh masuknya Amerika Serikat ke Jepang turut mendorong penggunaan pistol dan senapan laras panjang sebagai senjata. Pengaruh penggunaan senjata di ketentaraan Dinasti Qing (China) juga turut mendorong Joseon untuk mulai meninggalkan pedang sebagai senjata utama. Pada masa itu, Joseon mengalami masa pancaroba dalam bidang pemerintahan dimana kaum reformis bersengketa dengan kaum konservatif yang berkuasa di parlemen. Hubungan kelompok konservatif juga mendapat dukungan dari para pedagang untuk melancarkan jalan mereka dalam menguasai perdagangan di seluruh negeri. Ketegangan ini menyebabkan terbunuhnya beberapa pemuka kaum reformis yang ditembak oleh penembak gelap. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kubu reformis. Kerajaan pun segera bertindak untuk menemukan pelaku penembakan. Ayah Park Yoon Kang, Park Jin Ha sebagai Kepala Pengawal Kerajaan mendapatkan tugas dari Raja untuk memburu penembak misterius. Dalam perjalanannya, ia sempat berhadapan langsung dengan si penembak misterius. Ia juga mendapat beberapa kali kesempatan untuk membunuh si penembak. Karena jalan cerita drama ini masih panjang, maka Park Jin Ha terbunuh dalam duel dengan si penembak. Kematian ayahnya membuat Park Yoon Kang ingin membalas dendam pada si penembak misterius. Belum sempat bertindak, kubu konservatif berhasil mempengaruhi Raja dan menganggap Park Jin Ha sebagai pengkhianat kerajaan. Hal itu menyebabkan Park Yoon Kang sekeluarga mendapat hukuman. Dalam pelariannya bersama Soo In, Yoon Kang tertembak ketika berusaha kabur melalui jalur laut.
Drama sepanjang 22 episode ini berhasil dalam membangun karakter tokoh-tokoh pemerannya. Hanya saja, plot menjadi bercabang ketika intrik politik dan kekuasaan menjadi sentral jalan cerita. Walau begitu, benang merah yang terjalin antar konflik balas dendam dengan intrik-intrik tersebut kembali mewujud dalam rangkaian cerita yang happy ending, sebagaimana drama romantis pada umumnya. Walaupun kecenderungan untuk menumbuhkan perasaan ‘heartwarming’ tidak begitu kuat kiranya pelajaran utama dari The Joseon Shooter adalah cinta kasih dan pengorbanan. Tak terhitung berapa kali sudah Yoon Kang membahayakan dirinya demi menyelamatkan orang-orang terdekatnya. Pun, Choi Won Sin yang sangat menyayangi Hye Won dan tidak ingin nasib buruk mereka di masa lalu terulang. Sulit untuk memilih scene mana yang jadi pilihan favorit saya. Seperti Shin Min Ah, Nam Sang Mi berhasil merebut perhatian saya (karena sepenuh hati ini sudah jadi milik @farida_ella :D ). Aktris berusia 30 tahun ini mempunyai karakter yang kuat, terlihat pada adegan dimana Soo In dan ayahnya diinterogasi oleh Mahkamah Kerajaan. Soo In yang kesakitan terlihat tegar menghadapi dera dan siksa. Personally, drama ini sukses membuat perasaan penonton seperti saya turun naik. Saya suka dengan intensitas cerita dalam drama yang saya tamatkan selama kurang lebih dua minggu. Naik turunnya cerita ini adalah buah dari pengembangan karakter masing-masing tokoh. Ceritanya pun tidak selalu bertutur tentang bagaimana sebuah revolusi berlangsung dan bagaimana dendam yang berhasil dibalaskan. The Joseon Shooter punya ending yang tidak terlalu sulit ditebak. Pada akhirnya, kebaikan akan selalu menang. Revolusi selalu memakan anaknya sendiri, begitulah yang terjadi dengan kaum konservatif yang berusaha mempertahankan status quo. Dari sisi sejarah, drama kolosal ini memberikan wawasan tentang kondisi geopolitik di poros semenanjung China-Korea-Jepang saat itu serta implikasi masuknya pengaruh Barat dalam kehidupan masyarakat mereka. Akhirul kalam, The Joseon Shooter layak dinikmati oleh kalangan remaja hingga dewasa. Banyak hikmah dan pelajaran tata negara yang bisa diambil dari drama ini. Tuntutlah ilmu walau hanya dari sepenggal drama Korea, kiranya tidak terlalu salah. Judul : The Joseon Shooter Pemeran : Lee Joon Ki – Park Yoon Kang; Nam Sang Mi – Jeong Soo In; Jeon Hye Bin – Choi Hye Won; Yoo Oh Seong – Choi Won Sin; Han Juwan – Kim Ho Kyeong Durasi : 22 Eps Produksi : KBS Medan Merdeka Barat, 13 November 2014. dapat dibaca di blog penulis, selendangwarna.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H