Salah satu kajian fiqih yang paling sering dipraktekkan yakni kajian masalah shalat. Memandang dari aspek teori shalat merupakan salah satu masalah ibadah yang amat gampang bahkan sering disepelekan. Belajar shalat merupakan suatu keharusan bagi anak yang telah berusia 7 tahun atau mereka yang telah menjadi siswa, karena shalat merupakan tiangnya agama.
Di sebuah sekolah dasar yang ceria, kelas 3 sedang memasuki bab baru tentang shalat. Saya yang sedang menjalani kegiatan Asistensi Mengajar di MIN Donomulyo, memiliki ide untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Saya memutuskan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis gambar untuk membantu peserta didik memahami langkah-langkah shalat dengan lebih baik.
Hari pertama dimulai dengan semangat tinggi. Saya membawa banyak gambar dan poster yang menarik tentang shalat. Gambar-gambar tersebut menggambarkan posisi-posisi shalat, gerakan-gerakan tata cara shalat, serta manfaat dan makna dari setiap gerakan. Anak-anak langsung tertarik dan penasaran. Kemudian saya menyusun gambar-gambar tersebut di papan tulis besar dan menjelaskan setiap langkah dengan semangat dan ceria. Anak-anak terpesona melihat gambar-gambar yang ada, mereka merasa lebih dekat dengan materi pembelajaran karena bisa melihat dengan jelas apa yang harus dilakukan.
Selanjutnya, saya mengajak anak-anak bergerak. Saya menyiapkan tikar dan menyusun gambar-gambar tersebut di lantai. Setiap anak diminta untuk mempraktikkan gerakan shalat sesuai dengan gambar yang mereka lihat.
Saya juga menggunakan teknologi dengan proyektor untuk menayangkan animasi singkat tentang shalat. Anak-anak dapat melihat animasi tersebut secara bersamaan, sehingga mereka semakin memahami urutan gerakan dan tata cara shalat. Mereka bahkan diminta untuk berkolaborasi dalam kelompok kecil untuk menciptakan presentasi singkat tentang shalat dengan menggunakan media pembelajaran berbasis gambar.
Seiring berjalannya waktu, anak-anak kelas 3 semakin fasih dalam menjalankan shalat. Mereka tidak lagi merasa bosan atau sulit memahami materi karena media pembelajaran berbasis gambar telah membantu mereka untuk terlibat aktif dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik.
Pada akhir bab, saya mengadakan kegiatan evaluasi dengan mengundang orang tua untuk melihat presentasi yang telah dibuat anak-anak. Semua orang tua sangat terkesan dengan kreativitas dan pemahaman mendalam yang dimiliki anak-anak terkait shalat.
Memahami lebih dalam materi shalat pada usia kelas 3 dapat memberikan sejumlah manfaat positif bagi anak-anak. Berikut adalah beberapa manfaat yang mungkin diperoleh:
- Pembentukan Kebiasaan Positif
- Dengan memahami tata cara shalat secara lebih baik, anak-anak dapat membentuk kebiasaan positif melakukan shalat secara teratur. Pemahaman ini membantu mereka meresapi nilai-nilai keagamaan dan kepatuhan, yang dapat membentuk karakter positif sejak dini.
- Pengembangan Keterampilan Motorik
Materi shalat melibatkan gerakan-gerakan tubuh tertentu. Dengan memahami dan mempraktikkan gerakan-gerakan ini, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan motorik mereka. Ini termasuk koordinasi mata dan tangan, keseimbangan, dan kontrol motorik yang diperlukan dalam menjalankan setiap gerakan shalat.
- Peningkatan Pemahaman Nilai-Nilai Keagamaan
Shalat bukan hanya sekadar serangkaian gerakan fisik, tetapi juga memiliki nilai-nilai keagamaan yang dalam. Dengan memahami lebih dalam materi shalat, anak-anak dapat lebih memahami makna doa-doanya dan nilai-nilai keagamaan yang terkandung di dalamnya, seperti rasa syukur, rendah hati, dan kesabaran.
Dengan cerita ini, kita dapat melihat betapa efektifnya penggunaan media pembelajaran berbasis gambar untuk membantu anak-anak memahami dan meresapi pelajaran, terutama ketika materi yang diajarkan bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.