Korupsi adalah suatu tindak kejahatan (pidana) yang merugikan banyak orang. Tindak korupsi bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Tentunya, ada yang mendorong atau melatarbelakangi tindak korupsi. Faktor-faktor penyebabnya bisa dari internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri individu, meliputi :
- Aspek Perilaku Individu
- Sifat tamak/rakus manusia: sifat tamak, serakah, dan mempunyai hasrat untuk memperkaya diri sendiri.Â
- Moral yang kurang kuat: seseorang yang mempunyai moral kurang kuat akan mudah tergoda untuk melakukan tindak korupsi.
- Gaya hidup yang konsumtif: perilaku konsumtif yang tidak diimbangi dengan pendapat yang sesuai akan menciptakan peluang melakukan tindak korupsi
- Aspek Sosial
Perilaku korupsi dapat terjadi karena dorongan keluarga. Kaum behavioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan.
Faktor eksternal adalah faktor yang tumbuh dari luar diri individu, biasanya lingkungan. Faktor eksternal sendiri, meliputi :
- Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
 -Nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat yang mendukung terjadinya korupsi.
 -Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami kerugian tindak korupsi adalah Negara.
 -Masyarakat kurang menyadari bahwa dirinya terlibat dalam perilaku korupsi. - Aspek ekononomi
 Pendapatan yang tidak memenuhi kebutuhan atau saat sedang terdesak masalah ekonomi, membuka ruang bagi seseorang untuk melakukan jalan pintas, salah satunya adalah korupsi. - Aspek politis
 Dengan instabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan sangat potensi menyebabkan perilaku korupsi. - Aspek Organisasi
 -Kurang adanya sikap keteladanan pemimpin.
 -Tidak adanya kultur organisasi yang benar.
 -Kelemahan sistem pengendalian manajemen
 -Kurang memadai sistem akuntabilitas
Dari kedua faktor tersebut yang dominan mempengaruhi seseorang melakukan korupsi yaitu dari faktor eksternalnya. Karena manusia sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya (Emile Durkheim). Semoga bermanfaat !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI