SERIAL SUUZANNA FAMILI
Siang yang panas, aku sampai di food court itu, Linda sudah ada di sana tersenyum manis, aku lambaikan tangan dengan sukacita. Kulihat matanya berbinar indah, dan senyum itu belum juga usai, sampai aku memeluknya dan memgucapkan kata kangen.
"Sudah lama?" tanyaku.
"Enggak sih, mana Elang?"
"Dia sekolah sampai sore, aku punya waktu dua jam di sini," kataku.
Kami duduk berhadapan dan aku membuka-buka buku menu. Aku memesan kopi dan croisant isi sosis sapi. Linda kulihat memesan donat dan coklat panas. Aku menuangkan gula diet dua sachet. Lalu mengaduk kopi itu perlahan. Sedangkan Linda mulai memotong donat bertabur kacangnya dengan perlahan. Musik lembut mengalun indah siang itu, sebuah musik instrumentalia kesukaanku.
"Aku sengaja ingin menemuimu, Zan, beban ini sudah terlalu berat buat aku."
"Beban apa, Lin, kupikir kamu dan Jo baik-baik saja, atau mungkin soal kantor?"
"Hahaha, kamu tertipu dengan penampilanku."
"Tertipu bagaimana?"
"Aku memang mengelabui semua orang, aku selalu berusaha memendam kepedihanku sendirian, dan dibalik keramahan dan tawa candaku itu, aku sebetulnya memderita?"